Same eyes, complexion.
Auristela Peony tidak membutuhkan Rogan untuk menyembuhkan luka-luka dihatinya.
Sedangkan bagi sosok lelaki tampan dengan pemilik nama lengkap Arogan Segara Aldebaran, Auristela Peony adalah satu-satunya penyesalan terbesar y...
Ini sebenernya terinspirasi dari lagu ini sih soalnya enak didenger hehe. ⚔️Intro⚔️ • •
Matahari siang hari ini terlihat sangat terik diatas peraduannya. Membuat para manusia yang berpijak di bumi dapat merasakan sengatan panasnya.
Sama halnya dengan seorang gadis berambut panjang yang tergerai indah melewati bahunya itu kini tengah sibuk mengipas-ngipaskan wajahnya yang memerah kepanasan, juga dahinya yang nampak berpeluh walau sedikit.
Dia berusaha menghalau sengatan matahari yang menghunus langsung padanya karena dirinya yang saat ini tengah berada di atas sebuah jembatan rantai pertama yang berada di Budapest, Hongaria.
Sayangnya walau terik sekalipun jembatan tersebut tetap terlihat ramai.
Gadis berwajah tirus, dengan bibir penuh berisi itu kini mendongakkan wajahnya yang sedari tadi ia halau menggunakan telapak tangan sebelah kirinya. Sepasang mata beningnya bergulir menatapi beberapa pria maupun wanita yang asik menikmati pemandangan dari atas jembatan permanen yang bergantung indah melintasi sungai Danube.
Banyaknya wisatawan yang datang terlihat sibuk berlalu lalang di sepanjang Széchenyi Chain Bridge. Jembatan itu tampak cantik dengan setiap sisi pembatasnya terdapat patung singa yang di anggap sebagai pelindung oleh warga setempat.
Auris memegang pembatas jembatan, beristirahat sejenak, lalu menyandarkan sedikit dadanya disana sembari memejamkan mata menikmati semilir angin yang berhembus dikala teriknya matahari.
Bola mata coklatnya membuka, menoleh ke kiri lantas terpaku pada satu sosok yang berdiri bersandar tak jauh darinya. Tanpa sadar kedua binar bening itu memanas, jantungnya bekerja dua kali lebih cepat hingga rasa sesak didasar hatinya mendadak kembali meluap hingga melingkupi seluruh rongga kosong didalam dadanya.
Rasa sakit itu sepertinya masih sama. Ah bukan sepertinya, tapi sangat sama.
Auris berdiri kaku menatap seseorang diseberang sana yang juga menatapnya dengan pandangan tak kalah terkejut. Rasanya air mata yang dulu telah kering mendadak berlomba-lomba memenuhi kelopak matanya. Berebut hendak keluar.
Mendadak kakinya lemas seperti jelly. Bahkan dalam kurun waktu empat tahun pun sosoknya masih sama, tetap saja sanggup membuat jantungnya kembali berdebar tak karuan.
Auris melengos, mengedipkan matanya hingga lelehan air mata yang sedari tadi dia tahan mengumpul di pelupuk matanya keluar membasahi pipi begitu saja, cepat-cepat kaki jenjangnya berlari menuju sisi lain jembatan tersebut. Tak jauh dari situ ada sebuah taman yang juga ramai dikunjungi hingga tubuhnya berhasil hilang ditelan keramaian.
Sedangkan sosok yang juga sama terkejutnya dengan Auris itu terkesiap sesaat, kemudian seolah tersadar bahwa wanita yang dia cari-cari selama ini telah hilang dari pandangannya untuk yang kedua kalinya.
• • 🍁 In Cast 🍁
1. Auristela Peony
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.