#Part5

27 1 0
                                    

Pagi ini Shereen datang terlambat gara-gara Nathan yang memintanya untuk menemaninya beli sarapan, konon katanya sih untuk pacarnya tapi laki-laki itu tidak memberi tahu nama gadis yang ia sukai. Shereen turun dari mobil dan membanting pintu mobil Nathan yang baru ia beli itu tapi masih credit. Kasihan banget kartunya dibuka.

”Nathan sialan ih, terpaksa gue belajarnya diluar selama tiga jam,” kesalnya.

”Niat sekolah gak sih, kalau mau pergi sama cowok lo bukan pagi-pagi begini seharusnya sore atau malam,” timpal Aoron.

”Dih siapa juga yang pergi sama cowok. Lagian urusannya sama lo apaan, gak jelas amat”

”Urusan lo sama gue belum selesai. Gue tunggu lo pas jam istirahat di rooftop. Ingat! lo harus sendirian,” ucapnya dengan memajukan sedikit wajahnya sehingga Shereen dapat merasakan aroma mint dari mulut cowok itu.

”Gue gak takut sama lo tuan Aoron, dan gue gak ada waktu buat ketemuan sama lo,” tantangnya.

”Owh akhirnya lo udah tahu nama gue, jadi gak perlu gue perkenalkan diri gue.” Shereen mengabaikan cowok itu dan berlalu begitu saja.

”Sial benar hidup gue hari ini,” gerutunya.

Gadis itu memilih keperpus dan berbaring disana karena perpustakaan sekolahnya difasilitasi AC. Baru saja Shereen hendak tidur seseorang mengganggunya.

Gadis itu bangun dan duduk, dengan tidak sengaja Aoron yang kebetulan berada disamping Shereen menumpahkan minumannya ke badan Shereen. Alhasil baju seragam Shereen basah, semua siswa yang sedang bolos disana tiba-tiba fokus sama badan Shereen yang terekspos.

”Shit! lo punya mata gak sih!.”

”Punya” jawab Aoron cuek.

”Pakai ini badan lo terekspos. Aset cewek gak boleh di pamerkan ke orang lain.” ucap Aoron. Ia membuka jaket kulitnya dan meletakkan kebadan gadis itu, sebagai tanda permintaan maaf darinya.

”Berarti lo udah lihat dong,” tuduhnya sambil menutup tubuhnya yang awal hanya tertutup sedikit oleh jaket kulit milik cowok itu.

”Hmm, gue lihat. Ternyata lo gak tepos body lo bagus,” goda Aoron. Pipi gadis itu memerah.

”Semua cowok sama aja, omes pasti number one,” gerutunya lalu pergi. Laki-laki itu hanya menatap datar punggung Shereen.

”Crazy girl,” gumamnya.

____💮💮💮____

”Uy, bengong aja lo, habis dihalalin Aoron ya,” ujar Hazel.

”Apaan sih, asal aja tu mulut bicara,” elaknya.

”Halah bohong. Jadi Ren semua orang lagi gosipin lo,” timpal Violet, apa yang dibilang Violet benar sekarang gadis itu tengah jadi buah bibir disekolahnya.

”Lo semua pada tahu?!” teriaknya. Mereka bertiga hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

”Aoron bangsat, tunggu aja pembalasan gue.”

”Lo mau masuk kekandang harimau lagi? lo mau keluar dari sana cuma tinggal nama?” tanya Ruby.

”Benar tuh kata Ruby, hati-hati loh Rem kalau lo benci sama dia lama-lama bisa jatuh cinta,” ujar Violet asal.

”Astaga lo pada bicara apaan sih, dari tadi pada gak jelas semua”. Tiba-tiba Aydin berteriak seperti anak ayam kehilangan induknya.

”SBY gue tersayang hati-hati kualat loh.” Ketiga sahabatnya itu menertawakannya. Ia hanya bisa menyimpan amarahnya.

Shereen keluar dari kelasnya dan pergi untuk mencari laki-laki itu, ia ingin sekali menonjok wajah laki-laki itu. Berani-beraninya ia membuat seorang Shereen Beryl Yandra menjadi buah bibir disekolahnya. Gadis itu berjalan dengan amarah yang sudah memuncak, semua kata para siswa siswi tertuju kepadanya.

Disaat ia hendak menuju ketempat laki-laki itu, langkahnya terhenti ia mendengar sesuatu dari dalam gudang tersebut. Gadis itu akhirnya mengambil ide, ia mencari bangku yang nganggur diluar, yang biasa di pakai oleh para siswa siswi untuk berpacaran.

(Astagfirullah tahu banget ni bocah gue jomblo :')

Gadis itu naik keatas kursi itu dan membuka sedikit jendela yang ada di sana. Ia kaget bukan main, ternyata disana terdapat laki-laki itu yang sedang menerangkan sesuatu yang disimak oleh beberapa laki-laki yang bertubuh ideal yang pastinya bukan murid dari Altschool. Tapi tiga orang tersebut adalah siswa Altschool.

Gadis itu menyimak pembicaraan mereka, mata Shereen membesar mendengar kata-kata balapan. Gadis itu dengan susah payah menelan salivanya. Ia tidak mengerti dengan apa yang lelaki itu rencanakan.

”Gimana bos, kita terima tantangan Vigor atau tidak?” tanya salah satu dari mereka.

”Menurut kalian?”

”Astaga Aoron sayang kenapa nanya balik ke kita orang,” uca Kenneth.

”Ya udah atur jadwal, pulang sekolah langsung ketempat biasa!” perintahnya. Aoron keluar dari gudang tersebut.

Shereen kaget karena ia tidak mendapati laki-laki itu di tempatnya. Ia melihat sekeliling gudang itu tapi hasilnya nihil.

”Ngapain lo?” tanya seseorang disampingnya. Sontak membuat Shereen terlonjak kaget mendengar suara bariton itu. Alhasil  tubuh gadis itu linglung dan ambruk. Tapi Aoron dengan sigap menangkap tubuh ramping gadis itu.

(Eak.. pandangan pertama awal Renren berjumpa)

Cowok itu dapat mendengar detak jantung Shereen dengan jelas, jantung Shereen sedang dugem-dugem manjah didalam sana.

”Gitu amat lihatnya. Gue tahu gue itu cakep gak usah dilihatin honey,” goda laki-laki itu.

(Gue yang nulis, gue yang jyjy sendiri. Gue yg nulis, gue yang iri sendiri. Ya lord gini amat ujian para jomblo)

”Ih Aoron sialan, turunin gue.” Gadis itu meronta-ronta.

”Your languange honey, sekali bicara kasar, satu ciuman,” ancamnya.

Stop sudah cukup cowok itu membuatnya malu. Ia segera turun dan segera meninggalkan tempat itu.

_____••••_____

Vote and Coment
Thankyou ❤️








Halo gaes, gue comeback. Gimana nih yg lagi ujian, lancar gak ujiannya??? semoga lancar yaa. Gue ingatkan sekali lagi ke kalian, tolong jaga kesehatan kalian semua yaa, jangan sampai terkena penyakit. Ok sekian ajaaa, see u next part ❤️

Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang