First Meet

24.4K 1.4K 89
                                    

Menjadi single parent bukanlah sesuatu yang mudah untuk seorang pemuda yang berusia 25 tahun. Kuliahnya bahkan belum selesai. Namun berkat ia terlahir dikeluarga kaya, tanpa menyelesaikan kuliahnya ia bisa mendapat pekerjaan yang layak. Ah bahkan sangat layak, mengingat ia adalah pemimpin perusahaan keluarga yang diwariskan kepadanya.

Lima tahun merawat sang putra seorang diri membuat Tharn tahu bagaimana dulu sulitnya sang ibu mengurusnya dan Phi Thorn. Terlebih sifat pecicilan sang ibu menurun drastis pada Zhuyi. Zhuyi, putranya yang berusia genap lima tahun. Ah iya, Zhuyi memang nama Chinese, karena ibu Zhuyi memang keturunan Cina.

Namun sayang, takdir Tuhan berkata lain. Tepat setelah melahirkan Zhuyi, istrinya meninggal. Bahkan belum sempat saling menatap satu sama lain. Zhuyi dari kecil tak mendapat kasih sayang ibu sesungguhnya, hanya ibu Tharn lah satu-satunya perempuan yang dikenal Zhuyi.

Lima tahun hidup Tharn terasa sangat monoton. Bekerja, bermain dengan Zhuyi, kemudian bekerja lagi. Walaupun Tharn bisa dibilang workaholic, namun Zhuyi tak sedikitpun ia abaikan. Bahkan jika harus bermalam di kantor, ia membawa Zhuyi. Merombak ruang pribadinya menjadi kamar Zhuyi yang nyaman untuk bocah lima tahun itu. Namun semua berubah sejak Zhuyi membawa pemuda manis kerumah. Pemuda yang entah mengapa membuat hati Tharn berdesir halus.

 Pemuda yang entah mengapa membuat hati Tharn berdesir halus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zhuyi

~~Joy~~

“Papa papa papa! PAPA PAPA PAPA!” Teriak Zhuyi didepan rumah, ia juga menggandeng tangan pemuda asing.

“Bocah kau membuat telingaku berdenging. Apa benar ini rumah mu?” Tanya pemuda itu kesal. Melepaskan genggaman tangan Zhuyi begitu saja.

“Aw Phi, gandeng Zhuyi. Nanti Zhuyi hilang lagi. Dan iya, ini rumah Zhuyi.” Zhuyi kembali menggenggam tangan pemuda itu. Saat hendak kembali berucap, seseorang memotong permbicaraan mereka.

“Khun Zhuyi? Bersama siapa? Kenapa sudah dirumah?” Tanya petugas keamanan itu kuatir.

“Paman Kong darimana saja? Gerbang depan tak dikunci. Jika Papa tahu habislah paman huh,” Dengus Zhuyi. Mendengar itu petugas yang bernama Kong itu berkeringat dingin.

“Maaf Khun, tadi paman buang air sebentar.” Ucapnya gugup.

“Aishh sudahlah. Jaga bocah ini, jangan sampai ia hilang dari pengamatan ibunya lagi. Ia mengikuti ku hampir tertabrak dijalanan besar.” Dengus pemuda itu kasar. Menyerahkan dengan pelan pergelangan tangan Zhuyi pada Kong, tak keras seperti nada suaranya.

“Zhuyi tidak punya mama Phi Type. Zhuyi hanya punya papa.” Ucap Zhuyi tersenyum manis. Namun binar matanya mengisyaratkan kesedihan mendalam.

Mendengar itu Type tersentak. Seolah merasa bersalah telah berucap demikian. Kembali ia genggam tangan mungil itu. Mengelusnya lembut. Berjongkok menyamai tinggi bocah itu.

“Lupakan apa yang Phi bilang tadi. Masuklah kerumahmu. Waktunya makan siang na. phi akan pulang.”

“TIDAK!!” Teriak Zhuyi melengking membuat Type terduduk kaget.

Babysitter (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang