broke up

26 7 0
                                    

"Aku harus balik ke Jepang." Kazuma meletakkan cangkir kecilnya di atas meja.

Lalu menatap sendu ke arah Fica, kekasihnya yang paling lucu dan menggemaskan.

Tidak, raut wajahnya kini seperti bunga melati yang layu. Sangat menyedihkan dan tidak bersemangat.

"Ada  perusahaan milik kakek disana, dan tentu aja aku harus nerusin itu, Fica."

Fica mengetuk ngetuk meja kaca yang menjadi pembatas antara mereka berdua. Ia tak mengatakan apapun. Tapi matanya memerah, seperti akan ada sesuatu yang jatuh.

"Aku mau kita putus."

Fica terkesiap, tapi ia tak langsung menatap Kaz. Ia terkekeh geli, "Kamu boleh pergi sejauh apapun. Tapi kamu bakal tetep jadi milik aku, Kaz."

"Fica liat aku." Kaz memutar dagu Fica.

"... Aku ga bisa. Kita harus berhenti disini."

Mata Fica tak lepas dari Kaz, sebuah air mata lolos jatuh di pipi Fica.

"Kenapa? Kenapa harus putus? Aku sama sekali ga keberatan kalo kita harus LDR." Fica meninggikan suaranya.

Kaz tak tega melihat ini, bagaimanapun Kaz sangat mencintai Fica. Demi apapun Kaz tak berani menatap ke arah Fica. Bahkan ia tak pernah membuat Fica menangis seperti ini.

"Kenapa diem?"

"Apa ini cuma akal akalan kamu doang mau nerusin pekerjaan di Jepang? Alias kamu udah bosen sama aku dan ada cewek lain, Kaz?"

Fica terus menghujani Kaz dengan pertanyaan, tapi Kaz tak mengatakan apapun. Hati Fica benar benar hancur, ia benar benar kecewa pada Kaz.

"Jawab Kaz!"

"Ga ada Fica, aku sayang sama kamu. Ini hanya pilihan sulit untuk pergi. Aku cuma mau kita putus dan kita jalanin ini masing masing."

Kaz mengusap kasar wajahnya, "Aku gamau kalo kamu tersiksa gara gara jarak kita, aku cuma mau kamu bisa lepas dan mungkin suatu saat- maksudku pasti- suatu saat nanti kamu bakal nemuin pengganti aku."

"Ga akan."

Fica mendekatkan wajahnya pada Kaz, memaksa Kaz untuk menatapnya dalam dalam. Fica tak akan membiarkan sedikitpun jarak memisahkan ia dan Kaz.

"Ga akan ada yang bisa gantiin seorang Kazuma Mitchell."

"Fica, please."

"... Aku gamau terlalu bikin kamu semakin larut sama hubungan ini, aku gamau terlalu banyak berbual dan bikin kamu susah lupain aku."

"Oh iya? Apa kamu ga bakal susah lupain aku juga? Itu artinya ada orang lain di hati kamu?"

Fica terus berspekulasi bahwa ada gadis lain yang Kaz miliki, ia benar benar tak percaya pada alasan klasik seorang lelaki. Apalagi untuk seorang Kazuma Mitchell sangat mungkin sekali jika ia memiliki gadis pujaan lain. Karena bukan hanya parasnya yang menawan, melainkan dirinya yang cerdas dengan pembawaan yang lembut. Jadi siapa yang bisa menolaknya? Atau tak ingin bersamanya?

THE CHOICE  [INTERSECTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang