Aletta memandang buku album bersampul cokelat di pangkuannya. Ia baru saja menempelkan 5 buah polaroid di halaman bertuliskan "Face Your Fear & Ice Cream Date".
*Flashback On*
Azka baru saja sampai di rumah Aletta. Hari itu ia akan mengajak Aletta pergi ke pasar malam. Ia sengaja tidak memberitahu Aletta tentang rencananya karena ia ingin mengejutkan Aletta.
Namun baru saja ia akan mengetuk rumah pintu, seseorang tiba - tiba keluar dari rumah Aletta. Seseorang yang sepertinya sedikit familiar bagi Azka. Seolah ia pernah melihat orang itu di suatu tempat.
Kedua mata mereka sempat bertemu beberapa saat. Namun orang itu segera mengalihkan pandangannya dan pergi begitu saja. Sedetik kemudian Azka ingat, orang itu adalah orang yang sama yang berada satu mobil dengan Aletta tempo hari. Saat Aletta berbohong padanya.
Banyak pertanyaan mulai muncul dalam benak Azka, namun secepat mungkin ia tepis semua itu. Ia yakin Aletta adalah gadis yang setia, Aletta tidak mungkin menghianatinya dengan lelaki lain.
Azka mengetuk pintu beberapa kali, beberapa waktu kemudian pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang begitu Azka cintai.
Azka tersenyum melihat Aletta yang nampak terkejut dengan kehadirannya.
"Hai, Sayang" sapa Azka dengan lembut mencubit pipi Aletta.Aletta masih dibuat bingung dengan kedatangan Azka secara tiba-tiba. Namun ia masih membalas sapaan Azka dengan senyuman lembut.
"Hai juga, Kapten Azka" balasnya."Cowok yang tadi itu siapa?" tanya Azka.
"Cowok? Cowok yang mana?"
"Yang barusan keluar dari rumah kamu"
Aletta berpikir sejenak, hingga ia mengerti siapa orang yang Azka maksud. Pasti Fajar.
"Oh itu. Bukan siapa - siapa. Cuma temen" jawabnya cengengesan. Aletta teringat bagaimana wajah dongkol Fajar saat pergi dari rumahnya beberapa waktu lalu karena dikerjai oleh Aletta.Azka terdiam, bertanya-tanya. Sejak kapan Aletta membiarkan teman cowoknya masuk rumah? Karena setau Azka, hanya Azka teman laki-laki Aletta yang sekaligus adalah pacar Aletta.
"Sejak kapan kamu punya temen cowok selain aku?" tanyanya dengan alis terangkat. Intonasinya jelas menunjukkan kalau ia sedikit terganggu dengan fakta kalau Aletta berduaan dengan laki-laki lain di dalam rumahnya. Terlebih laki-laki itu adalah orang yang sudah membuat Aletta berbohong padanya.
"Sejak negara api menyerang" jawab Aletta ngawur.
Azka mendengus kesal membuat Aletta memicing menatapnya lamat - lamat,
"Kenapa? Cemburu?" tanya Aletta. Ia tau kalau Azka itu tipe pencemburu. Ia tidak suka kalau ada laki-laki lain dalam hidup Aletta.Azka hanya mengendikkan bahu membuat Aletta berdecak.
"Azkaa.. Udah ih, Dia itu cuma temen""Kita juga berawal dari temen"
"Ck, udah gak usah dibahas. Ngapain kamu kesini tanpa ngabarin dulu?" tanya Aletta mengubah arah pembicaraan. Ia tidak ingin Azka bertanya lebih jauh tentang Fajar. Bisa - bisa rencananya gagal total.
"Mau ngajakin ke pasar malam"
Aletta terdiam, ia sedang tidak dalam mood untuk keluar rumah. Tubuhnya masih terasa lemas setelah pulang dari rumah sakit tadi sore akibat pingsan di kamar mandi.
"Kenapa? Gak mau?" tanya Azka yang mengamati keterdiaman Aletta.
Aletta bisa melihat raut kecewa di wajah tampan Azka. Perlahan ia tersenyum, bagaimana mungkin ia tega mengecewakan Azka yang sangat mencintainya.
"Mau kok. Bentar ya" jawab Aletta lalu masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponsel dan tas selempangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Last Time
Novela JuvenilApa yang akan kau lakukan saat tiba - tiba mantanmu datang ke rumah tanpa peringatan dan mengajakmu "kencan"? Terkejut? Pasti. Begitulah yang di rasakan Azka saat tiba - tiba Aletta, berdiri di depan pintu rumahnya dengan senyum yang merekah. ______...