P A R T 7

39 3 0
                                    

Selamat membaca :)

💙💙💙

Pagi itu suasana hati Daniel sangat kacau. Ia badmood sejak kejadian kemarin. Membayangkan Della satu ekskul dengan Rey membuat kepala serta hatinya berdenyut sakit.

“Daniel,” panggil Della yang entah ke berapa kali nya. Bukannya tidak mendengar, namun Daniel memilih mengabaikan gadis itu.

“Daniel! Lo kenapa sih? Kok cuek sama gue,” Della frustasi dibuatnya. Sejak awal ia menduduki kursi ini hingga istirahat saat ini, Daniel selalu mengabaikannya, cowok itu tak berkata satu atau dua patah kata pun padanya.

“Daniel,” panggil Della melembut.

“Dan,”

“Daniel,”

“Daniel ganteng,”

“Daniel sayang,”

Hap!

Daniel menoleh pada Della yang baru saja memanggilnya dengan embel-embel sayang. Dan kembali cuek menatap bukunya.

“Ish! Lo kenapa woy!” teriak Della kesal.

“Ck,” Della terperangah saat Daniel hanya berdecak.

“Arrg! Bisa gila gue lama-lama!”

“Woy--”

“WOY DELLA! BISA DIEM GAK SIH? INI GUE LAGI BELAJAR!” bentak seorang cowok bernama Aril.

Hening.

Della terdiam saat mendengar bentakan itu, ia menunduk dengan hati yang berdenyut sakit. Ia adalah satu dari banyak perempuan yang pantang akan bentakan.

Brak!

“Maksud lo apa?” setelah Daniel menggebrak meja, ia menatap datar Aril yang baru saja membentak Della nya.

“Apa?” raut muka Aril terlihat tampak tenang dengan sedikit nada angkuh di ucapannya.

“Bisa ngomong baik-baik sama cewek? Lo cowok, bro!” datar namun menusuk, itulah Daniel. Ia menatap Aril dengan aura permusuhan nya.

“Yaelah, gitu doang. Kok lo marah sih? Della nya malah b aja tuh,”

Della menahan pergelangan Daniel saat cowok itu hendak mendekati Aril. Della tau apa yang akan dilakukan Daniel, maka dari itu ia menahan cowok itu agar tidak berbuat onar. “Gue gakpapa,”

“Gak nanya,” Daniel melepas paksa cengkraman Della pada pergelangannya. Ia berjalan menjauhi gadis itu.

Della dibuat panik olehnya. Namun, apa yang ia bayangkan tidaklah menjadi kenyataan.

Daniel melewati meja Aril begitu saja dan berlalu meninggalkan kelas.

Deg... Deg... Deg...

“Lo kenapa sih, Dan?” gumam Della sedih.

“Hey, Del.” panggil Adel yang tepat berada di seberang kursinya.

“Kenapa, Del?” balas Della sedikit canggung.

“Daniel lagi badmood, ya?” tanya Adel penasaran.

“Hm, mungkin.”

“Oo pantes,” Adel mengangguk-anggukan kepala. “Lo buat salah ya sama dia?” Della menggeleng tak tahu.

“Kemarin dia baik-baik aja, gak tau kenapa sekarang jadi gitu.” adu Della.

“Ya lo mesti susul dia dong, siapa tau kalo dia marah gegara lo. Walau lo gatau salah apa,”

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang