Chap 10

895 92 2
                                    

Happy Reading~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ahra dan Siwon memandang bingung pada kedua anaknya yang kini tengah melempar canda dan tawa di meja makan, bahkan keduanya saling menyuapi satu sama lain.

Ini sangat jarang sekali terjadi, bahkan hampir tidak pernah terjadi. Baekhyun yang pendiam pun kini tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya diiringi tawa yang mengalun.

Entah apa yang terjadi pada keduanya, membuat Ahra dan Siwon hanya mampu menganga tidak percaya.

Ahra mendekat ke arah Siwon kemudian berbisik,

"Woonie, kau sadar ada yang berbeda?", bisik Ahra pada Siwon.

Siwon menatap Ahra, ia kemudian menggeleng pelan.

"Aku tak tau apa yang membuat mereka berubah, tapi ini perubahan baik... ku harap akan terus seperti ini yeobo"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

●FLASHBACK

"Bisa kita bicara Baekhyun-ah? Kumuhon..."

Baekhyun memasang raut wajah terkejut, hyung nya... mau berbicara padanya?

"Aigo kenapa wajahmu seperti itu saat melihatku? Apa aku menyeramkan?" tanya Chanyeol terkekeh.

Baekhyun menggeleng kikuk,

"A-ehm, ma-masuklah Chanyeol-ssi", ucap Baekhyun tergagap.

Merasa diperbolehkan masuk, Chanyeol mengambil duduk pada tempat kosong ranjang Baekhyun.

"Hah~ Kau tahu?", Chanyeol menjeda ucapanya,
"Aku sangat membencimu Baekhyun-ah"

Deg~

Kata-kata itu, terucap kembali.

Sakit pada hatinya terasa kembali.

Matanya mulai berkaca-kaca, lagi dan lagi setelah mendengar kata-kata 'benci' yang diucapkan Chanyeol.

Membuat ruang hati Baekhyun berdenyut ngilu entah kenapa,

Marah?

Kecewa?

Sedih?

Semua rasa itu seakan dapat ia rasakan bersama dalam satu waktu,

"Nde? La-lalu mengapa k-kau kemari da-""

"Aku membenci dirimu yg selama ini malah memilih kesendirianya, menutup dirinya, bahkan pada keluarganya sendiri! Seharusnya kau lebih terbuka pada dirimu sendiri dan kami!", potong Chanyeol memegang erat kedua bahu Baekhyun

"Kau punya eomma baek, kau punya appa, bahkan aku ju-"

"APA? KAU JUGA APA? KAU YANG LEBIH DULU MENGHINDAR HYUNG!", Baekhyun melepas kasar pegangan Chanyeol pada bahunya.

Hiks~

Akhirnya satu isakan yang tak tertahankan lolos dari kedua belah bibir Baekhyun yang bergetar, bahkan wajahnya sudah basah ber banjir air mata.

"Aku sakit hyung hiks hati ku sakit saat kau mengatakan bahwa kau membenci ku karena aneh, tapi kau hiks... kau tidak tau betapa berat hal yang menimpa ku!"

Chanyeol terpaku ditempat, hatinya sesak saat sang adik meraung, mengatakan betapa berat hal yang ia jalani, namun selama ini ia bahkan tak ada disamping nya untuk saling menguatkan. Bahkan dengan tega ia menjauhi Baekhyun karena malu dan takut dianggap aneh juga oleh teman-temanya.

'Mianhae Baek, mianhae'

Baekhyun menepuk-nepuk dadanya, seolah-olah sesak benar-benar ia rasakan di setiap hari yang ia jalani.

"Hiks aku juga tidak ingin terlahir dengan kelebihan ini! Aku hiks... a-aku"

Grep~

Chanyeol menarik Baekhyun kedalam pelukan hangatnya, sambil sesekali mengelus punggung Baekhyun agar anak itu tenang sedikit. Chanyeol ingin menangis saat ini, tapi ia harus rela menahannya agar ia tak terlihat lemah di depan Baekhyun yang membutuhkan sesorang disaat yang sulit seperti ini.

"Aku ingin meminta maaf", suara Chanyeol bergetar menahan tangis.

"Aku ingin meminta maaf padamu atas sikap buruk ku selama ini, dan... dan aku ingin memperbaiki hubungan kita sebagai seorang kakak dan adik sebagimana mestinya... Kumohon Baek, beri aku kesempatan untuk berubah dan melindungimu mulai sekarang, apa kau mau? Kumohon..."

Baekhyun terdiam sejenak, ia sedikit tak percaya. Berfikir sejenak, lalu mengangguk dengan senyuman tipisnya.

"N-ne... hyung", kemudian membalas pelukan Chanyeol tak kalah erat.

Chanyeol mengelus lembut surai lembut Baekhyun, ia lalu membisikan sesuatu hal pada adiknya tersebut.

"Tapi kau harus berjanji pada hyung, jangan pernah berhubungan denga hal-hal ghaib lagi karena, aku sudah ada disini kapanpun kau mau, begitu juga eomma dan appa. Kau memiliki kami Baek" bisik Chanyeol.

Baekhyun sedikit ragu akan hal ini, karena ia tidak mungkin meninggalkan Kyungsoo dan Luhanya begitu saja.

2 'orang' yg menemaninya dalam kesendirian selama ini, atau mungkin sejak kecil?

Namun akhirnya ia mengangguk menyetujui ucapan Chanyeol, yang dikatakan Chanyeol ia rasa ada benarnya, ia terlalu menutup diri bahkan tidak percaya pada keluarganya sendiri.

'Aku akan berusaha'

.
.
.
.
.
.
.

Tanpa disadari keduanya, ada dua pasang mata yang sejak tadi memperhatikan semua adegan tersebut, atau mungkin hanya Chanyeol yang memng tidak menyadari 'hal' seperti ini.

Mata itu berkilat marah karena seseorang telah merebut 'hal' berharganya.

'Dia sudah berani merebut Baeki hyung dari kita!'

'Baekhyun hyung hanya milik kita'

●FLASHBACK END

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Ya~ eomma dan appa kenapa malah melamun eoh? Kalu begitu Baeki akan menghabiskan ayam ini agar tak tersisa untuk appa dan eomma haha"

"E-eoh?", Siwon dan Ahra sedikit terkejut karena ketahuan melamun.

"Yaish, habiskan Baeki-ah, supaya nanti kau akan tumbuh besar menjadi mochi", ejek sang appa

Disambut tawa tertahan dari Ahra eomma dan Chanyeol membuat sang empu mengerucut kan bibirnya yang mana malah membuat tawa Chanyeol meledak karena gemas.







'Keputusanku.... sudah tepat kan?' -BH



















TBC~



Next?
Gimana? Udah berusaha panjangin nih chapter, mentok bgt... maaf juga klo misal ada typo atau bahasa kurang benar mungkin bisa tinggalkan komen untuk kritik dan saran....

Love You~
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

INDIGO BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang