ALD'S#4

92 4 0
                                    

Aldrich menyetir mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sebelum itu, ia memakaikan Alneira sabuk pengaman. Wajah gadis itu sangat pucat sekarang.

Aldrich menggenggam tangan Alneira sesekali mengusapnya dengan lembut. Sebenarnya apa yang disembunyikan gadis ini dan Marcel?

Ia sudah sampai dirumah sakit. Lalu Aldrich membopong tubuh Alneira dan langsung membawanya ke UGD.

Alneira membuka matanya perlahan, melihat langit-langit koridor rumah sakit. Ia menolehkan kepalanya ke kanan, melihat Aldrich yang menatapnya-ee khawatir mungkin?

Ia langsung dibawa masuk ke ruangan dokter, Aldrich mengernyit heran. Bagaimana suster itu tahu? Aldrich menatap ruangan dokter itu.

"Dr. Melviano Pramudya," gumamnya.

"Papanya Marcel?" Aldrich tersenyum remeh. Jadi ini yang membuat Marcel menjaga gadis itu mati-matian? Hanya karena Alneira pasien dari papa laki-laki itu? Ckckck.

Aldrich mengambil ponsel di sakunya dan menekan nomor seseorang.

"Halo,"

"..."

"Ke rumah sakit sekarang."

"..."

"Majikan lo sakit."

"..."

"Halah gak usah sok-sok'an lupa lo!" ujar Aldrich sambil terkekeh.

"..."

"Alneira."

Tut.

Aldrich langsung meletakkan tas Alneira di kursi tunggu, tanpa memperdulikannya sama sekali. Ia kemudian langsung pergi dari sana.

***

Alneira membuka matanya perlahan. Ia merasa familiar dengan ruangan ini. Alneira melihat Marcel tertidur sambil memegang tangan kirinya.

"Marcel," panggilnya pelan.

Marcel mengerjakan matanya, "Hm kenapa?"

"Bangun, Cel. Kenapa lo bisa disini?" tanya Alneira heran.

Marcel langsung duduk dengan tegap ketika nyawanya sudah terkumpul. "Eh oh iya ya,"

Alneira terkekeh. "Ayo pulang,"

Marcel melotot mendengar ajakan gadis didepannya. "Nggak!" balasnya tanpa mau di bantah.

"Ayolah, Cel." paksa Alneira.

Marcel masih tetap pada posisinya. "Gak."

"Cel," panggil Alneira sambil menggunakan puppy eyes andalannya.

Marcel menghela nafas dengan terpaksa ia mengangguk. "Gue ijin sama Papa dulu."

"Yeay!"

Setelah mendapat ijin dari Melvin, mereka berdua bergegas menuju mobil Marcel yang terparkir di parkiran khusus para dokter. Alneira mengernyit heran, kenapa bisa Marcel seenak jidat memarkirkan mobilnya disini?

"Arcer," panggil Alneira. Marcel hanya berdehem sebagai jawaban karena laki-laki itu sedang membukakan pintu untuk gadis itu.

ALD'S : INAPPROPRIATE FOR YOU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang