^2

25 7 7
                                    

Hii guys bertemu lagi dengan
aku hehehehe😂
Sebelum kalian baca, alangkah baiknya FOLLOW dulu!
Ada yang nungguin nggak? Gapapa deh kalau gak ada:")

Happy Reading Brosist💙

*****

Author POV

Kesokan harinya, Tiza pun bersiap-siap untuk pergi membelikan sebuah kado untuk Ibu Merlin. Di saat Tiza pulang ke Rumah, Bundanya pun menyuruh Tiza untuk segera meletakkan barang-barang yang di pegang oleh Tiza Didalam Rumah dan segera masuk ke mobil.

"Dek! ADEK! Lama banget sih! keburu Bunda Pergi nih!!" Teriak Bunda Tiza Yang Memang Sangat terburu-buru untuk pergi.

"Ia Bun, tunggu... inikan lagi di taruh juga barang-barangnya."Jawab Tiza dengan meletakkan seluruh barang belanjaaannya di Ruang Tamu.

"Yaudah,Tapi Cepetan Dikit Napa!Bunda Lagi Buru-buru nih" balas Farah, bunda Tiza dengan nada yang agak kesal.

"ia deh Bun, Emangnya kita mau kemana sih? Buru-buru amat" Jawab Aku Lagi Dengan Penasaran.

"Naik aja dulu ke mobil ntar bunda jelasin." Sambil Menarik lengan Tiza Sampai ke dalam mobil yang memang tidak jauh dari jangakauannya.

*****

Tiza POV

Di Dalam mobil

"Itu loh Dek, Kakek kamu tuh penyakitnya kambuh lagi, dan kata tante kamu, kakek kamu tuh sekarang di rujuk ke Jakarta Municipal Hospital. Sebenarnya sih, kakek kamu dirujuknya ke kalimantan aja kan deket tuh, tapi tante kamu bilang, 'Di Pindahin ke JMH(Jakarta Municipal Hospital) aja, karena di sana fasilitasnya yang lengkap. Kebetulan, kakak saya salah satu dokter di sana, dan tinggalnya di Dekat Sana.' Kata tantemu . Jadi kakekmu dirujuk kesini deh." Jelas Bunda kepadaku.

Pantesan aja bunda buru-buru gitu. Batinku.

"Lah trus kita langsung mau pergi JMH Bun?" tanya aku excited.

Mengapa aku excited? Karena JMH adalah salah satu rumah sakit yang terelit SeJaksel(Jakarta Selatan), pasalnya JMH hampir menyamai Hospital yang berada di L.A. dan JMH juga termasuk rumah sakit yang berbasis Internasional. Biaya di sini juga cukup mahal, untungnya ayahku bekerja sebagai Dokter ahli bedah ortopedi di JMH. Jangan lupa dengan bundaku, bunda juga bekerja di sana sebagai Dokter ahli bedah anestesiologi. Walau orang tuaku bekerja di sana, aku jarang ke sana karena orang tuaku melarangku ke rumah sakit tanpa urusan yang penting atau hanya sekedar berkunjung ke ruang kerjanya. Mereka juga berkata bahwa ini rumah sakit bukan taman bermain yang bisa kau kunjungi setiap saat. Jadi, ketika aku kesana aku bisa mengelilingi semua lantai yang ada di sana. Tidak ada yang bisa melarangku, karena ayahku tidak hanya dokter ahli bedah ortopedi, melainkan direktur JMH. Kemungkinan besar itu juga yang menjadi alasan tanteku untuk memindahkan kakekku di JMH.

"Eh, bunda jawab apa tadi?" tanyaku heran, kepada Bunda karena setelah sadar dari lamunanku aku mendengar bunda yang beralih ketopik lain.

Karena melamun aku sampai tidak sadar dan tidak mendengarkan jawaban dari bunda. Batinku.

" Adek ngelamun yah? Lagi lamunin apa sih sampai-sampai bunda jawab gak di dengar?!" tanya bunda balik dengan nada sedikit mengejek.

"hehehe, bukan masalah penting kok, jadi jawaban bunda tadi apaan?" jawabku sambil cengengesan.

"Bunda tadi bilang, 'Yah enggak lah, orang kita jemput kakekmu dulu di bandara.' " Jawab Bunda.

"Ooh gitu. Eh tapi kak Zafkhan dan ayah udah tau ini semua kan Bun?". Tanyaku penasaran.

"Udah kok, tadi bunda telfon, Kakak katanya lagi dalam perjalanan ke bandara juga, dan ayah lagi nyiapin semua di JMH." Jawab Bunda.

"Oh... Gitu toh." Jawab aku sambil mengangguk-angguk.

_._._._._



Kira-kira Apa yang terjadi dengan Tiza di Bandara nanti🤔
Makanya Buruan Vote Dan comment juga yah-*
Dengan begitu aku akan lebih rajin Upnya XD
Sorry agak pendek soalnya belum Pro hehehe :x



#TBC=)

Friendship?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang