The Heaven (IV)

949 188 29
                                    

Sekolah tiga tingkat itu terlihat sangat mencekam jika di lihat dari luar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah tiga tingkat itu terlihat sangat mencekam jika di lihat dari luar. Hampir semua lampu telah dimatikan, ditambah dengan jejeran pohon besar di sekeliling dan hutan belantara di belakangnya membuat sekolah ini lebih mirip seperti kuburan. Jinyoung menelan air liurnya gugup begitu tungkainya kembali memijak di dalam gedung sekolah itu.

Disampingnya, Nayeon terus mencengkram jas sekolahnya, sementara Jaebum dan Taehyung memimpin di depan. Tzuyu berada di tengah-tengah mereka sedang dirinya dan Nayeon di belakang.

Brak! Pintu yang baru saja mereka lewati mendadak tertutup dengan keras hingga menimbulkan suara bedebum keras. Nayeon berjengit, “Astaga! Hey! Kalian jangan mempermainkan kami!” teriaknya hingga suaranya menggema di seluruh lorong. Tidak ada yang menyahut setelahnya—dan kalaupun ada, Nayeon bersumpah akan langsung kabur dari sini.

Mereka terus berjalan dengan perlahan. Tap. Tap. Tap. Satu-satunya penerangan mereka saat ini hanyalah senter yang Jaebum bawa, semua ponsel mereka telah mati karena kehabisan baterai. Lorong sekolah tidak pernah terasa sepanjang ini saat siang, mungkin ini efek karena tengah malam dengan keadaan gelap gulita. “Nayeon, jangan membuat keributan dan fokus saja melihat ke depan!” peringat Jinyoung, ia risih karena gadis ini terus saja mengamati setiap ruangan yang mereka lewati.

Berbanding terbalik dengan Nayeon, Tzuyu justru hanya menatap lurus ke depan. Saking fokusnya, ia sampai tidak menyadari kalau sejak tadi Taehyung tengah menggenggam tangannya.

Ketika mereka sampai di lorong, tepat berdiri di tengah-tengah, semua lampu lorong mendadak menyala. Berturut-turut dari atas kepala mereka sampai ujung lorong.

Manik Taehyung menyipit kala melihat sebuah bayangan yang muncul di ujung lorong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manik Taehyung menyipit kala melihat sebuah bayangan yang muncul di ujung lorong. Bayangan itu terus mendekat dan menyerap cahaya dari lampu hingga bayangannya semakin membesar. Tzuyu menoleh ke arah Taehyung saat merasakan remasan kuat di tangannya, sementara napas Taehyung telah terengah, bahkan keringat dingin telah membanjiri punggungnya. “Tidak, jangan lagi,” lirihnya teramat pelan tapi masih bisa didengar Tzuyu.
Sunbae—“

The HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang