- STEP BROTHER - (END)

1.4K 149 16
                                    

Hari berganti minggu,minggu berganti bulan, kebersamaanku dengan seulgi semakin berkembang pesat,kami tak lagi menganggap 'kakak adik' adalah hubungan kami. Di belakang ayah dan ibu,kami berpacaran,melakukan hal hal layaknya pasangan kekasih,tapi didepan mereka,kami bersikap seperti biasanya.

Sudah 3 bulan, dan aku mendapat kabar mengejutkan.

Saat seulgi berlari dari tangga dan menepuk punggungku,ketika aku mencuci gelas kotor diwashtable dapur.

"Jim,aku telat."

.

.

.

.

.

.

.

Kuhela nafasku dengan pelan,berusaha tenang,dan memantapkan hati akan keputusanku. Aku menantikan kepulangan ayah dan ibu, sudah lebih dari 30 menit aku dan seulgi duduk diruang depan.

Seulgi menatapku nanar,bisa kulihat,gadis itu menahan rasa cemas jika terjadi sesuatu setelah ini.

"Kau takut?." tanyaku sembari tersenyum tulus padanya.

Seulgi menganggukan kepalanya dan tertunduk. "Jim,lebih baik..kita pergi diam diam saja."

"Kenapa? Mereka harus tau."

"Kau yakin mereka akan menerimanya?."

"Mwolla,tapi...kurasa,harus."

Hati yang was was, menanti kedatangan ayah dan ibu membuat keduanya semakin terpojok. Ketakutan yang menyerbu diri mereka seolah semakin menekan.
Tak lama,suara mobil terdengar. Seulgi menggeleng dan memegang kukuh lengan berotot jimin.

"Oh,anak anakku...sedang apa kalian? Tumben menyambut kami?." Ujar ibu sembari memelukku dan seulgi bergantian.

Ayah melonggarkan dasi dan melepas jasnya kemudian duduk bersama dengan ibu.
"Ada apa ini? Apa kalian ingin sesuatu dari kami?." tanya ayah tanpa kecurigaan.

"Bu,ayah..aku sangat menyayangi seulgi." Ucap jimin lirih.

Seulgi terkejut dan mencengkeram tangan jimin kuat kuat.

"Oh,lalu?? bukankah itu bagus? benarkan chagia?." ujar ibu sembari terkekeh dan mengelus pelan dada ayah.
Begitupun ayah, ia menyanggupi pernyataan ibu.

"Perasaan sayang seorang pria pada wanita,bukan sayang dari adik pada kakaknya." Sambung jimin tegas.

Semuanya terkejut. Seulgi sampai tidak bisa berkata kata. Netra sipitnya memanas,seketika saja airmatanya turun tanpa titah.

"Apa maksudmu jim?." Tanya ayah, "Iya,apa maksud nya semua ini?." Sambung ibu dengan tatapan kecewa.

"Bu,ayah, j-jimin bercanda!." Cetus seulgi sambil menarik lengan jimin namun dihempas kasar oleh jimin.

• SHORT STORY SEULMIN PT.1 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang