P A R T 8

38 3 0
                                    

Selamat membaca :)

🌈🌈🌈

“Lo latihan gak hari ini?” Daniel menatap Della yang tengah memasukkan beberapa buku pada tasnya.

Umm... Ini hari apa?” tanya balik Della.

“Hari rabu,” Della menggangguk-anggukan kepalanya. Masih dengan kegiatannya tanpa menatap Daniel sedikitpun. Daniel yang jengah menunggu jawaban Della, akhirnya berkata, “Ck! Jadi latihan apa enggak?!” ketusnya.

“Eh? Iya!” Della sempat melongo terkejut namun sedetik kemudian membalas ketus.

“Masih buka pendaftaran gak?” mendengar ucapan Daniel, Della segera menghentikan kegiatannya dan menatap Daniel heran. “Emang kenapa?”

“Bisa gak, kalo gue nanya jangan nanya balik?!” Daniel berdecak kesal.

“Oke oke, santuy mas bro. Buat apaan sih?”

“Nahkan! Nanya lagi! Yaudah lah jawab aja apa susahnya sih? Argg...” Della terkekeh melihat raut kesal Daniel. Ia kembali melanjutkan kegiatannya dan setelahnya segera menggendong tas merah muda kesayangannya.

“Masih deh keknya,”

“Yaudah, ayo!” Daniel segera menggendong tasnya di bahu sebelah kiri dan tangannya menggenggam lengan Della lalu menyeretnya keluar kelas.

“Lo kenapa dah?” kini Della yang kebingungan akan tingkah Daniel.

“Gue mau daftar PMR,” Della mengernyit. “Lo yakin mau ikut? Lo kan udah masuk ekskul basket, osis, terus football. Dan sekarang lo mau masuk PMR? Are you kidding me?” Della menatap horor pada Daniel yang masih menggenggam lengannya.

“Gue serius, Del.” Daniel memutar bola matanya jengah.

“Ooo.... Bagus deh.” Della melangkah riang di samping Daniel.

“Ha? Kok bagus?” Della mengangguk dan menjawab, “Iya, biar gue ada tumpangan buat pulang pas udah ekskul.”

Minim akhlak nih anak! Batin Daniel mendengus.

Ketika mereka telah sampai di depan pintu ruang UKS, dimana di dalamnya telah terdapat beberapa anggota PMR angkatan baru dan kakak senior mereka.

“Del, tolong mintain kertas pendaftarannya dong.” pinta Daniel.

“Dih, ogah!”

“Ayolah, Del. Masa lo tega sih sama gue?” Daniel menunjukkan puppy eyes nya.

Della sempat mencibir dan berkata, “Aku bukan bonekamu...”

Daniel mengernyit, “Lo sahabat gue,” dan calon pacar hmm. Lanjut Daniel dalam hatinya.

“Bisa kau suruh-suruh...” tanpa menghiraukan Daniel, Della terus berkata.

“Apasih?” Daniel yang tidak tahu menahu soal yang Della ucapkan umm atau nyanyikan itu. Entahlah, Della membuatnya semakin bingung.

“Dengan seenak JIDAT-mu.” Della terkikik geli ketika menyanyikan lirik yang tengah trending akhir-akhir ini.

“Lo...”

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang