sorry

32 8 0
                                    

Mika melambaikan tangannya sesaat setelah Kazuma membunyikan klakson mobilnya. Ada sedikit senyum merekah di bibirnya, namun rasa berkecamuk di dalamnya tak bisa menutupi apapun.

Mika menyadarkan dirinya, begitu sering ia melamun dan cepat larut dalam pikirannya.

Ia berbalik, mendapatin Vina yang masih setia dengan kameranya.

"Astaga, ini cewek ngapain sih?" Gumam Mika.

Tanpa pikir panjang, Mika langsung menghampiri Vina.

"Lo masih disini?"

Vina tersentak, sedikit terburu-buru untuk menyembunyikan kameranya.

"uhm, iya pak." jawabnya canggung.

mika mendapati keganjalan, "siniin!"

tak bisa membantah, secepat itu kameranya sudah ada di tangan mika.

"ga ada apa apa, pak."

mika menyipitkan matanya, mengutak atiknya sebentar. lalu menemukan sesuatu. ya, yang ia curigai.

wajah vina memerah, ia menggigit ujung bibirnya. tangannya berkeringat, ah sial.

mika tersenyum miring, "apa ini kelihatan sopan?" ucapnya sambil menunjukkan foto dirinya, hasil jepretan vina. tentunya secara diam diam.

"uhm, maafkan saya. ini cuma..."

"cukup! sekarang lo pulang, beresin ini semua."

ada jeda,

"dan lo ga bakal dapet gaji!" bentaknya.

vina tersentak ketika mika memberikan kameranya secara kasar, hatinya sakit. setega ini mika tidak mau memberi gaji untuk vina?

air matanya jatuh. aku emang bodoh, gerutunya.

vina pergi meninggalkan mika dihadapannya tanpa sepatah kata pun. hanya air mata yang terus mengalir, antara malu dan kecewa.

vina menghentikan langkahnya di sebuah halte bus dekat studio, ia duduk dengan air mata yang membasahi pipinya.

suasana sore yang sepi dan dingin, seperti menggambarkan keadaan vina saat ini.

ia mengusap pipinya kasar, "kenapa bego banget sih kamu, vina. kenapa kamu mempermalukan diri sendiri didepan dia tadi?" ia terus merutuk.

vina menenggelamkan wajahnya, sangat menyayangkan. "aku butuh banget uang itu buat lunasikan kamera ini."

rasa bersalah semakin membuatnya berantakan, kenapa ia bisa seceroboh ini? apa alasan vina diam diam mengambil gambar mika?

apa vina sengaja memotret mika?

tiba tiba vina tersadar, sudah berapa lama ia duduk disini? bahkan ia sama sekali tidak melihat kendaraan umum yang melintas.

"astaga." ia terkejut ketika melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 6 sore.

vina mencari handphone nya, "sialan, kenapa mati sih!"

lalu berganti merogoh saku celanannya, membuka dompetnya dan tidak mendapati apapun. ya, ia tidak punya uang sama sekali. itu artinya tak seharusnya ia menunggu kendaraan umum disini.

harapan vina hanya ada pada mika, tapi nyatanya ia tak mendapatkan gajinya.

lengkap sudah, tak mendapat gaji, handphone mati dan dompet kosong. malang sekali.

lagi lagi ia menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya.

satu kata, kacau.

"lo masih disini?"

THE CHOICE  [INTERSECTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang