Gadis kecil berkepang dua itu berjalan menghampiri seorang laki-laki yang sedang duduk dikursi taman dengan raut wajah datar.
Gadis itu sebenarnya ingin mengambil bola berwarna merah muda miliknya yang sudah berada di bawah kursi yang ditempati lelaki itu. Tetapi ia memilih untuk berbicara dengannya.
"Hai nama kamu siapa?" Victoria menyapa ikut duduk disamping lelaki itu.
"Marcel," jawab anak itu sedikit malu.
"Kenapa kamu tidak bermain bersama dengan yang lain?"
Marcel hanya menatap segerombolan anak-anak yang bermain bersama di taman mengabaikan pertanyaan Victoria.
"Kamu malu?" Marcel mendongak.
Victoria tersenyum lalu berkata, "Tenang saja, aku akan menemanimu main dan memperkenalkanmu ke teman-teman!"
Jujur perasaan Marcel kini sangat senang, akhirnya dia mempunyai seorang teman. Lelaki itupun mengangguk menerima ajakan Victoria.
"Marcel!" panggil seseorang, Marcel dan Victoria ikut menoleh kearah sumber suara itu.
Seorang wanita berparuh baya menghampiri Marcel dan mengelus puncak rambutnya. "Jadi kamu sudah bertemu dengan Victoria yah?"
"Anda siapa?" Wanita itu kini menatap Victoria tersenyum.
Papa dan Mama Victoria berjalan untuk menjemputi anaknya, dan mereka sudah disapa oleh kehadiran sahabat masa SMA mereka.
"Clancey!" teriak Mama Victoria berlari memeluk Clancey.
"Aster! How are you?" Clancey bertanya.
"Great! Victoria sayang kamu disini rupanya," Aster menggendong Victoria dari kursi taman itu.
"Kenalin ini teman mama papa kamu namanya Tante Clancey, beri salam dulu dong."
"Halo Tante Clancey!" sapa Victoria tersenyum ceria membuat Clancey ikut senang mendengarnya. "Hai juga, panggil aja Mama Clancey. Mama tidak setua itu kok,"
Aster memberikan sebuah jaket merah maroon kepada Victoria agar anaknya itu tidak kedinginan. "Victoria pasti kedinginan, kita sudahi ya main-mainnya?"
"Tapi ma, Vee mau ajak Marcel main sama teman-teman..soalnya ia tidak memiliki teman kecuali Victoria.." lirih Victoria memegang tangan Marcel.
Clancey tidak berhenti senyum, sejak kapan ada seorang gadis sebaik dan sepintar Victoria?
Aster dan suaminya tertawa bangga melihat anaknya yang sangat baik hati. "Baiklah, kalian lanjutkan bermainnya yah kami tunggu disini."
"Baik ma! Terimakasih!!" Victoria mengecup pipi sang ibu lalu menarik Marcel untuk bermain bersamanya.
"Anakmu sangat pintar Aster, Cantik juga." puji Clancey yang duduk disampingnya.
Senyuman Aster seketika memudar disaat ia mengingat penyakit yang sedang ia alami.
"Clancey, bolehkah aku meminta tolong?"
🎈
4 tahun kemudian...
Hari ini Victoria sudah ada janji untuk bertemu dengan Marcel di rumahnya. Gadis berumur 10 tahun itu segera berganti pakaian.
"Sedang apa cantik?" tanya Papa Victoria dibalik pintu kamar sang putri.
"Hari ini Victoria dan Marcel akan bermain bersama, Mama Clancey yang mengajak Victoria." Victoria tersenyum manis ketika menjelaskan hal tersebut.
"Benarkah? Berarti gadis papa ini harus bercantik-cantik dong, sini biar papa yang pilihkan. Boleh kan sayang?"
Victoria mengangguk. "Boleh dong pa!"
Kini Victoria sudah siap dengan setelan yang dipilihkan oleh Ayahnya. Baju dress biru muda di hiasi dengan banyak bunga-bunga membuat penampilan Victoria terlihat begitu ceria.
"Victoria kamu sangat cantik sekali," sahut Marcel setibanya untuk menjemput Victoria. Clancey ikut mengangguk-angguk.
"Baiklah, kita berangkat yuk!" ucap Clancey tersenyum hangat. "Yeay!" tawa Victoria senang.
Sesampainya di taman bermain, Marcel dan Victoria langsung bergegas untuk memainkan wahana yang ada. "Be careful kids!" sahut Clancey mengawasi mereka.
"Marcel, nanti ketika kita sudah besar kamu janji tidak boleh ninggalin aku ya!" ucap Victoria membuat janji dengan jari kelingkingnya.
Marcel tertawa. "Tentu, aku tidak akan meninggalkanmu Vee. Kamu adalah teman satu-satunya buatku dan aku pasti akan menjagamu." Hal itu membuat Victoria merasa aman.
"VICTORIA!! MARCELL!!" teriakan Clancey membuat mereka yang sedang asik bermain menjadi terdiam kaget.
Clancey terduduk diam. Tangan dan kakinya bergetar setelah mendengarkan hal yang ia pikir tidak mungkin akan terjadi. "Ada apa ma?" tanya anaknya khawatir.
Ia tidak sanggup menjawab pertanyaan yang diutarakan sang anak, tetapi Ia lebih khawatir dengan apa yang akan ia katakan dengan Victoria. "Victoria, your mom..."
present
"MAMA!!" Victoria terbangun dari mimpinya, ia sepertinya merindukan sosok Ibunya yang sudah lama meninggalkannya.
*tok-tok-tok
Suara pintu terbuka menampilkan sosok Marcel yang terlihat khawatir. "Vee, Are you okay?"
"I'm fine. Habis mimpiin mama..aku kangen mama kak." tangis Victoria dipelukkan Marcel. Marcel mengecup kepala Victoria sembari mengelus-elusnya. Ia tidak mau Victoria memikir bahwa Ia sendiri saja dan akan selalu ada sosok Marcel yang menemaninya.
-🌹-
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stepbrother
RomanceVictoria dan Marcelino sudah berteman sejak kecil. Perasaan tidak akan pernah berbohong. Bagaimana perjuangan Marcel ketika Victoria yang kini menjadi adik angkatnya. "I don't mind if you're my sister, I know that you're mine now." s t a r t : 01/3...