15.

690 68 7
                                    

Terimakasih yang sudah ikut give away
Nantikan give away selanjutnya!
Setiap minggu nih sabi!

-------------------------------------------------------

Zee berjalan menyusuri komplek bersama Lala dan juga mercy

"Mercy ngga bisa jalan cepet apa ka?"

"Mau dia lari?"

"Suruh lari aja, paling yang kejar juga kaka, bukan gue"

Lala hanya diam sedari tadi perkataaan Zee memang tidak berfaedah

"Ka Diani punya Kaka ngga sih?"

"Ngga tau"

"Loh kok ngga tau sih kak?"

"Ya ngga tau"

"Ck, orang temen deket masa ngga tau"

"Kayanya ngga"

"Berarti kak Diani anak tunggal?"

Lala hanya mengangguk

"Siapa orang tuanya, gue ngga pernah liat"

Lala tiba-tiba saja berhenti berjalan, menatap Zee serius

"Gue salah ngomong?" Tunjuk Zee pada dirinya sendiri

"Dia broken home"

Zee mengangguk, pantas saja Diani seperti nya sangat bebas untuk kegiatan atau hal-hal yang lain

Zee terdiam menggaruk kepalanya pelan, apa yang harus dia lakukan sekarang, tiba-tiba rasa kasihan muncul untuk Diani, Memang yang di depan terlihat sangat ceria ternyata mempunyai kesedihan di dalam

"Zee!" Panggil Lala yang sudah berjalan

"Duluan deh, gue mau ke taman"

"Jangan kluyuran!"

"Iya bawel"

Lala hanya menggeleng lalu meneruskan jalan-jalannya bersama Mercy

Zee memilih untuk berbalik ke lapangan komplek mungkin lebih baik

Zee berjalan sambil bersenandung kecil, langkahnya ia percepat, dia rindu untuk bermain basket karena dua minggu kedepan sekolahnya di liburkan alias Zee harus kelas online

Langkah Zee tiba-tiba terhenti pada seseorang yang sedang duduk di bangku panjang luar lapangan

Zee sedikit memiringkan kepalanya dia tidak pernah melihat gadis itu

Gadis tadi hanya diam pandangan nya lurus sesekali tangannya bergerak ke atas meja

Meragap sesuatu yang ada di sana

Zee semakin diam dan pemasaran

Kenapa dia?

Langkah Zee semakin mendekat, dia penasaran juga ingin tau siapa dia

"Berenti! Siapa kamu!" Ujarnya, pandangan masih lurus

Zee langsung terdiam, jaraknya tidak terlalu dekat

"Hai"

"Siapa kamu!"

"Zee"

"Zee? Siapa? Aku bisa sakitin kamu kapan aja, jangan deket-deket!" Ujarnya sambil meragap tas yang di depannya, mengambil sebuah pisau kecil

"Gue ngga macem-macem perasaan"

"Berenti!" Bentaknya

Zee diam memperhatikan lebih jelas gadis tadi

SEQUENTIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang