Aku tahu aku bukan ibu yang baik tapi aku tak pernah berbohong saat aku berkata jika aku sangat menyayangi Ichiru. Ichiru adalah segalanya bagiku, dia adalah alasanku untuk tetap hidup. Kami-sama kenapa aku begitu bodoh menyia-nyiakan- kesempatan yang Engkau berikan agar aku dapat membahagiakan buah hatiku sendiri anak yang telah aku lahirkan dengan susah payah, aku mohon berikan aku kesempatan kedua. Kami-sama aku mohon selamatkan Ichiru, aku akan melakukan apapun agar Ichiru selamat. Aku berjanji dalam hatiku jika aku diberi kesempatan untuk bersama Ichiru lagi aku akan mencurahkan sisa hidupku untuk membahagiakan Ichiru dan membahagiakan semua keinginannya.
.
.
.
.
.
Saat ini aku tengah duduk di ruang tunggu divisi 4, Ichiru langsung jatuh pingsan saat kami kembali dari Karakura, riatsunya sangat lemah dan saat ini Ichiru sedang diperiksa oleh Unohana-taichou. Tak ada yang tahu alasan Ichiru tiba-tiba pingsan karena saat di Karakura dia kelihatan baik-baik saja. Aku berharap Ichiru baik-baik saja, mungkin dia hanya terlalu lelah karena ini pertama kalinya dia datang ke dunia manusia.
"Bagaimana keadaan Ichiru, Unohana-taichou?" aku langsung berdiri dari dudukku begitu melihat Unohana-taichou keluar dari ruangan tempat Ichiru diperiksa.
"Maaf Kuchiki-fukutaichou aku tidak dapat berkata jika keadaan Ichiru baik-baik saja, riatsunya makin melemah dan aku belum bisa memastikan apa yang terjadi pada Ichiru tapi aku punya prediksi. Bagaimana jika kita membicarakannya di dalam ruanganku saja?" perkataan Unohana-taichou benar-benar membuat jantungku seakan berhenti, sekarang apa lagi yang akan menimpa Ichiru? Aku langsung mengikuti Unohana-taichou menuju ruangannya tanpa berkata apapun.
"Semua pasti sudah tahu siapa ayah kandung Ichiru," itu yang pertama-tama dikatakan oleh Unohana-taichou saat kami telah duduk berhadapan di dalam ruangannya, hanya ada meja sebagai pembatas di antara kami. Jujur saya aku tak ada niatan untuk membantah siapa ayah Ichiru karena itu sudah tak penting lagi, yang terpenting saat ini adalah kesembuhan Ichiru.
"Anda memang shinigami seutuhnya Kuchiki-fukutaichou tapi ayah Ichiru, dia manusia, Quincy dan juga shinigami. Ichiru lahir di sini wajar jika dia berbentuk roh tapi bagaimanapun juga ayah Ichiru adalah manusia. Kau masih ingat bagaimana asal mulanya Ichigo mendapatkan kekuatan rohnya?" aku tetap terdiam mendengarkan penjelasan Unohana-taichou karena aku tahu tanpa jawabanku pun Unohana-taichou tetap akan melanjutkan penjelasannya.
"Ichiru anak yang spesial Rukia, Ichiru mempunyai kekuatan roh yang sangat besar melebihi Ichigo, Ichigo memperoleh kekuatan roh dari dirimu dan saat itu dia mengambil seluruh kekuatanmu. Menurutmu bagaimana dengan Ichiru? Dia roh yang lahir dengan kekuatan yang besar tapi bagaimanapun juga ayah Ichiru adalah manusia, saat ini dalam jiwa Ichiru telah bertarung sosok roh dan manusianya untuk mengguasai jiwa Ichiru, mungkin jika saat di dunia manusia Ichiru tak bertemu dengan Ichigo jiwa manusianya akan tetap tertidur tapi karena Ichiru bertemu dengan Ichigo jiwa manusia Ichiru terbangun. Sama seperti Ichigo yang kekuatan rohnya bangkit setelah menyerap kekuatan rohmu. Ichiru saat ini membutuhkan Ichigo, Rukia karena mungkin hanya dengan menyerap riatsu yang ada dalam diri Ichigo, Ichiru dapat bertahan."
.
.
.
.
.
Saat Rukia dan beberapa shinigami pergi bersama seorang anak yang sangat mirip denganku, aku sengaja menahan Renji untuk tetap berada di sini. Aku butuh penjelasan tentang siapa sebenarnya anak yang telah memanggil Rukia dengan sebutan kaa-chan itu. Apa mungkin Rukia telah menikah?
Aku membawa Renji masuk ke dalam ruanganku di dalam klinik, aku tahu Renji sangat ingin pergi dari sini tapi maaf saja sebelum semua pertanyaanku terjawab aku tak akan membiarkannya pergi dari sini.
"Apa anak tadi anak Rukia?" tanyaku pada Renji yang sangat kelihatan tak nyaman.
"Ya, tentu saja dia memanggil Rukia dengan sebutan Kaa-san." Renji menjawab dengan nada suara yang tak bersahabat, memang apa salahku?
"Jadi, Rukia sudah menikah?" aku kembali bertanya meski awalnya ragu tapi aku ingin mengetahui segala hal yang terjadi setelah kami berpisah.
"Jangan bertele-tele Ichigo, semua teman kita yang melihat Ichiru juga bisa menebak siapa ayah Ichiru. Aku yakin kau bisa merasakan kekuatan roh Ichiru yang sangat besar dan juga menururmu siapa shinigami yang bisa mewarisi rambut orangenya pada Ichiru?" nada yang digunakan Renji semakin tidak bersahabat bahkan saat ini Renji menatapku sinis. Entah mengapa aku sangat senang saat bisa mengetahui nama anak itu, Ichiru bolehkan aku berharap jika nama anak kepanjangan dari ICHIgo dan RUkia? Jujur saja Ichiru memang sangat mirip denganku tapi apa mungkin Ichiru adalah putraku? Aku dan Rukia memang pernah melakukannya tapi hanya sekali jadi bagaimana mungkin Rukia bisa langsung hamil?
"Kau tak tahu penderitaan Rukia dan Ichiru selama ini."
Entah kenapa aku seperti merasa ditikam oleh pisau yang sangat tajam tepat diuluh hatiku saat mendengar jika Rukia dan Ichiru menderita selama ini. Penderitaan seperti apa yang mereka alami selama ini?
Tunggu.
Ichiru kabur kemari untuk mencari ayahnya, apa mungkin Ichiru sedang mencariku?
.
.
.
.
TBC
Vomment please :)
Purwokerto, 12 Maret 2020
Sora H.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You in My Heart
FanfictionBahkan setelah semua yang kau lakukan, aku tak bisa mengusirmu dari hatiku. Ichiruki