#Part15

13 0 0
                                    

Shereen mengendarai mobil kesayangannya itu menuju sekolahnya. Beribu alasan yang ia keluarkan demi membawa mobil ke sekolah. Untungnya Zayan mengizinkan Shereen untuk membawa mobil ke sekolah.

”Kemana pacar lo? Nelantarin lo, iya?!” celetuk Bertha. Shereen memejamkan matanya sejenak, ia berusaha menetralkan rasa sakit yang menyerang perutnya.

”Kalau iya emang kenapa? Lo mau gue comblangin?” tanyanya.

”Bentar, gue panggilkan cowok yang dekat sama gue kemarin.” Kebetulan Nathan masih ada disekolahnya karena tadi ia mengantarkan Hazel sahabatnya, ia segera memanggil laki-laki itu.

”Nathan! Sini lo. Ada cewek yang mau sama lo,” ucapnya. Nathan yang dicomblangkan, langsung bergedik ngeri melihat penam Bertha.

”Gak mau gue dek, jangan-jangan dia gak perawan lagi,” celetuk Nathan.

Sontak membuat siswa-siswi yang berada didekat mereka tertawa.

”Tumben gak mau, biasanya lo cari yang seperti ini kak,” ujar Shereen dengan nada mengejek.

”Lanjut dek. Gw pulang.” Nathan beranjak dari sana. Bertha yang dipermalukan didepan banyak siswa hanya mampu berkata-kata didalam hati.

”Tunggu pembalasan gue” ujar Bertha.

____💮💮💮____

”Eh gue takut keadaan si Shereen kenapa-kenapa,” ujar Ruby.

”Ho'oh gue juga, dia sakit tapi masih juga main basket,” timpal Hazel.

”Sepertinya si Shereen dikasih tameng sama bokap and nyokapnya,” tambah Violet. Orang yang sedari tadi mereka gosipkan, bergabung dengan mereka.

Ia menyenderkan badannya dikursi penonton yang ada di lapangan. Perutnya terasa nyeri lagi. Kali ini ia ingin meremas apapun yang berada didekatnya, bahkan ia akan mengigitnya untuk menetralkan rasa sakit yang menyerang perutnya.

”Ren wajah lo pucat benar” Violet melihat wajah sepupunya yang sudah pucat itu.

”Gue gak kenapa-kenapa Vi, lebay banget lo,” elaknya.

”Gak kenapa-kenapa gimana, jelas-jelas wajah lo pucat banget,” ujar Ruby.

”Gue ke WC dulu, kalian langsung ke kelas aja.” Gadis itu beranjak dan langsung berjalan ke kamar mandi.

Dengan langkah yang tidak seimbang, Shereen masih sempat menyapa orang yang lewat di depannya. Dan sampai akhirnya ia sampai ditujuan ya, ia berdiri di depan cermin besar yang ada di dalam kamar mandi tersebut. Wajahnya tampak lesu dan pipinya sudah mulai tirus.

”Kurus banget gue,” ucapnya. Shereen memegang pipiny dan menoel-noel ya. Ditengah sibuk memperhatikan badannya, tiba-tiba Shereen disekap dan di kunci didalam kamar mandi dalam keadaan tidak sadarkan diri.

”Mission completed,” gumam Bertha.
Disinilah gadis lemah yang sedang tidak sadarkan diri, dengan udara yang pengap dan lembap. Tidak ada satu pun orang yang mengetahuinya.

____💮💮💮____

Sudah 30 menit Shereen tidak kembali dari kamar mandi, semuanya mengira kalau Shereen sedang beristirahat di UKS. Mereka kembali fokus dengan guru yang sedang menerangkan pelajaran.

Teng... Teng... Teng

”Vi, By gue ke UKS. Mau lihat keadaan Shereen, lo pada beresin semua barang Shereen,” perintah Hazel. Hazel bergegas ke UKS memeriksa keadaan gadis itu

Crazy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang