ALD'S#1

196 10 0
                                    

KALIAN HAPUS DULU CERITANYA DARI PERPUSTAKAAN KALIAN, TERUS BARU TAMBAHIN LAGI. THANK YOU...

***

Seorang gadis berjalan masuk ke dalam kelasnya dengan santai. Dia meletakkan tasnya di atas kursi dan duduk dengan lihai. Semua orang yang berada di kelas itu sampai menatapnya heran. Apakah ada sesuatu yang membuatnya terlihat santai seperti pagi hari yang cerah ini? Kalau ada, itu apa?

"Ngapain liatin gue? Suka?" Sewot Alneira. Kemudian semua orang yang tadi menatapnya langsung mengalihkan pandangannya, melakukan kegiatan sebelum dirinya datang. Alneira hanya menggedikan bahunya cuek.

Alneira mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja. Menunggu kedua temannya yang belum datang. Padahal sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Sampai mereka bolos tanpa dirinya, ia akan mencakar mereka berdua.

Lima menit.

Delapan menit.

Sepuluh menit.

Kringg Kringg

Alneira tersenyum geli melihat dua orang manusia yang sedari tadi ia cari sudah bersimbah keringat sesekali mengatur nafas mereka.

Arletta menatapnya mendecih dan Agatha melihatnya malas. Temen kampret bukannya di tolongin.

"Kalian kenapa?" Tanya Alneira sambil melipat kedua tangannya di depan dadanya. Arletta mendudukkan dirinya di samping Alneira. Sedangkan Agatha duduk didepan mereka.

"Balapan sama orang di depan lo, yang kalah harus nraktir kita hari ini." Jawab Arletta sambil mengatur nafasnya.

Alneira menaikkan salah satu alisnya. "Dan yang kalah siapa?"

Arletta dan Agatha saling tatap dan memalingkan wajah mereka bersamaan. "Nggak ada." Jawab mereka bersamaan.

Alneira menggelengkan kepalanya. "Dasar bocah,"

"Eh mulutnya," peringat Agatha dengan tatapan sok kejamnya.

"Apa? Mau berantem?" tantang Alneira balik.

Agatha menyengir lebar. "Hehe, nggak kok Ra. Ampun nyai,"

Arletta menatap mereka jengah. "Diem, nggak liat Pak Dadang udah masuk daritadi ngeliatin kalian ngoceh?"

Ucapan Arletta sontak membuat mereka berdua menatap ke depan. Melihat Pak Dadang yang sudah berkacak pinggang dengan kumis tebal yang di naikan salah satu seperti gaji.

Alneira dan Agatha menyengir lebar tak berdosa. Agatha mengubah posisinya menghadap depan dengan santai. Pak Dadang hanya menggelengkan kepalanya. Tak habis pikir dengan dua muridnya ini.

"Alneira, Agatha!" panggil Pak Dadang dengan sedikit berteriak.

"Iya, Pak. Kenapa?" hanya Alneira yang menjawab. Agatha sudah memasang earphone karena malas mendengar ocehan manusia didepannya.

"Keluar dari kelas saya. SE KA RANG!" perintah Pak Dadang mutlak.

"YES!" teriak Agatha bersemangat. Pak Dadang mendelik menatapnya. Murid kurang ajar.

ALD'S : INAPPROPRIATE FOR YOU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang