Chap 13

809 88 4
                                    

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

●At Mansion Byun●

"Mwo? A-andwae! Uri Baekhyunie tidak mungkin.....", Ahra menggeleng lemas sambil bersimpuh menutup kedua matanya.

"Mian eomma, mianhae karena aku baru mengatakanya sekarang", ucap Chanyeol bersujud didepan sang eomma, sedangkan Siwon hanya dia berdiri dibelakang sang istri dengan tangan terkepal.

"Chanyeol-ah, sebenarnya appa kecewa padamu karena tidak mengatakan hal ini sejak awal. Tapi nasi sudah menjadi bubur, seandainya kau berkata sejak awal mungkin kita bisa mencegah Baekhyun dari hal-hal negatif seperti ini", ucap Siwon dengan raut wajah penuh ke kecewaan.

"Hiks mianhae hiks aku memang bodoh appa"

"Sudahlah, appa dan eomma memaafkan mu. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah menjaga Baekhyun agar tak dekat dengan hal seperti itu lagi ne?"

Drrrtt Drrrt

Ponsel Ahra bergetar, menandakan panggilan masuk dengan nama dari dokter Kim.

"Nugu?", tanya Siwon

"Uisa Kim, dia menelpon", jawab Ahra seraya menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Yeoboseyo?"

"A-ah Hanna-ssi, maaf tapi aku harus memberitahukan kabar buruk ini padamu, tapi pasien Byun Baekhyun sepertinya kabur dari kamarnya yang saat ini sudah kosong, kami harap anda dapat kesini sec-"

Tut~

Ahra memutuskan sambungan telponnya secara sepihak.

"Hiks S-siwonie kita harus kerumah sakit sekarang, hiks u-uri Baekhyun hiks hilang!"

"MWO?"




.


.



.



.


"Kajja Baekhyun hyung, kenapa kau ragu untuk melompat?"

Ya disinilah Baekhyun sekarang, dibagian paling atas dari bangunan rumah sakit ini, rooftop.

Posisinya saat ini tengah berpijak persis pada tepian atap rumah sakit .

"Aku... a-aku..."

"Percayalah padaku dan juga Kyungsoo, hyung akan hidup tenang dengan kita tanpa ada rasa kasih sayang palsu dari keluargamu", ucap Luhan mengulurkan tangan pada Baekhyun.

"Apa kita akan bahagia? Apa beban hidupku akan hilang sebagai seorang indigo?", Baekhyun menatap kosong juluran tangan pucat nan kecil itu.

Tunggu! Kosong?

Baekhyun memang bicara dan bergerak, tetapi pikiran dan otaknya tidak dapat bekerja baik saat ini.

Hasutan-hasutan untuk terjun terus tergiang berulang kali di kepalanya.

"Kita akan bahagia, aku... Kyungsoo... Baekhyun hyung dan juga... Krystal noona"

Tatapan Baekhyun semakin kosong, perlahan ia mencoba menerima uluran tangan Luhan, lalu semua akan selesai bukan?

"BAEKHYUN!"






.

.

.

.

.

.

Siwon menghentikan mobilnya tepat didepan rumah sakit, Hana dan Chanyeol turun terlebih dahulu, disusul oleh Siwon.

Ketiganya menatap bingung pada segerombol orang yang menunjuk-nunjuk atap rumah sakit dan berdiri heboh sambil berteriak histeris.

Tapi itu semua terjawab begitu mereka mendongakan kepala mereka ke atas,

"BAEKHYUN!", teriak Hana histeris.

Berbeda dengan Chanyeol sang anak, ia nampak menahan amarah.

"Yak apa yang kalian lakukan?! Cepat panggil bantuan! Khk, sial"

Tanpa menunggu lama Chanyeol berlari memasuki gedung rumah sakit, menuju lantai paling atas dari gedung ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Brugh~

"Akh"

Baekhyun tersadar saat dirinya jatuh kedalam pelukan hangat seseorang, ia menatap orang yang kini berada dibawahnya dan memeluknya erat.

"Chan hyung.... hiks Chanie hyung tolong aku hiks", isak Baekhyun.

"Astaga Baekhyun, apa yang kau lakukan eoh? Kau membuat aku appa dan eomma jantungan! Kau gila jika terjun dari atas sini Baek!", marah Chanyeol sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah.

"A-aku hiks aku ingin ini semua berakhir... bunuh aku hyung hiks", racau Baekhyun mencengkram erat kedua bahu Chanyeol.

Chanyeol menatap Baekhyun dalam, hingga ia menyadari sesuatu.

Tatapan itu...

"BAEKHYUN TATAP MATAKU!", seru Chanyeol namun pandangan Baekhyun masih tetap kosong.

"Ya ampun maafkan aku karena harus melakukan ini", lirih Chanyeol sebelum mengangkat tinggi tangan kananya hingga...

PLAK~

Berhasil, Chanyeol berhasil membawa Baekhyun kembali dari alam bawah sadarnya... mungkin.

Baekhyun menatap Chanyeol dengan wajah lelahnya,

"Syukurlah kau kembali Baek, kau membuatku takut saeng~", ucap chanyeol sambil mengecup sayang puncak kepala sang adik.

"Hyung~"





Bruk~





Baekhyun jatuh ke dalam pelukan Chanyeol, anak itu pingsan... mungkin akibat tekanan yang baru saja ia alami.

Chanyeol segera menggendong tubuh ringkih sang adik, menuruni tangga dengan hati-hati meskipun berat badan Baekhyun tidak berat, atau mungkin memang anak itu yang semakin hari semakin kurus.

"Seberat itukah yang kau alami saeng? Hingga aku tak dapat merasakan berat badanmu saat ini... hyung janji, hyung berjanji akan menjadi penopang beban mu, kita akan melwati ini bersama..."









.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'Aku tidak tau apa yang terjadi... yang kutahu aku ada dalam relungan kegelapan yang menyelimutiku... aku tidak dapat merasakan apapun... siapapun tolong tuntun aku menuju cahaya... aku takut tidak dapat kembali... aku takut tubuhku semakin tidak bisa ku kendalikan sendiri... jika bisa, aku ingin mati saja agar ini semua berakhir'

 jika bisa, aku ingin mati saja agar ini semua berakhir'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




TBC~

Next? Ini udah panjng bgt btw... 🙇 aku sedang berjuang agar readers bisa puas membaca cerita ini dengan nyaman walaupun alurnya mungkin membosankan....
See you next chap....

I love u all 😘😘😘😘😘😘😘

INDIGO BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang