Xing

12.3K 1K 39
                                    

“Ibu Zhuyi?”

“Hum..” Angguk Type yang berada dipelukan Tharn.

“Ingin mendengar cerita? Ini akan menjadi cerita yang panjang. Jangan menyelaku na.” Peringat Tharn sembari mengeratkan pelukannya pada Type. Setelah dirasanya anggukan Type, Tharn pun melanjutkan ceritanya.

“Fair Xing, wanita ceroboh polos dan kekanakan. Aku dan dia adalah sahabat, bahkan pernikahan kami hanya semata untuk menggabungkan kedua perusahaan orangtua kami. Aku yang saat itu memang cuek pada wanita memang tak memiliki kekasih atau orang yang ku suka, satu-satu nya wanita yang dekat denganku kecuali ibuku adalah Xing. Berkebangsaan Cina yang saat pindah ke Thailand tak mempunyai teman.”

“…”

“Kami bertemu pertama kali saat Junior High School. Dia satu-satunya wanita yang tak menyukaiku, ia mendekati ku hanya pure ingin berteman. Itulah mengapa aku bisa bersahabat dengannya, yang ternyata kedua orangtua kami menjalani bisnis yang sama. Hingga singkat cerita diumur ku yang ke 19 tahun, tahun pertama ku kuliah. Ibu mengatakan aku berhenti kuliah dan menikah dengan Xing. Awalnya aku menolak, karena aku masih ingin hidup bebas.”

“…”

“Namun Ibu tetap memaksaku menikah. Karena aku akan menikah dengan Xing ku piker taka pa, mengingat Xing adalah sahabatku. Lalu akhirnya kamipun menikah, sebulan berikutnya Xing hamil Zhuyi. Tentu aku sangat senang akan menjadi seorang ayah. Kami-“

“Apakah kau mencintainya?” Potong Type cepat.

“Bukankah sudah ku bilang jangan memotongku?” Type yang ditanya seperti itu hanya cemberut. Kemudian mengisyaratkan Tharn melanjutkan ceritanya.

“Kami merawat Zhuyi yang masih berada dalam kandungan itu penuh suka cita. Hingga saat bulan ke Sembilan, sebuah fakta membuatku down. Xing memiliki kanker Rahim, malam sebelum esok persalinan Xing memberitahuku.”

Flashback On

Saat ini Xing dan Tharn tengah duduk berdua dibangsal rumah sakit., mengingat besok adalah persalinan anak pertam mereka. Xing bersandar pada bahu lebar Tharn.

“Tharn.”

“Hm? Ada yang kau inginkan?”

“Sudahkah kau mencintaiku?”

“Tentu saja, kau istriku Xing.”

“Aku mencintaimu Tharn, sejak dulu. Jauh sebelum kau menganggapku sahabat. Aku mencintaimu sebagai kekasih.”

Tharn menoleh kaget pada Xing. Menatap Xing seolah tak percaya.

“Xing, aku-“

“Tharn, aku ingin anak kita diberi nama Zhuyi. Zhuyi Kirigun. Dia akan tampan seperti mu.”

“Xing-“

“Maafkan aku. Rawat anak kita hiks. Aku menyayanginya, sangat hiks.”

“Xing apa maksudmu? Kita akan merawatnya bersama.” Tharn memeluk erat tubuh istrinya.

“Aku mengalami kanker Rahim Tharn, aku akan pergi setelah Zhuyi lahir.”

“Apa maksudmu?!”

“Maaf. Itulah alas an mengapa setiap check up aku bersama Mae atau Mama. Aku tak ingin menggugurkan Zhuyi. Aku ingin kau memiliki Zhuyi. Aku sudah cukup bahagia selama ini bersama mu.”

“Xing! Apa kau tak menganggap ku sebagai suamimu?!”

“Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. Ku harap kau dapat mencari ibu untuk Zhuyi yang menyayangimu juga Zhuyi. Jangan membantahku sekarang Tharn.” Xing menatap Tharn lembut. Tharn yang hendak membuka mulutnya terdiam, membiarkan Xing kembali berbicara.

Babysitter (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang