Mimpi Nahwa

6

-bunda-

     Arina sudah menunggu bunda. Tak lama bunda datang . Arina mencium tangan bunda. " nahwa kemana nak ?" Tanya bunda. "Arin gak tau bun , nahwa gak bilang mau pergi kemana . Tapi katanya , ntar dia bakalan ngontek Arin dan kasih tau dia ada dimana " ujar Arina . " dia ceritain apa aja ?" Tanya bunda. Arina terdiam sejenak. " nahwa bilang , dia lelah bun . Lelah terus ngikutin keinginan kalian. Katanya dia juga punya mimpi sendiri . Dia juga mau wujudin mimpinya. Dia cape kalian selalu  neken nahwa buat nurutin ap yang kalian ingin , tanpa memperhatikan perasaan nahwa. " ujar Arina . Bunda terdiam. " maaf bun , Arin cuma nyampein apa yang kemaren nahwa ceritain " ujar Arina . Bunda mengangguk , lalu tersenyum ." Makasih nak , mungkin bunda yang kurang perhatian sama nahwa " ujar bunda. " Arin bakalan bantuin bunda temuin nahwa " ujar Arina . " makasih " ujar bunda seraya memeluk Arina . Arina tersenyum . " bunda pulang dulu ya nak " ujar bunda . Arina mengangguk . Bunda pun pergi .

                ##@@##@@
    
      bunda membuka pintu mobil . Abi masih duduk di belakang kemudi. " apa katanya ?" Tanya abi. " nahwa pergi juga karena kita " ujar bunda. Abi mengerutkan keningnya. " maksudnya ?" Tanya abi." Iya , kita terlalu ngekang nahwa bi , kita gak pernah tau apa yang dia ingin. Kita gak pernah rasain gimana ngejalanin seauatu tanpa hati." Ujar bunda. Mungkin dia aja yang terlalu lemah . Gak bisa jalanin yang kayak gitu" ujar abi. " lho kok abi bilang nya gitu ?" Ujar bunda. " emangkan ? Masa diem di pesantren yang sekarang gak bisa ? , dia kan udah hampir 6 tahun mondok " ujar abi. " mungkin kali ini suasananya beda bi , nahwa sudah dewasa . Sudah seharusnya dia menentukan keinginannya sendiri" ujar bunda. Abi hanya terdiam . " coba abi pikirkan baik baik dulu , kita bisa perbaiki " ujar bunda. Abi menghela nafasnya. " mau lapor polisi sekarang ?" Tanya abi . " nunggu dulu informasi dari yasmin " ujar bunda. Abi hanya mengangguk .

                @@----@@@----@@
-Nahwa-

       Mereka sudah sampai di pesantren. Idris mengajak nahwa ke rumah kyai . Mereka pun masuk " ini sodara idris kyai . Dia juga lulusan pesantren . Dia bisa bantu mengajar atau mengurus santri disini " ujar idrsi mengenalkan. Nahwa hanya tersenyum. " oh ya bagus , makasih  sebelumnya lho nak , kamu sudah dengan senang hati menawarkan diri . Nama kamu siapa nak ?" Tanya kyai . " nahwa kyai , Adinda Nahwa Mumtazah " ujar nahwa ." Ini juga idris yang ajak kyai " ujar nahwa lagi . Kyai tersenyum , idris hanya menunduk. " ya sudah , kamu tidurnya di ruang mudaris bersama intan dan qumi , nanti biar idris yang mengenalkan . Kebetulan mudaris putri hanya 2 " ujar kyai. Nahwa tersenyum. " kamu bantu bawakan tasnya dris , anterin sampai ke asrama " ujar kyai . " baik kyai " ujar idris seraya mengangguk .

        Mereka berjalan keruangan mudaris , ruang mudaris berada di ujung bangunan pondok , mereka harus melewati asrama putri dahulu . Banyak santri putri yang melihat nahwa . Apalagi dia berjalan bersama idris. " kamu jangan nyesel ya ikut aku" ujar idris . Nahwa hanya tersenyum . " yaaa kan ini udah keputusan aku ." Ujar nahwa. Mereka sampai di ruang mudaris. Idris memanggil temannya. Seorang wanita seumuran nahwa berjalan keluar . Dia memakai hijab biru dan kaos panjang hitam.

       " mi , titip sodara aku ya, dia mudaris juga disini . Bantu kamu sama intan " ujar idris. Perempuan itu tersenyum kepada nahwa. Dia menghampiri nahwa lalu bersalaman dengannya. " asli sodara kamu ? " selidik qumi " iya qumi , namanya Nahwa.  Awas lho , harus buat dia kerasan" ujar idris. Nahwa tersenyum " iya , tenang aja ," ujar qumi . "Ayo masuk nah, " ajak qumi. Nahwa mengangguk. "Aku pergi ya , kalo ada perlu , ini kartu nama aku " ujar idris seraya memberikan kartu namanya. Nahwa mengangguk , idris lalu pergi .
Nahwa melihat kartu namanya.