Part 6_ FLOWERS

7.8K 711 22
                                    


Pagi ini lalisa sudah berada di kantor, sejak dua minggu yang lalu ia sudah mulai kembali ke rutinitasnya sebagai seorang desainer dan CEO. Ayahnyapun sudah mulai kembali disibukkan dengan kegiatan kantornya, bahkan Tuan Marco sendiri sudah mulai bekerja sejak dua hari kepulangannya dari rumah sakit. Lalisa sudah menyuruh ayahnya untuk istirahat setidaknya satu minggu, tapi ayahnya bersikeras meyakinkan lalisa jika dirinya sudah sembuh dan bosan jika hanya berdiam diri di rumah saja. Dengan terpaksa lalisa memperbolehkan ayahnya untuk kembali bekerja.

Sementara Jeon Jungkook, pria itu sudah mulai berani mengunjungi lalisa di kantornya meskipun selama ini pria itu baru satu kali mengunjungi kantornya, dengan alasan hanya ingin mampir semenjak ayah Lalisa memberikan lampu hijau kepada dirinya untuk mendekati Lalisa.

Bahkan lalisa terkadang terkejut dengan kedatangan jungkook yang tiba-tiba ada di kantornya, hubungan mereka memang sedikit menjadi lebih dekat semenjak kecelakaan ayahnya.
Meskipun keduanya tidak ada yang menyatakan perasaan mereka masing-masing, bahkan lalisa saja belum mengakui jika ia sudah mulai tertarik dengan pesona pria itu.
Seperti saat ini, ia terkejut mendapatkan sebuket bunga tulip yang diletakkan di atas meja kerjanya.

.
.

Suara tawa soojin eonni menggelar di ruanganku.

“eonni ... tidak ada yang lucu disini”

Tawanya terhenti sejenak setelah mmendengar gerutuanku.

“kau itu lucu sekali, seharusnya kau senang mendapat bunga dari kekasihmu itu”

“ya! Dia bukan kekasihku”

“aku tau, tapi sebentar lagi mungkin”

“eonniiii....”

Aku hanya bisa memutar mata jengah melihat soojin eonni yang tidak berhenti tertawa. Ini semua karena jeon jungkook itu, aku tau jika sipengirimnya adalah jeon jungkook karena ada kertas kecil yang menempel di buket tsb.

aku tidak tau kau menyukai bunga atau tidak, tapi kau harus menerimanya’

-JK-

Bagaimana aku tidak kesal, pesan itu jelas-jelas seperti pemaksaan. Ah aku melupakan hal jika jeon jungkook itu memang tidak suka penolakan.

“sudahlah lalice, berkencan saja dengannya”

“bagaimana mungkin aku berkencan dengan orang sepertinya, aku tidak akan tahan dengan type pemaksa sepertinya eonni”

“hey jangan melihat dari luarnya saja, dia memang terkesan arrogant. Tapi kurasa jungkook itu sangat bisa diandalkan, dia pasti akan sangat melindungimu lisaa..”

“aku belum mengenal dia sepenuhnya eonni..”

Soojin eonni hanya menghela nafas panjang.

“kau itu sebenarnya menyukainya atau tidak sih?”

“hey kapan aku bilang aku menyukainya”

“lalu berarti kau tidak menyukainya begitu?”

“aniyaa, aku juga tidak bilang tidak menyukainya”

Soojin eonni menatapku penuh selidik, ada apa memangnya, aku mengucapkan hal sejujurnya.

“kau itu yaaa lalice.. kau jangan berpura-pura polos begituu.."

“apa maksudmu?”

“jelas-jelas jungkook itu menyukaimu, dan aku tau jika kau menyukainya bukan. Kenapa mengatakan suka saja sulit sekali siii ih”

“sudahlah eonni ... lupakan, biarkan aku beristirahat”

Soojin eonni mendesis dan pergi keluar ruangan.

PERFECT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang