ALD'S#15

42 3 0
                                    

BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT YA

***

Matahari sudah tepat diatas kepala mereka. Gerbang Markas Utama sudah dibuka lebar oleh penjaga Markas Utama Regazt. Sengaja, Aldrich memberi penjagaan ketat disini, terlebih dari musuh terbesar mereka, Cardadon.

Dua mobil berbeda warna sudah berada di pekarangan parkir Regazt. Bunda Larina dan Bunda Alena sudah sampai disini terlebih dahulu.

Sedangkan mereka berempat menggunakan Mobil Pajero Hitam milik Aldrich. Karena Jonathan tengah melepas rindu dengan Jane di kursi belakang, alhasil Aira berada di kursi depan sebelah kemudi.

"Kita sampai." Ujar Aldrich sambil memberhentikan mobilnya disebelah mobil Bunda Alena.

Jonathan menatap Aldrich yang daritadi menatapnya datar. "Drich, gue-"

"Udah sampai, Jo. Mendingan lo turun." Potong Aldrich ketus.

Jonathan menghela napasnya. "Kita duluan." Balas Jonathan santai sambil menggandeng tangan Jane untuk keluar dari mobil.

"Kalian nggak ikut?" Tanya Jane bingung.

Aldrich meliriknya sekilas. "Bunda cuman nyuruh gue nganter kalian. Bukan nemenin." Jelas Aldrich sambil meminum yogurt yang berada ditangannya.

Jonathan menatap Jane sambil tersenyum. "Dia emang gitu, tapi sebenernya dia baik, kok." Jelas Jonathan. Jane hanya menganggukkan kepalanya. Lalu melangkah masuk ke dalam markas.

Aira sedari tadi tertidur karena kelelahan. Sejak pulang dari New York, ia belum sempat beristirahat. Aldrich mengkhawatirkan Jane. Bohong jika is tak peduli pada cewek bule itu. Bagaimana pun, Jane tengah berbadan dua akibat ulah dari sahabatnya sendiri.

Ia hanya kecewa dengan Jonathan. Tadi ia sempat mendengar perdebatan mereka di dekat pohon rindang parkiran sekolah.

Flashback On

"Pergi, Jo. Aku bakal lunasin hutang Ayah aku, kasih aku waktu, aku janji. " Ujar Jane meyakinkan.

Jonathan tersenyum sinis. "Jangan mimpi buat lunasin hutang itu, Jane. Walaupun hutang itu lunas, urusan kita nggak bakal pernah selesai."

"Kenapa?" Tanya Jane lirih.

Jonathan menatapnya. "Gue nggak bisa lupa sama lo. Hampir sebulan kita deket karena proyek besar dan seenak jidat lo ngilang?"

"Kamu yang bikin aku gini," lirih Jane. "Aku hamil, Jo."

Jonathan melebarkan matanya. "Apa? Gue nggak salah denger?"

"Aku seri-"

Plak

"Gila lo ya! Jadi itu kerjaan lo buat lunasin utang bokap lo?" Bentak Jonathan sinis.

Jane memegang pipinya yang masih terasa panas. Ia menatap manik Jonathan lekat, tak percaya bahwa laki-laki didepannya ini sudah menamparnya.

ALD'S : INAPPROPRIATE FOR YOU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang