5. " SEPERTI SAMSAK "

129 36 6
                                    

Setiap manusia memiliki hati dan perasaan, namun kadangkala hati dan perasaan dapat tertutupi oleh sebuah ke egoisan dan memaksnya untuk tidak membuka hati.


Saat tiba di Resort Edi mengikat Naya di lantai satu, sedangkan yang lainnya menyeret bima dan Ades lalu menggantung mereka secara terbalik dari lanti dua ke lantai satu.

Mereka digantung bagaikan sebuah samsak  yang siap mereka jadikan sebagai bahan latihan tinju, Edi tak menyentuh Ades sana sekali kal itu, namun Ades melihat temanya yaitu Bima benar - benar diperlakukan seperti sebuah Samsak ia di tendang, dipukul dan sesekali ia menyunut sebuah roko pada badan temannya itu.



Naya sadar ketika pria yang ia sukai diperlakukan bak sebuah samsak, apalagi dalam kondisi digantung secara terbalik, membuat Naya menjadi lebih mantap untuk bisa lepas dan menolong Bima dari Edi.



Darah bercucuran dari mulut dan hidungnya, menandakan ia benar-benar sudah tak bisa menahan sakitny, Naya menangis tanpa bisa melakukan apapun sekarang ia sadar bahwa ia benar - benar menyukainya, sesekali Bima pun melihat ke arah naya yang terikat di kursi dan melihatnya sedang menangis.

"Lihat...... Lihat..... dia laki-laki yang lo suka, yang bela, dia gabisa ngapa-ngapain liat lo kaya gini juga dia gabisa nolong lo," ucap edi pada nanya.


"Apa susahnya lo tinggal ikutin gua, kita semua temen kan udah lama juga, lagian ini juga bakal nguntungin kita dengan mereka mati gabakalan ada celah buat kita masuk penjara, jadii apa yang takutin?"

"Kalian suama tau guakan, apa yang gua pengen akan selalu gua dapetin, dan buat siapa yang bikin gua marah mereka akan mati ditangan gua" dengan nada tinggi edi pun menatap naya "dann lo nay loooooo akan sama kaya mereka berdua, lo sayang kan sama bimaaa nayy, maka dari itu gua berniat buat nyatuin kakian di nereka" ucap Edi dengan gilanya dia.


"Looo serius dii, dia temen kita temen lo juga!" Ucap bintang padanya.

"Emang kenapa kalo dia temen kita,siapapun yang ngelawan gua bakal dapat balasanya" ucap Edi sambil menarik kerah baju Bintang "Lo mau ikut juga?"



Mereka pun berhenti bertengkar, dan mau tidak mau mereka juga harus menuruti kemauan Edi apabila mereka masih ingin hidup. Mereka hanya menunggu Om Dimas datang untuk melakukan aksinya.


"Tadinya gua udah pengen berhenti nyiksa lo dan pengen langsung bunuh lo disini, tapi rasanya kurang buat lo " Ucap Edi pada Ades yang masih tergantung.

"Seandainya lo ganolak gua, dan menerima gua lo dan temen lo gabakalan mati"

"Udah di cukup lepasin kita dii gua mohon" jawab ades dengan sesekali batuk dan mengeluarkan darah."

"Sayang sekali, semuanya sudah terlanjur dan lo harus mati"


Edipun kembali menyikasa Ades ia menendang bagian kepanya, memukul perutnya dan menyayat pahanya dengan kater, tak habis habis mereka disiksa malam itu oleh Edi.

Sedangkan Bintang, Junot dan Heris mau tidak mau harus ikut serta menyiksa mereka semua.


Jangan lupa tambakan ke list daftar bacaan kalian, lalu vote komen and share ya, terimakasih banyak atas dukungannya, jika ada kata atau kekurangan atau ada yang ingin menambahkan dan memberi saran dalam cerita Ades ini silahkan tinggalkan di komentar dengan senang hati saya mengkoreksi nya :)

«NEXT»

ADES 1992 ( R E V I S I )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang