Keesokan harinya Zhuyi sudah dirumah. Dokter mengijinkannya pulang namun tidak untuk beraktivitas berlebihan. Jadi Tharn memutuskan untuk meliburkan Zhuyi dari sekolah selama seminggu agar anak semata wayangnya itu dapat beristirahat total dirumah. Tharn pun juga mengambil cuti seminggu, untuk memusatkan perhatiannya penuh pada Zhuyi.
Tapi yang namanya Zhuyi, bocah itu sama sekali tak bisa diam. Ia tetap cerewet dan mengajak Type kesana kemari hingga membuat Type naik pitam. Namun sekali lagi Zhuyi tetaplah Zhuyi, semakin marah Type padanya maka semakin senang Zhuyi menggoda Phi Type nya itu.
“Zhuyi kembali ke kamar!! Bocah nakal kembali ku bilang!!”
“Tidak mau! Tangkap Zhuyi dulu baru Zhuyi tidur siang Phi!”
“Jangan berlarian bocah!! Hei berhenti!!”
Saat ini Type tengah berlarian mengejar Zhuyi mengelilingi sofa besar didepan TV. Tadi Zhuyi telah berbaring rapi dikamar lantai bawah, namun sejenak Type hanya meninggalkannya ke kamar mandi bocah itu telah kembali keluar kamar dan menyalakan TV. Itulah mengapa kini Type berusaha menangkap bocah itu. Type khawatir Zhuyi kelelahan, namun bocah itu sama sekali tak peduli dan terus saja berlari mengitari sofa.
“Terserah. Aku akan pulang.” Datar Type. Berhenti disisi sofa dan menatap Zhuyi datar. Mendengar itu sontak Zhuyi berbalik dan langsung berlari kearah Type. Memeluk erat paha Type.
“TIDAK! TIDAK! TIDAK!” Pekik Zhuyi melengking.
“Hei ada apa ini?” Tanya Tharn yang baru saja turun dari lantai atas.
“Hm. Aku akan pulang. Lepaskan.” Ujar Type datar. Masih enggan menatap Zhuyi yang masih memeluk erat pahanya.
“…” Zhuyi hanya diam, namun mengeratkan pelukannya dipaha Type.
Tharn duduk di sofa menunggu reaksi Type maupun Zhuyi selanjutnya. Tharn tau Type tak serius, ia hanya membujuk Zhuyi agar kembali beristirahat.
Tak tega terlalu lama menggoda Zhuyi, Type pun menggendong Zhuyi. Type bisa merasakan celananya basah akibat airmata Zhuyi.
“Maafkan Phi, tidak nakal lagi hm?” Tanya Type lembut sembari mengusap pipi basah Zhuyi. Zhuyi mengangguk dan kemudian memeluk erat leher Type.
“Hiks Zhuyi belum mengantuk Phi, Zhuyi mau bermain dengan Phi hiks. Jangan pulang Phi hiks.” Isak Zhuyi teredam dicelah leher Type.
Mendengar itu Type terdiam, kemudian menatap Tharn seolah bertanya. Dan Tharn yang mengerti maksud Type kemudian mengangguk, menepuk bagian sofa disebelahnya agar Type duduk.
“Baiklah. Tidak tidur siang, tapi juga tidak bermain. Kita menonton TV saja ok? Naruto mungkin?” Tanya Type sembari duduk disebelah Tharn, memangku Zhuyi.
Zhuyi menatap Type berbinar, kemudian mengangguk cepat.
“Sayaaaaaaang Phi Type.” Ujarnya senang sembari mengecup bibir Type.
“Hei jangan menciumnya dibibir. Di pipi saja jagoan.” Ujar Tharn merajuk sembari merangkul bahu Type.
Zhuyi menatap Tharn datar.
Cup
Kemudian sekali lagi mengecup bibir Type, membuat Type tergelak akibat kelakuan kedua manusia ini.
“Dasar nakal sini Papa hukum na.” Tharn melepaskan rangkulannya pada bahu Type kemudian menangkup pipi kecil Zhuyi dan mencium pipi itu secara beruntun dengan gemas.
“No! No! Papa jangan cium haha No Papa!” Tawa Zhuyi renyah menerima serangan dari Tharn. Membuat Tharn semakin bersemangat menghukum anaknya itu. Sedangkan Type hanya ikut tertawa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter (✓)
HumorTharn seorang single parent yang memiliki putra tunggal bernama Zhuyi. Sedangkan Type seorang pemuda biasa yang entah mengapa bisa terjebak di circle Tharn dan Zhuyi. Genre : Romance & Family