Pukul satu siang. Kantin terlihat ramai mengingat ini adalah jam makan siang. Tidak heran ketika kebanyakan mahasiswa memadati kantin saat ini.
Viola mengetukan jari di meja, jus alpukat pesanannya sudah habis sejak tadi. Tapi seseorang yang ia tunggu tak kunjung datang. Lagi-lagi ia menoleh pada jam tangannya, bersabar dalam hati dan mengalah untuk menunggu sebentar lagi.
"Vio, lo harus liat ini!" Kehebohan datang ketika Shilla menepuk pundak Viola sembari menunjukan sesuatu di layar ponselnya. "Pokoknya kita harus join HMJ!"
Viola berdecak, dia sudah menunggu Shilla selama setengah jam lebih. Namun cewek ini malah datang membawa kabar yang Viola sendiri merasa kurang tertarik.
"Lo tau Kak Arfian?" Pertanyaan Shilla di balas gelengan kepala oleh sahabatnya. "Kak Arfian ini ketua himpunan jurusan kita. Masa lo gak tau sih? Ini nih akibat jadi mahasiswa kupu-kupu!" Shilla memutar bola mata, lalu meletakan ponselnya di atas meja. "Kuliah-pulang-kuliah-pulang!"
"Ngaca dong lo!"
"Nah, sekarang gue mau jadi mahasiswa kura-kura." Shilla menampilkan senyum penuh percaya diri. Menambah kesan manis cewek itu. "Kuliah-rapat-kuliah-rapat! Gimana? Tertarik kan lo?"
Viola menggedikan bahu, masih merasa bingung. "Gue pikir-pikir dulu."
"Halah, kelamaan!" Jawab Shilla, lalu berdiri dan segera menarik tangan Viola. "Gue punya kenalan anak HMJ. Nanti kita bisa tanya-tanya sama dia."
••••••
Banyak mahasiswa memadati sekretariat HMJ fakultas ilmu komunikasi. Shilla terus menggandeng tangan Viola, matanya sibuk mencari-cari seseorang. Tak lama, senyum gadis itu terpancar jelas saat seorang cewek bertubuh tinggi dengan balutan celana jeans dan kemeja berwarna biru langit melambaikan tangan padanya.
"Vio, kenalin ini Kak Raya. Dia kakak sepupu gue." Shilla mengenalkan gadis cantik itu pada Viola, dan langsung di balas anggukan oleh gadis itu. "Nah Kak Raya ini wakadep humas. Tahun lalu dia ikutan konferensi mahasiswa nasional di Surabaya lho!"
"Harusnya bukan kakak yang berangkat ke Surabaya. Tapi berhubung tahun lalu kadep humas nya ada urusan penting, jadi kakak yang gantiin posisi dia." Raya mengurai senyum. Sempat membuat Viola kagum dengan sosoknya yang cantik dan ramah. "Lagian berangkatnya bareng kahim kok. Nah itu orangnya!" Raya berseru ketika sosok cowok berkaus putih dengan outer kemeja maroon lewat di dekatnya. "Arfian!" Panggilnya pada sosok cowok itu.
Wajah Shilla langsung memerah, terlihat salah tingkah ketika cowok bernama Arfian itu mulai mendekat.
"Halo!" Suara husky lengkap dengan senyum semanis gula sintetis semakin membuat Shilla tersipu malu.
"Ini Arfian. Kahim kita yang sebentar lagi demisioner." Raya menoleh ke arah Arfian dengan senyuman usil. "Keliatannya ramah kan? Padahal aslinya galak."
Shilla dan Viola hanya menanggapi dengan tawa garing. Merasa canggung karena baru pertama kali bertemu.
"Kalian mau daftar HMJ kan? Nah formulir pendaftarannya bisa di ambil di ruang sekret sampai jam lima sore. Batas pengumpulan berkas sampai tangal 29 Januari." Selesai menjelaskan, Arfian langsung melirik jam tangannya. "Ray, gue ada urusan sebentar. Duluan ya." Katanya sambil menepuk pundak Raya kemudian berlalu.
"Yaudah yuk, kakak temenin ambil formulirnya." Ajak Raya pada dua adik tingkatnya.
Baru saja Viola berjalan beberapa langkah, suara siul-siulan dari gerombolan laki-laki langsung mengganggu ketenangannya. Ia menoleh, lalu menemukan sosok Lionil berdiri di antara kerumunan laki-laki disana. Lengkap dengan senyum manis dan wajah sok cool andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Love From The Heart
RomanceBara Satya Mahardhika, cowok ganteng yang super manja. Dia tajir, tapi pelit. Selain itu, cowok jangkung dengan banyak gebetan di kampusnya ini harus bertemu dengan adik tingkatnya yaitu Adinda Viola. Cewek menggemaskan, namun sulit di dekati karen...