Alzheimer's disease

138 7 0
                                    

Malam ini, Kalyca merasa sangat gusar. Sudah hampir menjelang pagi, tapi matanya masih belum mau terpejam. Pikirannya melayang mengingat kakak kelasnya yang bernama Ellard.

Rasanya tak asing dengan pria tersebut, tapi kapan dan dimana ia pernah bertemu dengannya? Ah, semakin ia pikirkan, semakin pening saja kepalanya dan tak sanggup berpikir lagi.

Ia kemudian bangkit dari ranjangnya, lalu pergi ke dapur untuk sekedar meminum air putih. Setelah itu, ia menghampiri kamar kakaknya. Ia mengintip, disana ia melihat Filia terlelap dengan pakaian yang cukup seksi. Nampaknya dia baru pulang dari club dan tak sempat mengganti pakaiannya.

Kalyca tersenyum, ia menghampiri kakaknya itu lalu menyelimutinya, "selamat malam kak!"

Saat hendak kembali ke kamarnya, ia samar-samar mendengar suara seseorang tengah membuka kunci. Saat menghampiri ruang tamu, Kalyca menemukan ibunya berjalan sempoyongan. Dengan pakaian minim yang cukup berantakan, ia menenteng tasnya sambil terus meracau.

"mama baru pulang?" Kalyca menyapa ibunya sambil membantu memapahnya ke kamarnya.

Ah, bau alkohol! Mama pasti minum-minum lagi semalaman.

Kalyca menidurkan ibunya, ia menarikkan selimut lalu bergegas menuju pintu. Namun tangannya tiba-tiba digenggam oleh ibunya. Matanya terpejam, sepertinya ia mengigau.

"Filia, mama sayang sama kamu nak!"

Mendengar ucapan ibunya barusan, Kalyca tersenyum getir. Ia miris dengan dirinya saat ini, hati kecilnya merasa teriris.

Ini Kalyca mah, bahkan dalam kondisi seperti ini..  Filia tetap jadi prioritas mama.
                                        ***

Weekend ini, Kalyca pergi mengunjungi omnya di Rumah Sakit. Ia ada jadwal konsultasi dengan omnya yang tak lain adalah dokter yang menanganinya penyakitnya selama ini.

Disinilah Kalyca berada, disebuah ruangan dengan khas bau etanol. Omnya tersenyum menyambut kedatangan keponakan kesayangannya itu.

"hai.. Lyca sayang, kamu apa kabar nak?" sapa hangat omnya sambil peluk kangen dengan keponakannya itu.

"Om Dennis, alhamdulillah Lyca baik. Om apa kabar? Tante sama dedek-dedek emesh aku sehat semua kan om?" Kalyca membalas memeluk omnya, sudah hampir sebulan terakhir ia tidak konsultasi.

"om baik, begitu juga keluarga om. Mereka kangen banget tuh sama kamu, kapan mau main katanya?" om Dennis melepaskan pelukannya ia menatap Kalyca lekat-lekat.

"ah iya, Lyca lagi sibuk ngurus pindahan sekolah kemarin-kemarin." jawab Kalyca ngeles.

"hmm, iya om seneng kamu pindah ke sekolah itu. Lyca, gimana kondisi kamu sekarang? Om perhatikan kamu semakin kurus saja. Apa kamu masih sering mengkonsumsi obat tidur nak?" om Dennis duduk disamping Kalyca, perbincangan mulai serius.

"masih om, tapi udah gak begitu sering. Hanya ketika Lyca sedang banyak pikiran saja, Lyca minum obat tidur. Om.. Akhir-akhir ini, Lyca gampang banget ngelupain sesuatu. Bahkan kejadian yang berlangsung hari kemarin pun, Lyca gak bisa mengingat itu sekarang." Kalyca memaparkan kondisinya saat ini.

"itulah akibat dari obat tidur yang sering kamu konsumsi, semakin kamu sering meminumnya maka efeknya akan terasa seperti ini. Kamu jangan pernah lupa minum obat yang om berikan yah, kalau kamu sampai gak minum obat itu.. Om khawatir itu akan memperparah kondisi kamu."

Well, begini ceritanya.. Semenjak ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu, Kalyca menjadi gadis yang pemurung, dia sering mengunci diri dikamar, dan setiap malam ia selalu menangis. Hingga akhirnya ia mengalami gangguan semacam susah tidur atau insomnia.

Tanpa diketahui siapapun, Kalyca sering sembunyi-sembunyi mengkonsumsi obat tidur setiap malam. Hingga kecanduan dan akhirnya beberapa bulan kemudian, ia merasa ada yang tidak beres dengan ingatannya. Belakangan ini ia gampang lupa, susah mengingat sesuatu yang sudah terjadi, bahkan ia lupa dengan nama orang-orang disekelilingnya.

Kemudian ia berusaha berkonsultasi dengan om Dennis yang kebetulan seorang dokter spesialis syaraf. Ia menceritakan semua keluhan yang dialaminya selama ini. Om Dennis pun menyimpulkan bahwa Kalyca mengidap penyakit demensia.

Demensia adalah penyakit yang mengakibatkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Demensia disebabkan oleh rusaknya sel saraf dan hubungan antar saraf pada otak. Dan jenis demensia yang menyerang Kalyca adalah Alzheimer. Sepertinya itu terjadi karena kelainan protein dalam otak juga diduga dapat merusak sel saraf sehat dalam otak. Dan itu dipicu oleh konsumsi obat tidur berlebih yang biasa Kalyca minum sebelum tidur*.

Dan kini kondisi Kalyca ada di Tahap 2.
Gangguan yang terjadi pada tahap ini belum memengaruhi aktivitas sehari-hari penderita. Contohnya, penderita menjadi sulit melakukan beragam kegiatan dalam satu waktu, sulit membuat keputusan atau memecahkan masalah, mudah lupa akan kegiatan yang belum lama dilakukan, dan kesulitan memilih kata-kata yang tepat.

Setiap sebulan sekali, Kalyca juga rutin melakukan terapi ingatan dan tak lupa harus selalu mengkonsumsi obat-obatan setiap harinya.
                                       ***

(*notes: sebenarnya obat tidur tidak sama sekali menjadi penyebab alzheimer ya gaisss, itu cuman sedikit tambahan fiksi dari author biar feelnya dapet hhe, tapi selebihnya penjelasan tentang demensia dan alzheimer diatas beneran fakta kok. Bisa dicek di https://www.alodokter.com/demensia)

TerkikisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang