SR- Bab 2

10 2 0
                                    

Setelah mobil ayahnya tak terlihat oleh mata, eliza   mulai memasuki halaman sekolah,disekolah dia mempunya 4 sahabat yang selalu ada saat suka maupun duka, Eliza sangat menyayangi dan percaya terhadap sahabatnya.
Saat akan memasuki kelas dari arah belakang ada yang mengagetkannya.

" Dooooorrrrr..." Ucap wuri, dia adalah sahabat Eliza yang sangat dekat dengan Eliza diantara dengan ke 2 sahabat lainnya.

" Astagfirullah " kanget Eliza sambil mengelus dada

" Hehehehe maaf ya El " wuri hanya bisa memperlihatkan gigi putihnya dengan jari yang membentuk huruf V

Tak lama dari arah belakang Eliza melihat kedua sahabatnya yang lain yaitu Sarah, dia berperawakan sedikit berisi pipinya sangat chubby tapi dia sangat pintar dalam akademik, dan satu lagi sahabatnya yang yang bernama Asna sahabatnya yang satu ini sedikit cuek terhadap sekitar tapi dia peduli terhadap sahabat sahabatnya.

" Udah El gausah kamu tanggapi tuh wuri dia emang suka kaya gitu, meningan kita masuk ke kalas yu keburu ada guru nih." Ucap Sarah

Mereka berempat pun menuju kelas diiringi namun dengan tawa yang mengiringi langkah mereka, saat di koridor tiba-tiba Eliza mendadak berhenti, matanya melihat seorang laki-laki yang dia kenal, tapi dia tidak sendiri dia bersama seorang wanita yang Eliza tau siapa namanya. Wanita tersebut adalah Talita Marwa seorang sahabat dari kekasihnya, seorang wanita yang selalu kekasihnya prioritaskan dibandingkan dirinya,seorang wanita yang selalu membuat kekasihnya mengingkari janji terhadapnya demi memenuhi keinginan wanita tersebut.
Eliza hanya bisa menghela nafas dan kembali tersenyum, dia telah terbiasa dengan hal seperti ini, ini bukanlah satu atau dua kali dia melihat pemandangan seperti itu.

" El kamu gapapa kan?" Ucap wuri dengan tatapan sendu

" Memangnya aku kenapa ri, aku gapapa kok, ayo keburu ada guru nanti dihukum lagii" balas Eliza dengan senyum

" Kenapa sih El kamu masih bertahan sama laki-laki yang kaya gitu, Talita memang sahabatnya tapi kamu kekasihnya bukan? Harusnya dia bisa lebih menghargai perasaanmu." Ucap Asna menggebu

" Aku percaya dia As, Al tidak mungkin mengkhianatimu, mereka hanya sebatas sahabat dan kita pun tau itu." Ucap Eliza

Asna hanya bisa mendengus, Eliza selalu seperti ini, dia memang pintar dalam akademik tapi bagi Asna dia keras kepala jika itu menyangkut Albab.

" Memangnya ada hubungan persahabatan antara laki laki dan perempuan tanpa adanya rasa cinta?" Ujar Sarah yang sejak tadi menyimak pembicaraan ketiganya.

Eliza hanya mampu terdiam, tak menjawab apapun dia hanya menunduk "akupun sebenarnya tak tau bagaimana perasaan mereka apa hanya sebatas sahabat atau lebih, karena yang aku lihat dari tatapan mereka bukan sebagai seorang sahabat." Lirih Eliza dalam hati

" Sudahlah El tak usah difikirkan, ayo kita kekelas" ujar wuri sambil merangkul bahu sahabatnya tersebut.

Eliza hanya membalasnya dengan tersenyum dan melanjutkan langkahnya menuju kelas bahkan saat melewati Albab dan Talita pun, Albab seolah tak mengenalnya.

Eliza duduk dengan wuri di bangku ke tiga dekat jendela, dia melihat Albab dan Talita memasuki kelas dan tak lama disusul oleh Bu indah yang mengajar bahasa Indonesia. Selama pelajaran Eliza hanya melamun dia tidak konsentrasi terhadap materi yang diberikan oleh Bu indah.

~Skip~

Tak lama bel terdengar berbunyi, semua siswa yang ada didalam kelas berhamburan menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang telah keroncongan.

" El ayo kita ke kantin, aku lapar tadi belum sempat diisi nasi." Ajak wuri

" Iya El ayo" ajak Asna

" Kalian saja, aku tidak lapar." Ujar Eliza sambil menelungkup kan tangannya di atas meja

" Atau kamu mau kita belikan sesuatu El?" Ujar Sarah

" Tidak Sarah terimakasih." Ujar Eliza

" Baiklah kita pergi dulu ya El." Ucap wuri

Tak ada jawaban dari Eliza dia sibuk dengan pemikirannya sendiri, tak lama terdengar seperti suara kursi yang ditarik, Eliza menoleh dan dia terkejut mendapati Albab ada di sampinya.

" Kenapa tidak ke kantin?" Ujar nya

" Aku tidak lapar Al" ujarnya sendu

" Kenapa? Nanti kamu sakit El." Ujarnya

Eliza dapat melihat tatapan marah Dimata albab.

" Kenapa Al, sikapmu membuat ku bingung.apa artinya perhatianmu selama ini Al? Apa terhadap Talita kau juga perhatian atau bahkan lebih dari ini?"

"Hey kenapa kau melamun El, apakah ada masalah?"

" Memang kalo aku sakit kenapa Al?"

" Jelas aku akan khawatir El, kamu orang yang aku cintai dan aku tidak suka jika kamu merasakan sakit." Ucap Albab sambil memegang tangan Eliza

Albab tampak terkejut dan merasa heran dengan tingkah Eliza. Tatapannya tidak seperti biasa seperti sedang memendam sesuatu.

" Kamu selalu bisa membuatku bahagia Al." Ujar Eliza sambil tertawa.

Mereka pun tertawa bersama, Eliza suka saat Albab tertawa lepas seperti ini, dia terus menatap Albab dan tatapannya berubah sendu saat bayangan Albab dengan Talita melintas di kepalanya.

" Kamu selalu bisa Al membuat aku bahagia tapi secara bersamaan kamu pun bisa membuat hati sakit sampai aku tidak tau caranya mengobati".

Sebening RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang