ALD'S#7

53 4 0
                                    

Alneira merasa sangat gugup sekarang. Dilihat oleh banyak orang, apalagi oleh seluruh anggota Geng Besar di sekolahnya. Dan yang lebih membuatnya gugup adalah laki-laki yang sedang duduk dibawah pohon bersama kedua temannya.

"Tha, gue malu. Balik aja yuk," bisik Alneira.

Agatha menggelengkan kepalanya. "Nggak. Apaan sih, gue udah susah-susah bawa lo kesini juga." kesalnya. Alneira mengerucutkan bibirnya.

Tangan mungil Alneira ditarik oleh Agatha untuk mengikutinya menemui segerombolan laki-laki yang berada dipinggir lapangan. Ia melihat Jonathan disana bersama anak-anak kelas sepuluh.

"Marcel mana?" tanya Agatha pada Jonathan. Lalu setelah itu, Jonathan mengantarkan mereka berdua ke sisi lapangan lainnya.

"Nih temen gue," ujar Agatha sambil mendorong bahu Alneira sedikit membuat sang empu meliriknya tajam.

"Oke, makasih." balas Marcel singkat. "Kumpulin anak-anak sekarang,"

"Kumpul woi!" seru Jonathan.

"Sini, geseran dikit," ajak Marcel lembut. Alneira hanya mengikuti perintah cowok itu tanpa memperdulikan maksud dari Geng ini memanggilnya kemari.

Setelah berkumpul, Marcel menyuruh mereka untuk duduk saja, lebih santai katanya.

"Ada yang belum kenal dia?" tanya Marcel. Semua orang tak ada yang mengangkat tangannya, jadi Marcel menyimpulkan kalau mereka sudah tahu.

"Gue mau ajak di gabung ke Regazt, iya atau tanpa persetujuan kalian sekalipun." ujar Marcel dingin. Semua orang menatap Alneira seperti merendahkan karena punya koneksi untuk masuk ke dalam Geng ini.

"Enak banget dong, langsung masuk YHAAAA" seru Gamma, salah satu anak Regazt kelas sebelas. Ucapan itu sontak membuat mereka tertawa lepas.

Alneira mengepalkan kedua tangannya. Mau apa Marcel sebenarnya?

"Dia putri dari Stevano Gatrananda dan Margaretha Abigailana."

"Cel," lirih Alneira. Gadis itu terlihat tak ingin mendengar ucapan kalimat Marcel selanjutnya.

"Nggak perlu gue perjelas lagi, kan? Gue nggak terima penolakan." final Marcel.

Semuanya berbisik mendengar penuturan mutlak dari Marcel. Alneira saja sampai menepuk jidatnya sendiri.

"Masa cuman gara-gara keturunan dari Regazt dulu, langsung bisa masuk sih." kesal Vanya.

Marcel menyipitkan matanya. "Lo harusnya sadar. Kalau bukan karena bokap lo anggota dari angkatan ketiga, gue dulu juga ogah milih lo." sarkas Gladys.

"Tapi kan bokap gu-"

"Bokap lo cuman anggota, kan? Bukan pendiri apalagi anggota inti waktu itu?" jelas Gladys.

"Nggak usah ngebacot. Jangan-jangan, lo nggak tau orangtuanya Aira, ya?" tanya Renata. Vanya hanya diam tanpa ingin menjawab.

"Lo diem, berarti lo nggak tau." sinis Gladys.

"Stevano Gatrananda itu Wakil Ketua Utama Regazt Angkatan Ketiga dan Margaretha Abigailana adalah satu-satunya cewek yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Utama di sejarah berdirinya Regazt." tutur Gladys.

Alneira membeku. Seolah dia yang paling bodoh disini.

"Andai Nona Margaretha disini, abis lo sama dia." timpal Renata didepan wajah Vanya langsung. Gadis itu sudah mati kutu sejak tadi.

Gadis yang berada di sisi kanan Marcel itu masih mencerna ucapan dari salah dari seorang primadona sekolahnya.

Gladys sengaja menekankan kata 'abis dan memperjelas kedudukan seorang Margaretha dengan julukan kesopanan sebagai seorang penerus, 'Nona.

ALD'S : INAPPROPRIATE FOR YOU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang