[BOOK1][ON GOING]
[SLOW UPDATE]
penyesalan memang akan selalu datang diakhir atau saat merasa sudah sangat kehilangan. Park Jimin sudah merasakan nya, Jimin pernah dengan brengsek nya mempermainkan kepercayaan dan cinta tulus dari seorang Gadis. D...
Hai hai? Ap kbr? Msi inget sm alur ny? Mg msi yh:).
- - - Ywdh lgsng aj yha. -HatiHatiTypo-.
Happy Reading....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Semula, Aku mencoba mencari Titik Kesalahan-Mu. Namun nyatanya, Aku salah Menilai, Sebab tak seharusnya Aku pernah Membenarkan-Mu jika pada Akhirnya hanya ada Sembilu biru'.
Yn, Bangun tepat disaat Matahari akan Tenggelam. Karena suara Ponsel milik Jimin tak berhenti berbunyi sejak tadi, Yang menganggu tidur nyenyak nya. Untung saja si pemilik ponsel masih tertidur nyenyak tak terusik.
Menyingkirkan lengan Jimin yang memeluk nya dengan perlahan, Lalu mengambil Ponsel Jimin yang berada di samping nakas.
Hanya mengecek beberapa pesan yang belum Jimin lihat tanpa niatan untuk membaca nya. Meletak kan kembali ponsel Jimin ketempat semula.
Yn menurunkan badan nya perlahan agar tidak mengganggu tidur Jimin, pria Park ini masih dalam keadan kurang enak badan, Jimin tadi susah tidur kala pun Yn pergi itu pasti tidak akan dibiarkan oleh Jimin.
Melangkahkan kaki nya menuju kamar mandi dan membersihkan tubuh, setelah selesai Yn melangkahkan tungkai nya menuju dapur.
Memasak makan malam dan bubur untuk Jimin.
Kembali kekamar, Jimin yang merasa tidak ada seseorang yang sedari tadi dipeluk pun membuka matanya. Mencari ke seliling kamar dan tidak menemukan yang dicari.
Membangkitkan tubuhnya dari ranjang dengan susah payah kala pening kembali menyapa dikepalanya. Untung saja tidak separah pening tadi pagi jadi Jimin kembali melangkah kan kaki nya dengan lemah menuju kamar mandi-- Untuk membasuh wajah.
Kembali melangkah kan tungkai nya menuju Luar kamar, Menetralkan pandangan nya kepunjuru arah dan berakhir memilih ke Dapur.
Dan benar saja, ternyata gadis yang sedari tadi dicari nya sedang menata makanan diatas meja, melangkah kan kaki yang gontai mendekat kearah sang gadis.
"Sayang," Panggil nya dengan lirih dan memegang ujung meja untuk menopang sedikit tubuh nya.
Merasa terpanggil, Yn menoleh kan kepalanya kearah suara dam mendapati si Pria yang berdiri dengan wajah pucat dan terlihat keringat berada di pelipisnya.
