Zee berkacak pinggang, menatap Sapi sudah lebih dari seminggu ia rawat
Sapi pemberian tantenya Chika.
"Popi makan pi" ujar Zee sambil memberikan beberapa rumput
Kandang yang langsung ia beli dan di taruh di halaman belakang.
Zee cukup senang peliharaannya yang besar membuatnya begitu semangat merawat
Untung saja papinya tidak memelihara paus.
Zee mengelus pelan kepala Popi (nama sapinya)
"Nanti gue cariin pasangan buat lo pi, nanti kita ternak sapi"
Mooo
Zee mengangguk-angguk
"Popi pintar"
"Zee"
Panggilan seseorang membuat Zee menghela nafasnya
"Apa lagi kak? Lo mau marahin gue lagi?"
"Zee"
"Kak lo ngga harus deket-deket sama Gita"
"Lo ngga harus putusin Diani"
Zee mengacak rambutnya pelan
Menatap kesal pada Lala
"Fiony..
"Lo ngga harus ninggalin Diani cuma karena Fiony"
Zee menghela nafasnya
"Lo ngga harus deket-deket Gita, Briel tulus sama lo kak!"
"Zee"
"Kak plis udah! Jangan atur gue terus"
"Lo ngga tau Diani gimana Zee"
Lala segera membuka ponselnya menunjukkan chatroomnya bersama Diani
.
Zee terdiam, menatap nanar pada ponsel milik Lala
"Ke rumah Diani"
"Tapi Mami nant..
"Biar aku yang bilang"
Zee mengangguk lalu segera berlari
"Gue minjem motor papi" ujar Zee sambil berlari
Lala hanya mengangguk membiarkan Zee pergi
Ntah lah, dia harap Zee dapat berubah pikiran.
Bagaimana pun dia lebih peduli pada Diani daripada dengan Fiony
"Zee mau kemana ka?" Tanya Veranda yang baru saja masuk ke halaman belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
SEQUENTIA
Teen FictionSequentia: Kelanjutan. Seharusnya aku tidak pernah mencintainya - Jessica Nabila Putri Gue akan coba buka hati buat dia -Jessica Azizi Putri