P A R T 3

106 6 0
                                    

Selamat membaca 🎉

💙💙💙

“Della, main yuk!” ajak Daniel dengan suara yang dibuat-buat seperti anak kecil. Setelah dipersilahkan Bi Siti untuk masuk, ia segera berdiri di ruang tamu menghadap kamar Della.

“Della, nonton yuk!”

“Della, shopping yuk!”

“Della---”

“Mau kemana Daniel sayang?” balas Della ketika baru saja keluar dari kamarnya. Tepat saat ia merasa bosan di hari libur ini, Daniel datang mengajaknya keluar. Tentu saja Della senang.

“Kemana aja, asal berdua. Eaakkk!” Daniel terkekeh sendiri dan itu mampu membuat Della bergidik ngeri.

“Ke mall aja, ya? Sekalian mampir ke Gramedia, gue mau beli novel keluaran terbaru.” mata Della berbinar saat membayangkan novel yang ia inginkan akan segera datang padanya.

“Lo suka baca novel ternyata? Gue pikir, lo cuma suka baca buku pelajaran.”

“Baca buku sama baca novel itu ada waktunya sendiri. Dan menurut gue, enakan baca novel ketimbang buku pelajaran, apalagi buku fisika! Buehh, keriting usus gue.” canda Della.

“Kalo menurut gue sih, mending baca buku fisika ketimbang novel. Buku fisika mah memberikan pengetahuan, kalo novel mah apaan! Gak guna!”

“Eh bekicot! Lo pikir cuma buku pelajaran doang yang bisa nambah pengetahuan? Novel juga lah! Novel itu mengajarkan kita soal sikap apa yang baik dan benar, terus di novel juga mempunyai makna tersendiri dalam ceritanya dan juga dapat membangun karakteristik sifat seseorang loh! Paham?”

Dengan tampang tak berdosa nya, Daniel menggelengkan kepala tanda tak mengerti. Della berdecak dan berkata, “Iya, iya. Mentang-mentang jago fisika semua direndahin!”

“Bukan direndahin, Del. Tapi---”

“Serah lo! Ayok! Jadi gak jalannya ini?” ketus Della.

“Imut kali kau!” Daniel mencubit kedua pipi Della dengan geram.

“Aish sakit setan! Bisa kagak, nyeleneh iya! Sok-sokan pake bahasa Padang!”

“Eh? Bukannya bahasa Medan, ya?”

Keduanya terdiam menyadari kebingungan itu.

“Auk ah bodo amat! Entar gue tanya sama om gue yang di Palembang.”

“Lah ngapain nanya om lo yang di Palembang?”

Keduanya kembali terdiam.

“PERCAKAPAN MACAM APA INI! AKHH!” Della berteriak dan menjambak rambutnya frustasi. Sedangkan di satu sisi, Daniel tengah tertawa geli.

“Lo tunggu sini, gue mau ganti baju. Jangan ajak gue ngomong dulu! Otak gue lagi gak sinkron!” Della berlari menuju kamarnya dan meninggalkan Daniel sendiri di ruang tamu.

Setelah menunggu selama tiga puluh menit, akhirnya Della keluar dari kamarnya.

Daniel berdecak, “Lo ngeremin anak ayam, hah? Lama banget!” ketusnya.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang