- Keping Pertama.

447 53 11
                                    

Taehyung merapikan kerah seragamnya usai memasang dasi. Merapikan rambut kemudian menenteng tas. Langkahnya yang hendak menuju keluar kamar terhenti.

Lagi, untuk yang entah keberapa kalinya, ia kembali membaca artikel tersebut.

Sebuah mobil truk menabrak sedan di jalan xxxx, di duga sopir truk tengah mengantuk saat berkendara. Korban di perkirakan satu orang dengan kerusakan parah pada badan sedan.

Taehyung mengenggeam erat koran tersebut, mengatur napasnya kembali setelah tersendat. Ia membuang koran tersebut ke tong sampah, hal yang seharusnya ia lakukan setahun yang lalu.

Suara ketukan di pintu kamarnya mengalihkan perhatian. Buru-buru ia membuka pintu, menampilkan sosok Kim Seokjin. Kakaknya yang sudah berkuliah di dua jurusan sekaligus.

"Kau sudah siap Taehyung-ie?" tanya Seokjin.

Taehyung mengangguk pelan, interaksi keduanya cukup canggung untuk di katakan kakak adik.

"Turunlah, kita sarapan terlebih dahulu" Seokjin berbalik, berjalan lebih dahulu.

Taehyung masih bergeming di pintu kamarnya, ia menoleh ke dalam. Akhirnya, setelah sekian lama, ia memutuskan kembali terhubung ke dunia luar.

Setelah benar-benar yakin ia akhirnya menutup pintu. Berjalan turun menuju ruang makan.

"Pagi Kim Taehyung" sapa Kim So Eun, eomma nya.

"Akhirnya kau turun, ayo kemari kita sarapan bersama" ajak Kim Yo Bum, appa nya.

"Taehyung, kemari duduk di samping hyung!" kali ini, ujar Seokjin sambil menepuk kursi di sebelah nya.

Taehyung mengangguk canggung, ia menuruni tangga dan langsung duduk di samping Seokjin.

So Eun segera menata sandwich milik Taehyung, tak lupa menuangkan susu putih pada gelas. Wanita itu menyodorkan kedua nya, memberikan senyuman dan mempersilahkan Taehyung untuk makan.

Selama satu tahun ini, Taehyung selalu melewatkan sarapan bersama keluarga nya. Ia memilih mengurung diri di kamar dengan rasa bersalah nya. Terputus sekolah sekaligus dari dunia luar. Kedua orangtua dan kakak nya sangat cemas, namun mereka tidak bisa berbuat banyak.

Taehyung memiliki sikap keras kepala, bahkan ketika orangtuanya membawa ia ke dokter, bukan obat resep dari dokter yang ia minum. Melainkan obat penenang dan tidur. So Eun, Yo Bum dan Seokjin tidak mengetahui dari mana Taehyung mendapatkan obat tersebut.

Yang jelas, selama hampir satu tahun ini. Taehyung selalu meminum kedua obat tersebut. Taehyung jarang sekali keluar, bahkan terkadang lupa untuk makan.

Sering sekali So Eun mendapati piring makan malam yang sengaja di letakkan di depan kamarnya masih utuh. Taehyung tidak pernah membuka kan pintu pada siapapun, tak peduli jika itu So Eun yang menangis memintanya keluar.

Atau Seokjin serta Yo Bum yang menggedor pintunya dengan keras. Satu hari itu, cukup membuat Taehyung berubah selama ini.

Dan tepat peringatan kematian itu lah yang membuat pikiran Taehyung terbuka. Malamnya tangis haru pecah ketika Taehyung memutuskan untuk kembali bersekolah.

Soulmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang