SR- Bab1

14 2 0
                                    

Disuatu ruangan terdapat seorang gadis yang telah bersiap untuk memulai harinya dengan penuh semangat. Ya, gadis tersebut adalah Eliza dia sedang sibuk memakai kerudungnya dan tak lama terdengar suara dari bawah

" El sayang cepat nak kita sarapan ini sudah siang nanti kamu telat kesekolah ya."

Ya, suara siapa lagi jika bukn suara mama nya Eliza.

" Iya ma, ini El turun." Sahut Eliza

Penampilan Eliza sangat sederhana dia memakai seragam putih abu yang panjang dan memakai kerudung putih polos yang dihiasi dengan Bros mutiara kecil di samping kirinya sebagai aksen, meskipun demikian Eliza terlihat sangat cantik.

" Assalamualaikum mama, ayah, dek maaf El lama tadi nyari buku pelajaran yang El lupa simpan."

" Waalaikumsalam kak, tidak apa apa lain kali simpan barang di tempatnya agar kakak tidak lupa." Balas ayah Arfan

Eliza hanya membalas dengan senyuman, dia merasa sangat beruntung karena mempunyai keluarga yang harmonis, mempunyai orangtua yang selalu memperhatikan dan menyanyi mereka yang tidak pernah membentak jika anak anaknya melakukan kesalahan.

" Kakak sih kebiasaan, beneran lama karena nyari buku atau lama karena kakak sibuk merias diri." Sahut Farzan adinya Eliza dengan nada bercanda

" Ih kamu ya dek, kakak gapernah merias diri kaya begitu." Kesal Eliza

" Dek kamu aneh, nanti kalo kakak kamu merias sendiri hasilnya bukannya bagus malah nanti kakak kamu kayak badut kayak waktu itu." sahut ayahnya ikutan membuat Eliza kesal.

Eliza menggembungkan kedua pipinya pertanda dia kesal karena telah digoda oleh ayah dan adiknya, akan tetapi ekspresi Eliza yang seperti itu malah membuat ia lucu.

"Mamaaaa.." rengek Eliza terhadap mamanya.

" Sudah sudah kalian ini selalu saja membuat Putri mama yang cantik ini kesal." Bela mamanya sambil mengelus kepala Eliza.

" Ih mama kebiasaan ga bisa diajak kerja sama ya." Sahut Farzan

" Sudah dek sekarang kita makan nanti kakak sama Adek telat kesekolah nya." Sahut mama

Mereka pun akhirnya memuli sarapannya tak lupa membaca doa yang di pimpin oleh ayahnya. Selama mereka sarapan tak ada yang mengeluarkan suara hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar.
Tak lama mereka pun telah selesai sarapannya.

" Kakak, Adek sudah selesai makannya? Ayo kita berangkat sekarang takut jalanan macet dan kakak samm Adek telat." Kata ayahnya

" Ayo ayah kita berangkat." Kata Farzan.

" Mama Farzan berangkat dulu, assalamualaikum." Ucap Farzan sambil menyalami tangan mamanya.

" Kakak juga berangkat ma, assalamualaikum." Ucap Eliza tak lupa juga menyalami mamanya.

" Iya anak anak mama, belajar yang benar ya sayang, waalaikumsalam."

" Ayah berangkat dulu ya ma, hati-hati dirumah assalamualaikum." Sahut ayah Arfan sambil mencium kening istrinya tersebut.

" Iya yah,ayah pun hati-hati dijalan jangan ngebut bawa mobilnya. Waalaikumsalam."

Mama Amira mengantarkan anak dan suaminya sampai depan pintu, saat mereka telah memasuki mobil dan hilang dari pandangan barulah mama Eliza masuk kedalam rumah dan mengerjakan tugasnya sebagai ibu rumah tangga.

~Skip~

Eliza telah sampai di depan gerbang sekolahnya, ia pun berpamitan terhadap ayahnya.

"El duluan ya ayah, dek assalamualaikum." Ucap Eliza

" Iya kak, sekolah yang rajin waalaikumsalam." Balas ayah Arfan

" Waalaikumsalam." Sahut farzan

Sebening RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang