The Heaven (II) pt. 2

1K 187 47
                                    

Im Nayeon

Gadis bermarga Im itu bisa dibilang adalah gadis yang selalu menjadi buah bibir dimana pun ia berada. Dandanannya yang nyentrik dan sikapnya yang mudah berbaur dengan siapapun membuatnya tahu berbagai desas-desus dan mitos yang sering dibicarakan di sekolah ini.

“Hey, kau serius ikut perkumpulan rahasia itu?” tanya Sana—teman sekelasnya disaat jam kosong. Aneh tidak sih jika menyebut perkumpulan The Heaven itu perkumpulan rahasia sedangkan semua siswa sudah mengetahuinya? Sudah jelas bukan rahasia lagi, tapi Nayeon tetap menanggapi pertanyaan Sana itu dengan anggukan mantap.

“Tentu saja! Apalagi Jinyoung juga bergabung, mana bisa aku menolak?” Nayeon tersenyum lebar, entah kenapa ia selalu bersemangat jika membahas lelaki di kelas sebelahnya itu. Memangnya siapa yang tidak menyukai Jinyoung? Dia tinggi, tampan, baik dan yang paling penting, dia juga pintar. Bisa dibayangkan bukan, seberuntung apa gadis yang bisa menjadi pacarnya.

“Hey, kalian kenapa diam saj—“ Nayeon menoleh ke sekelilingnya yang mendadak sepi. Kelas ini mendadak kosong, padahal sebelumnya kelas ini sangat ramai. Suara bell memekakan telinga tiba-tiba saja berbunyi, berikutnya teriakan Sana membuatnya memejamkan mata erat-erat sembari menutupi telinganya.

Sayup, ia dapat mendengar suara rintihan putus asa di dekat telinganya.

Help me … help me—eonni … help—“

“ARRGGHHH! BERHENTI!” Nayeon berteriak keras hingga membuat semua penghuni kelas menatapnya horor. Nayeon bangun lantas membuka matanya perlahan, tubuhnya masih bergetar dengan keringat dingin yang mengucur deras. Hal yang paling menakutkannya adalah ketika ia mendapati Sana masih ada di sisi bangkunya. Menatapnya tajam dengan wajah pucat tanpa darah.

“Sa—Sana-ya … “ lirih Nayeon dengan suara bergetar. Ketakutan tergambar jelas diwajahnya dan selang beberapa detik kemudian, seseorang menyentuh kedua pipinya, mengalihkan pandangan Nayeon dari Sana. “Nayeon-ah! Sadarlah! Kau berhalusinasi! Sana sudah meninggal!”

Dan kenyataan itu telak langsung membuat tubuh Nayeon melemas. Selalu seperti itu. Saat Nayeon tertidur di kelas, pasti ia mengalami hal ini. Alih-alih merasa takut, Nayeon malah menangis, seolah kematian Sana adalah karenanya—dan memang karenanya.

Sementara itu, di pojok kanan kelas, Taehyung mengamati gadis itu dengan datar. Ia melirik ke arah bangku kosong di hadapannya lalu menghela napas saat melihat Sana yang tersenyum ke arahnya. Sial, setelah menjadi hantu pun, kau masih menggodaku.

————
T H E
H E A V E N
————

Saat bell pulang sekolah berbunyi, Nayeon langsung bergegas menuju kelas sebelah. “Jihyo-ya! Ayo kita pergi bersama!” panggil Nayeon pada Jihyo yang baru saja ke luar dari kelasnya.

Ia merangkul bahu Jihyo akrab, tapi matanya dengan lincah melihat ke dalam kelas Jihyo, dan saat mendapati keberadaan Jinyoung, senyumnya langsung terukir.

Jaebum muncul, ia menyampirkan tasnya di bahunya. Menyadari tatapan Nayeon pada Jinyoung, Jaebum lantas berdeham untuk menyadarkannya. “Ekhm! Tenang, Jinyoung akan ikut perkumpulan hari ini.”

“Eh, Jaebum.” Nayeon agak terkesiap tapi secepat kilat ia langsung mengelak. “Memangnya siapa yang bertanya soal Jinyoung.”

“Kalian membicarakanku?” Jinyoung muncul, menatap ke arah ketiganya itu dengan bingung, sementara Nayeon yang salah tingkah langsung menyeret Jihyo untuk segera pergi. “Tidak ada! Ayo Jihyo, kita harus ke markas sekarang juga!”

The HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang