will?

65 12 7
                                    

seorang remaja laki-laki sedang mengotak atik mesin mobilnya. terlihat penuh kekesalan dan keringat yang mulai membasahi keningnya. tak lupa juga dengan poni panjangnya yang ikut basah.

"sialan!" umpatnya.

ia mengambil handphone nya, mengotak atik sebentar lalu menempelkannya pada telinga.

"mika, lo bisa bantu gue ga?"

"....."

selang 20 menit, seseorang yang ditunggunya datang. "william?" panggilnya.

william aoyama, laki-laki 19 tahun dengan postur tubuh tinggi dan mempunyai style yang bagus. terlihat tampan dengan kulit putihya, tapi sedikit terlihat seperti f*ckboy.

"eh, mika. sorry udah ngerepotin." ucap william

mika tak menjawab, ia memperhatikan mesin mobil milik william. "lo mau kemana?"

"biasa." jawab will enteng.

"ck, jangan gila. lo masih muda, masa depan lo masih panjang. jangan mabok mabokan lagi."

"lo yang cupu, mika." will tersenyum miring, "minum doang apa salahnya? justru gue ini lagi nikmatin masa muda."

mika memutar bola matanya, "terserah lo deh."

"lo kalo banyak masalah join aja." ejek will.

ada jeda yang cukup lama,

"keliatan mika, dari muka lo." lanjutnya.

"lo nantangin gue? gue bukannya takut, will. cuma otak gue masih waras."

"hahaha, sok suci!"

bukk...

satu pukulan lolos mendarat pada pipi kanan william, mika geram.

will meringis lalu menyeka darah yang keluar dari pingir bibirnya. "bocah."

tanpa berpikir panjang, william membalas pukulan mika hingga mika tersungkur. keduanya sama sama tersulut emosi.

"ASTAGA, CUKUP!! BERHENTI!!! AKU BILANG BERHENTI!!!"

gadis cantik dengan rambut hitam yang dikuncir, mendapati pertengkaran mika dan william. tanpa ba bi bu, ia langsung menghampiri keduanya, mencoba melerai.

gadis itu menarik kaos yang digunakan mika, berharap memberi jarak keduanya. "CUKUP, AKU BILANG BERHENTI!!"

"HEY!!" bentak gadis itu kali ini pada william, rasanya percuma. tidak ada yang mau menyudahi.

gadis itu gemetaran, ia tak kuasa menahan dua laki laki dihadapannya. "ASTAGA KALIAN KETERLALUAN, HENTIKAN. CUKUP!!"

ia mendorong kuat mika untuk menjauh, kali ini berhasil.

mika menatap william penuh kemarahan, sama halnya dengan william.

"lo bajingan!" maki mika. ia beranjak begitu saja.

"astaga, pipi kamu memar!" ucap gadis itu.

william menatap tajam kearahnya, "lo siapa?"

"uhm, ak.. aku. aku lisa." ucap gadis itu gugup, karena william menatapnya. ia sedikit takut.

william tersenyum kecut, "gausah sok jadi pahlawan." lalu ia melangkah menuju mobilnya.

"tapi pipi kamu lebam, harus diobati." ucap lisa.

william menghentikan langkahnya, lalu lisa menghampirinya. "aku emang ga kenal sama kamu, aku juga ga bakal biarin gitu aja kalo ada orang berantem."

THE CHOICE  [INTERSECTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang