7.

911 82 4
                                    


Lala masih duduk menemani Zee yang masih terbaring di rumah sakit.

"Maafin kaka"

Zee menghela nafas, setiap hari Kakanya selalu saja berbicara seperti itu padahal dia sudah memaafkan meskipun itu bukan salah Kakanya

"Bisa ngga kaka ngomong selain itu? Zee males dengernya"

"Oke"

"Mami sama Papi ada masalah apa? Dari kemarin Zee tanya ngga ada yang mau kasih tau, Zee tau mereka ada masalah"

"Kamu ngga perlu tau"

"Kaa.. aku udah gede bukan anak kecil lagi"

"Masalahnya kamu"

Zee terdiam, dia bingung dengan perkataan Lala sekarang

"Mereka khawatir sama kamu" lanjut Lala

"Hah padahal aku udah yakinin mereka kalo aku baik-baik aja"

"Sudut pandang mereka beda"

Zee hanya mengangguk kecil, baiklah perkataan dari Kakanya cukup untuk ia percaya kali ini.

"Kak"

"Mm"

"Kaka rasain ngga?"

"Apa?"

"Soal Briel"

"Ngga usah bahas dia"

"Briel suka sama kaka"

Perkataan Zee kini membuat Lala terdiam, menatap Zee dengan tatapan bertanya

"Makanya, peduli sedikit sama sekitar, aku aja yang ngga tau apa-apa tau dengan jelas ka Briel suka sama kaka"

"Tau apa kamu"

"Ih di bilangin, serius, kenapa dia maksa waktu itu? Dia cuma ngga mau bikin Kaka kecewa lagi, jadiii coba maafin Briel"

"Kamu ngga tau"

"Zee tau ka, mm Zee ngga sengaja liat hape ka Briel waktu kita di puncak, terus nama Kaka ada love-love nya, foto kaka juga di jadiin wallpaper gitu, foto kalian berdua maksudnya"

"Itu wajar untuk persahabatan"

"Kak itu bu..

"Minum obatnya terus tidur" potong Lala

"Kak..

"Zee!" Satu hentakan dari Lala mampu membuat Zee terdiam, dia tidak berani berkutik

Zee mengangguk lemah, Lala menghela nafasnya memberikan piring berisi makanan untuk Zee

"Makan"

Zee kembali mengangguk, menerima piring tersebut, menyuapkan nasi pada mulut nya meskipun terasa pahit, dia tidak mau Lala semakin marah.

Lala diam masih memperhatikan Zee, apa dia bisa menerima Zee?

Apa dia masih adiknya? Bagaimana sikap Lala nanti.

Lala sedikit menggeleng lalu membuka ponselnya yang sedari tadi bergetar, Lala menghembuskan nafas pelan, Diani sudah mengiriminya banyak sekali pesan

Gue kesitu ya, kgn zee
-Diani

Zee suka makan apa La?
-Diani

La! Ni orang mati apa gimana
-Diani

La woy! Gue lagi di jalan nih menurut lo mending buah atau roti?
-Diani

Lama amat balesnya kek cewe lagi dandan, gue beli dua-duanya aja yak!
-Diani

SEQUENTIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang