7

19 0 0
                                    

Seminggu sudah setelah kejadian itu Athaya makin cuek bahkan lebih menghindari Arkan.

Arkan bingung udah sering nyapa sekedar basa-basi gak ada tanggapan dari Athaya. Tiap diajak ngobrol selalu aja ada alesan biar ngehindar dari Arkan.

Arkan kalang kabut, sempet nanya ke Ega juga tapi gak membuahkan hasil.

Seharusnya Arkan biasa aja, tapi entah kenapa kali ini kayak hampa gitu kalo Athaya ngehindar.

Pokoknya Arkan harus bisa ngomongin ini sama Athaya, walaupun gak tau harus mulai dari mana.

Kebetulan setelah kelas selesai Arkan liat Athaya keluar kelas di rangkul Ega. Dengan sigap Arkan mensejajarkan langkah nya dengan mereka.

"Ega, Athaya gue pinjem dulu". Pinta Arkan seenak jidat.

Athaya yang melihat sosok Arkan di samping nya langsung membuang muka.

Ega melihat ekspresi Athaya yang sudah asem,terkekeh dan langsung menyodorkan Athaya ke arah Arkan dan langsung dirangkul Arkan dengan senang hati.

"Nih lo omongin dah tuh".

Athaya yang sudah dirangkul Arkan berusaha melepas rangkulannya. Namun nihil kekuatan Arkan lebih besar dari pada Athaya, akhirnya Athaya pasrah.

"Yaudah gue mau nyamper doi aja kalo gitu,bye sayang nya Ega". Ega mengusap-usap kepala Athaya gemas.

"Is geli iyuh". Ketus Athaya.

Ega hanya terkekeh dan berlalu meninggalkan Athaya dan Arkan.

"Lepas ih tangan lo,bikin berat aja". ketus Athaya.

Bukannya melepas rangkulamgannya Arkan malah mempereratnya.

"Is lo budek ya?". Kini Athaya mengangkat wajah nya kearah samping menatap Arkan galak dan malah ditatap Arkan balik dengan teduh dan menguncinya.

"Gak mau ah nanti lo ngehindar lagi". Ucap Arkan lembut.

Athaya yang ditatap begitu cuma terpaku dan hanya bisa diam.

"Kenapa ngehindar sih cil?".

"Ada yang ganggu lo karena deket sama gue,hm?".

"Gak biasanya lo gini sumpah, apalagi cuma gara-gara makalah,kayak bukan lo banget".

"Biasanya gue traktir makanan lo langsung baik lagi, seminggu belakang ini tuh gak".

"Bilang sama gue ada yang salah gak sama gue?".

"Jangan ngehindar gini dong".

"Kalo gue bilang gue Cemburu lo gonta-ganti pacar gimana?". Athaya angkat bicara dan masih menatap Arkan tapi kali ini bukan tatapan galaknya melainkan tatapan yang sulit diartikan bagi Arkan.

Arkan kaget dan rangkulannya di pundak Athaya perlahan merenggang. Athaya yang sadar langsung pergi meninggalkan Arkan begitu saja.

Arkan gak memberi jawaban apa-apa dan hanya termenung dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Ingin  mengejar Athaya pun kaki nya tiba-tiba seakan sulit digerakkan.

Ingin memanggil pun rasanya bibirnya terasa kelu.

Arkan terlalu kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Athaya. Membuat Arkan bingung harus memberi jawaban apa.

Setelah Athaya hilang dari pandangan nya. Arkan hanya memaki dirinya sendiri dan menjambak rambutnya kesal, dan juga menendang kaleng bekas yang kebetulan ada di depannya.

Orang-orang melihat Arkan menatap aneh dan dibalas tatapan galak milik Arkan.

💫💫💫

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rainbow Feeling (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang