Lalice M boutique
Disinilah mereka saat ini, Lalisa membawa Jungkook ke dalam gedung butiknya yang masih kosong. Saat dijalanan tadi ia melihat luka ditangan Jungkook, akibat memukul mantan kekasihnya sehingga membuatnya harus segera mengobatinya.
Saat keduanya masuk ke dalam gedung, manager Ahn terkejut kala melihat presensi keduanya. Bagaimana bisa Jeon Jungkook presdir Jeon's company bersama dengan bosnya saat itu pikirnya. Sedangkan Lalisa dengan segera meminta tolong Manager Ahn untuk mencarikan kotak P3K untuknya.
"Ini sajangnim.."
"Terimakasih, kau boleh pergi Ahn manager.." ujar Lalice sembari tersenyum.
Jungkook mengedarkan pandangannya ketika berada di dalam gedung yang masih kosong.
"Ini cabang butik baruku" Lalice berucap, seakan tau apa yang dipikirkan Jungkook, sedangkan Jungkook hanya mengangguk kecil.
"Kemarikan tanganmu." Ucap Lalice yang masih dingin.
"Tidak usah, ini hanya luka kecil" tolak Jungkook, tentu saja dia tidak ingin merepotkan Lalice apalagi itu luka kecil.
"Seorang presdir perusahaan besar tidak boleh sampai memiliki luka seperti ini .."
"Dan seorang pria juga tidak perlu takut dengan luka seperti ini princess.."
Lalice mendengus.
"Kenapa kau keras kepala sekali sih.."
"Baiklah, baiklah" Jungkook mengulurkan tangannya dan tersenyum saat Lalice dengan telaten mengobati luka di punggung jari-jarinya itu. Hanya luka kecil tapi mampu membuat Jungkook mendesis merasakan perih saat alkohol tersebut bereaksi.
"Kau bilang luka kecil, tapi malah meringis" Cibir Lalice.
"Aku tidak melakukannya" Jawab Jungkook membuat Lalisa berdecak dan menekan luka Jungkook keras. Jungkook memejamkan mata menahan rasa perih itu, sedangkan Lalice terkekeh menyadari Jungkook yang mati-matian menahan rasa perih.
"Baiklah, sudah selesai" ucapnya setelah memberikan plester ditangan Jungkook.
Jungkook memandangi punggung jari-jari tangannya yang dibalut plester itu dengan senyuman, padahal hanya luka kecil tapi ini pertama kalinya dirinya diperhatikan seperti ini oleh orang lain selain ibunya.
"Terimakasih.." ucap Jungkook yang dibalas anggukan oleh Lalice.
"Aku benar-benar minta maaf padamu karena terlambat Lalice.."
Lalice masih sibuk membereskan peralatannya dan kemudian menatap Jungkook sejenak.
"Apa yang membuatmu terlambat?" Tanyanya bersiap mendengarkan penjelasan Jungkook.
"Ada kekacauan di rumahku saat itu, Ayah dan Ibu akan menjodohkanku"
Lalice terdiam, ada yang mengganjal di hatinya.
"Kau-- menerimanya?" Tanyanya sedikit ragu.
"Aku menolaknya.." Lalisa menganggukan-angguk, ia merasa ada kelegaan dihatinya.
"Dan saat itu, wanita yang akan dijodohkan denganku jatuh pingsan. Kami semua panik dan membawanya ke rumah sakit, aku melupakan ponselku saat itu. Aku baru sadar jika aku terlambat untuk datang ke janji kita ketika berada di Rumah sakit, aku langsung pergi menemuimu tapi sayangnya kau sudah pergi.."
"Lalu?"
Jungkook menghembuskan nafasnya sebelum kembali melanjutkan ceritanya.
"Aku mencarimu ke rumahmu, ke tempat kerjamu dan tidak menemukanmu, paginya aku menuju tempat kerjamu dan sekertarismu mengatakan jika kau pergi ke luar negri.."
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT ✔
RomanceLalisa Manoban seorang desaigner ternama, yang memiliki kehidupan yang dapat dibilang sempurna. Kisah cintanya tidak pernah berakhir mulus, tapi ketika ia bertemu dengan seorang CEO perusahaan jeon's company semuanya berubah. Akankah mereka bersatu...