Prologue

333 17 1
                                    



"Gak gaboleh," Itulah yang dikatakan kakak Victoria ketika ia meminta izin untuk bekerja sama bersama temannya.

"Kenapa sih selalu begitu? Kan ini namanya kerja sama," Marcel hanya menatap Victoria dingin menandakan untuk tidak melawan kata-katanya.

"Ikuti kataku, atau tidak kamu bisa mengajak temanmu untuk kesini." ucap Marcel dengan tatapan sengit miliknya.

Victoria mendengus kesal, lagi-lagi kakaknya bersikap seperti ini setiap kali ia mendapatkan tugas kelompok. "Kakak berubah tau ga? Dulu kakak tidak seperti ini,"

Marcel sedang membaca bukunya dan malah terganggu lagi mendengar ocehan dari adiknya. "Balik ke kamarmu sekarang juga, Vee."

"I hate you!" teriak Victoria dari kamarnya.

Setelah Victoria memasukki kamarnya, Marcel menghentikan acara membacanya lalu dirinya beralih ke kamar mandi didekat ruang tamu. Ia menatap dirinya dari cermin yang ada dikamar mandinya itu.

"Ada apa sih sama kamu cel?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

Ia menyalakan keran yang terletak tepat didepan nya dan mengusap-usap mukanya dengan air. "Sadarlah bahwa kamu ini hanyalah kakaknya."


🎈


"Mau kemana kamu?" tanya Marcel sehabis dari kamar mandi.

Victoria hanya diam, tidak menjawab pertanyaan Marcel. Gadis itu terus berjalan mengabaikan Marcel. Dilihat dari penampilan adiknya, ia sepertinya ingin keluar untuk berjalan-jalan lagi dengan temannya.

Marcel dengan langsung menahan langkah Victoria dengan memegang pergelangan tangannya.

"Kamu mau kemana? Biar aku antarkan."

"Gak usah. Gue bisa sendiri," menepis pegangan tangan Marcel, Victoria kali ini menjawab dengan nada dingin.

Marcel kemudian menangkap wajah Victoria dengan kedua tangannya. Gadis itu ternyata sedang menangis. Ia langsung mengusap tangisan air matanya dengan ibu jari.

"Vee, i didn't mean to hurt you.. I'm sorry if i hurt your feelings. I just--" kata-kata Marcel berhenti sejenak, dirinya ikut sedih melihat perasaan gadis itu terpukul karenanya.

"JUST WHAT?!" balas Victoria.

"YOU'RE JUST BEING TOO OVERPROTECTIVE!"

Tidak, tidak... Marcel tidak bisa menahannya lagi. Ia terlalu banyak menyakiti perasaan Victoria. Ia tidak mau gadis itu menjauh darinya lagi. He needs her..

"NO, BECAUSE I LOVE YOU VICTORIA!" tangis Marcel.

Victoria terkejut oleh perkataan yang barusan Marcel ucapkan.

"Kak..."

"I know, I know... ini salah. Tapi aku sadar bahwa perasaan ini bukan sekedar antar kakak dan adik. Ini lebih dari itu, Vee."

Tatapan Marcel sekarang sangat berbeda dari biasanya, lelaki itu terus menatap Victoria dalam.

Mata Marcel kini tertuju pada bibir Victoria yang berwarna pink itu dan membuat Victoria meneguk salivanya.

Wajah lelaki itu mulai mendekat kearahnya, Victoria langsung menutup matanya takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.


- 🌹 -

hai hai apakabarr??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai hai apakabarr??

gimana nih sama cerita barunya?

nanti kan episode pertama nya yah!!

don't forget to leave a vomment & share this to ur friends <33

salam cinta,

-vee

Period, love💖

My StepbrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang