B A B 9

46 8 9
                                    

mari bersama sama mengapresiasi Soobin yang terlihat sangat tampan disini :)

Pukul 21.30. Tiga puluh menit lagi Yeonjun dan Heuningkai akan mulai mencari bunga itu. Sepertinya kami semua sepakat untuk memulai masing masing tugas pada waktu itu juga. Tetapi aku masih bingung mengenai masa lalu. Masa lalu apa yang tak dapat aku lupakan?

Apakah pacar? Tetapi aku belum pernah punya pacar. Teman masa kecil yang hilang? Itu Heuningkai, tapi aku telah bertemu dengannya. Peristiwa tragis masa lalu? Entahlah, seingatku aku tidak memiliki masa yang tragis sampai sampai aku tidak bisa melupakannya. Lalu, apa yang harus aku lakukan?

"Jeon Jaewoon apakah kau mendengarku?"

"Apa?" Aku tersadar dari lamunanku. Ah, aku lupa bahwa aku sebenarnya sedang berlatih bersama Yonix. Aku masih memiliki beberapa menit lagi sebelum misi dimulai. Jadi kuputuskan untuk menggunakannya sebagai waktu latihan. Lagipula, aku hanya akan menunggu semua bahan yang diperlukan tersedia. Sedangkan masalah masa lalu itu dikerjakan esok hari. Itu berarti hari ini aku tidak melakukan apa apa. Oh sungguh menyenangkan. Yah, tentu saja kecuali belajar mengendalikan kekuatanku.

Fokusku terbuyar karena pemikiranku sendiri, dan sekarang aku lupa apa yang Yonix coba ajarkan. "Kau tidak mendengarkanku, ya?"

"Ehehe, tidak," aku tersenyum canggung sembari mengusap usap tengukku.

"Baik, aku akan ulang. Tapi dengar baik baik. Aku tak akan mengulangnya lagi. Konsentrasi." Aku menghela nafasku. Baiklah, aku siap.

"Fokus pada satu titik, jadikan titik itu targetmu. Panggil api dan perintahkan api itu untuk meluncur lepas."

"Akan lebih baik jika kau memberiku tips untuk memanggil api." Aku mengangkat tanganku membentuk pistol kecil. Kuarahkan pandanganku pada sebuah target kayu yang Yonix buat untukku. Jangan tanyakan bagaimana ia membuatnya atau bagaimana ia mendapatkannya, karena aku sendiri tidak tahu.

Oh dan jika kalian penasaran, aku sedang berada di lapangan.

"Jaewoon, semua kekuatan dapat dengan mudah dikontrol apabila emosimu stabil. Kau ingat apa yang terjadi saat kau mencoba untuk memanggil api untuk pertama kali? Apa yang kau rasakan saat itu?"

"Aku terkejut. Dan belum bisa menerima kenyataan bahwa aku adalah Putri Alexandria. Anak Apollo, Dewa Matahari Yunani. Putri matahari terakhir yang diwarisi kekuatan api."

"Kau terkejut. Sekarang, cobalah pikirkan sesuatu yang membuatmu jengkel. Atau seseorang yang benar benar menjengjelkan bagimu." Aku melakukan persis seperti yang Yonix katakan. Aku memikirkan Jungkook yang selalu membuatku terbangun dari tidur nyenyakku. Aku tak pernah paham apa yang ada dalam pikirannya. Sebab ia membangunkanku saat sekolah maupun saat libur.

Pernah suatu kali pukul satu malam, aku baru saja selesai belajar Fisika. Mata pelajaran favoritku, kalau itu aku tak akan membiarkan siapapun melebihiku. Termasuk Soyoon. Aku baru saja membaringkan tubuhku di kasur dan hendak pergi ke alam mimpi. Tiba tiba saja Jungkook menggedor pintu kamarku, merusak waktu istirahatku hanya untuk bertanya.

"Udah tidur belum?"

Setelah kujawab 'belum' dengan nada kesal, ia pergi meninggalkan kamarku. Maksudku, itu pertanyaan yang sangat bermutu sekali untuk menghentikan kesempatan istirahatku. Karena setelah itu aku tidak dapat tidur lagi.

Dan esok paginya aku malah tertidur saat ulangan fisika karena aku sangat lelah. Aku berjanji pada diriku sendiri, itu adalah pertama dan terakhir kalinya nilai fisikaku nol.

Magic Island | Choi Beomgyu FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang