Sore ini hujan deras, udara pun mulai dingin daun pinus berjatuhan dan beterbangan. Ades pun merasakan bahwa ia demam badannya panas dan menggigil seperti nya ia akan jatuh sakit.Perut yang sakit karena efek ia muntah terus menerus dan bau amis karena luka bakar, Ades meneteskan air mata, ia benar benar ingin pulang dan keluar dari cengkraman para remaja gila ini.
Disisi lain Edi dan teman temanya sedang bersenang senang di lantai bawah, mereka makan minum menonton tv dan bersepeda mengelilingi tempat indah disekitar resort. Namun apa daya dengan Ades ia hanya terikat dikamar disiksa dan diperkosa berkali - kali, ia lelah ia ingin semuanya cepat berhenti.
"Dii lo mau sampe kapan nyiksa si ades, dia udah babakbelur gitu?"'ucap naya kepada Edi.
"Sampe gua bener2 puas, dan wajah cantiknya itu hilang secara perlahan" jawab edi sambil minum alkohol.
"Haha gila lo di, karna ditolak lo ngurung dia kaya babi" ucap Heris pada edi, sedang kan edi hanya tersenyum mendengar nya.
"Gua denger nyokab,bopaknya Ades usah lapor ke polisi kalo mereka kehilangan Ades" ucap bintang.
Naya dan junot langsung terdiam mendangar ucapan bintang tentang hal itu.
"Yaiyalah udah seminggu lebih dia gabalik gimana gakhawatir" saut heris sambil asik makan.
"Trus rencana kita sekarang mau gimana di, gua gamau terlibat terlalu jauh dalam masalah ini" tanya naya.
"Yoo bener nay, ditambah lagi si bima tuh udah kaya mayat hidup udah 3 hari ga kita kasih makan, kalo mati nyusahin banget tuh" ucap junot pada edi.
"Udah kalian gausab khawatir tentang apapun ikutin aja permainan gua, kalau tentang polisi kalian tau semua kalau bokap nyokap gua banyak koneksi tentang hal gituan. So gausah banyak dipikir in kita disini buat happy - happy ?" Jawab edi pada kawan - kawan nya.
"Sipppppp dii gue suka hidup lo" ucap Heris dengan lantang sambil tertawa.
"Nay lo urusin si bima jangan sampe dia mati, kita butuh dia buat rencana akhir" ucap edi pada naya.
Malam pun tiba hujan begitu deras, dan udara benar benar dingin. Edi pergi menghampiri Ades ke kamarnya, ia pun melucuti pakaian Ades hingga ia telanjang bulat.
Ades hanya bisa diam dan pasrah saat edi menyeretnya keluar dari kamar menuju Balkon lantai 2, tangan nya di ikat kepagar sebelah kanan dan kakinya pun juga diikat ke pagar balkon sebelah kiri, hingga memposisikan Ades sperti sate tusuk.
Ades dibiarkan sendiri diluar balkon dengan kondisi tergantung tanpa sehelai pakaian, ia kehujanan dan meronta - ronta saat air hujan menciprati bagian luka bakarnya.
Edi pun pergi dan menutup pintu balkon sedangkan ia tidur sambil membawa minuman dikamar Ades.
Waktu terus berlalu, hujan semakin deras dan udara semakin dingin, Ades menjerit jerit memohon pada Edi untuk berhenti menyiksanya. Ades benar - benar menggigil kedinginan, ia dibiarkan seperti itu semalaman.
Senin, 09 Desember 2019
Pagi harinya Edi terbangun dari tidurnya, dan membuka pintu balkon dan terlihat Ades yang masih kedinginan dengan di selimuti daun daun pinus di tubuhnya.
Edipun melepaskan ikatannya dimuali dari tangan, tanpa memegang badanya Ades dibiarkan jatuh kebawah lantai disusul dengan setelah ikatan di kaki nya.
Edipun menyeret Ades ke kamar mandi dan merendamnya di bak mandi dengan air hangat. Tampak terlihat luka di pergelangan tangan dan kakinya yang memerah dan hidung ades yang mengeluarkan darah, ades dimandikan menggunakan air hangat dan detergen. Walau pun merasa kesakitan, apa lagi yang bisa ia lakukan Edi tanpa henti terus menyiksanya bak hewan ternak.
«NEXT»

KAMU SEDANG MEMBACA
ADES 1992 ( R E V I S I )
HorrorGenre : Horror, Gore, Slaser & Thriller Bercerita tentang Ades dan Bima yang diculik oleh geng di kampusnya selama beberapa minggu, Ades dan Bima tak hanya diculik dan diskap di sebuah Resort namun menerima banyak sekali kekerasan fisik mereka berus...