Langkah seorang gadis mungil terus melangkah cepat—lebih tepatnya berlari menyisiri lorong kampus dengan tergesa-gesa. Ia sudah terlambat 5 menit akibat kesiangan.
Setelah sampai di depan kelasnya ia mengendap-ngendap memasuki kelas selagi dosennya menulis dipapan tulis. Dosennya berbalik menghadap mahasiswa nya tepat setelah pantat gadis mungil tadi yang tidak lain dan tidak bukan adalah Athala Shapira mendarat dengan selamat dibangku nya.
Lega nya!. Gadis itu menghembuskan nafas leganya dengan kasar.
"Telat lagi cil?". Kekeh seorang lelaki di depannya.
Sedangkan gadis mungil itu hanya menendang bangku si empu dari belakang dan hanya dibalas kekehan dari pemilik bangku.
Merasa masih mengantuk gadis itu meletakkan kepalanya diatas meja dengan niat ingin melanjutkan tidurnya yang kurang, baru saja matanya ingin menutup tiba-tiba jidatnya didorong kebelakang oleh sebuah tangan iseng didepannya.
"Udah telat mau tidur lagi". Ujar laki-laki didepannya tadi.
"Gausah rese deh Ga ck". Dengan mata masih terpejam tangan nya berusaha menghempaskan tangan nakal laki-laki didepan bangkunya ini. Namun nihil kekuatannya tidak sebanding.
"Bangun makanya". Ujar Ega santai.
Dengan terpaksa Athaya membuka kelopak matanya dan mendengus sebal setelah Ega menyingkirkan tangannya dari jidat Athaya.
Salah siapa gak jemput?". Tanya Athaya sarkas.
"Sorry kan gue lagi pedekate". Tangan Ega mengacak rambut Athaya gemes yang dibalas decakan dan dengusan sebal Athaya.
Ega hanya terkekeh dan kembali menghadap depan guna mendengarkan penjelasan dosen.
Setelah satu jam berada di kelas yang super membosankan ini akhirnya kelas berakhir, dan detik itu juga kepala athaya kembali menyentuh meja guna melanjutkan tidur yang sempat tertunda sejam yang lalu oleh Ega—teman kecilnya itu.
Baru saja memejamkan matanya, lagi-lagi Ega mengusiknya. Kali ini lebih kejam. Ega langsung menarik tangan Athaya dari bangkunya yang otomatis gadis itu terhuyung dan hampir terjatuh akibat kaget.
"Egaaaaaa nyebelin banget sumpah!". Gerutu gadis itu dan hanya dibalas kekehan menyebalkan milik Ega.
✨
"Mau makan apa?gue yang pesenin dah". Bujuk Ega karena pusing mendengar gerutuan kesal dari bibir mungil gadis disamping nya.
"Bayarin kek sekalian elah". Pinta Athaya tidak tau diri.
"Ngelunjak banget dibaikin,untung sayang". Kekeh Ega sambil mengacak rambut gadis disampingnya dengan gemas.
"Ish kebiasaan". Gerutunya sembari merapikan rambut dengan asal.
"Ketoprak pedes banget pake telor ceplok,kuningnya mateng,sama es teh manis,dah sana pesen buru an ,GPL!". perintahnya tak tau diri dan mendorong Ega menjauh darinya.
Setelah kepergian Ega ia meletakkan kepalanya di meja kantin yang disanggah dengan salah satu lengannya.
Namun tiba-tiba seseorang duduk depannya dan menggeser lengannya yang menjadi sanggahan kepalanya,alhasil kepalanya mengenai meja cukup kuat.
"Egaaa,kebiasaan banget!". ringisnya mengusap kepalanya sambil tertunduk.
"Gue bukan Ega". Ketus seseorang disebrangnya .
"Oh si malih". Dengus Athaya sebal setelah melihat si pelaku ternyata teman kelas nya suka usil terhadapnya.
"Malih pale lo". Kini tangan lelaki itu sudah menempeleng kepala Athaya dengan tidak sopannya.
"Astaga Arkan! kepala ini!". Tangan gadis itu masih stay memegang kepalanya.
"Tau gue itu kepala elah". Ucap laki-laki itu santai dan sudah duduk disebrang Athaya.
Baru saja ia ingin membalas ucapan Arkan tiba-tiba Ega datang membawa makanan.
"Makanan datang!". Serunya dengan senyum mengembang.
"Eh ada lo Ar". Tegur Ega sembari meletakkan makanan milik Athaya dan miliknya di meja. Yang hanya dibalas senyuman tipis.
Dengan semangat 45 Athaya melahap makanan pesanannya dan mengabaikan Arkan begitu saja.
"Bagi cil,suapin!". Pinta Arkan seenaknya.
"Mau?". Tanya gadis itu mengangkat sesendok ketoprak ditangannya yang diangguki Arkan.
"Beli makanya". Dan sesendok ketoprak itu masuk dengan mulus di mulut gadis mungil itu dengan lagak sombongnya.
"Gausah sombong lo cil, yang beliin juga gue". Ujar Ega santai.
"Sini suapin gue buruan! Dibeliin Ega juga lo pelit banget". Paksa Arkan kekeuh minta disuapin Athaya.
"Is Egaaa,bocor banget mulutnya". Gadis itu mencebik bibir nya sebal. Dan menyuapkan sesendok ketoprak nya kepada Arkan dengan terpaksa.
"Nah gitu dong". Kekeh Arkan lalu bangkit dari bangku dan berlalu.
Athaya memandang punggung lelaki itu yang semakin menjauh yang ternyata bersama seorang perempuan baru lagi.
"Kapan tobat tuh bocah?". Batin Athaya.
![](https://img.wattpad.com/cover/212514667-288-k988244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow Feeling (ON GOING)
Ficção Adolescente"Playboy,caper,pengganggu,nyebelin,dan satu lagi PEMAKSA". -Athaya Shapira- "Kecil,jutek,jorok,gatel kalau gak gangguin dia tuh". -Arkana Garaga-