bagian 6

8.5K 260 5
                                    

Elea masih memandangi sebuah amplop yang sudah ia buka, perlahan ia menghela lemah. Isi dari amplop putih itu, adalah dua tiket liburan gratis sebagai hadiah pernikahannya dari adiknya Danisa. Seharusnya ia merasa bahagia namun justru ia merasakan hal sebaliknya. Beberapa kado dari beberapa sanak saudaranya pun masih utuh belum disentuh sama sekali. Ada berbagai macam ukuran, ada yang kotak besar dan ada juga kotak kecil, namun tidak sedikitpun Elea berminat membukanya. Ia hanya menumpuknya dan membiarkan semua benda kotak itu tergeletak begitu saja.

Amplop putih yang ia pegang saat ini adalah kado pertama yang ia buka, meskipun kado paling kecil yang ia terima. Meskipun kecil, namun sangat mengganggu. Awalnya ia tidak berniat sedikitpun untuk membukanya, sama seperti kado-kado yang lainnya. Namun yang membuat ia akhirnya membuka amplop tersebut adalah, nama dan tulisan yang tertulis di bagian depan amplop. Bukan cuman hanya Danisa yang memberinya ucapan selamat atas pernikahannya namun juga Daren, suami Danisa sekaligus mantan kekasihnya. 

Seharusnya Elea tidak perlu mempermasalahkan setiap untaian kata yang tertera di bagian luar amplop, namun ia sangat hafal tulisan tangan yang ditulis menggunakan pena berwarna biru itu. Itu adalah tulisan tangan Daren. Elea sangat hafal karena ketika mereka berdua masih menjadi sepasang kekasih Daren seringkali mengirimnya makanan atau hanya sekedar satu batang coklat dengan tulisan tangannya. 

Rasa sesak kembali menghimpit relung hatinya. Semua untaian kata yang berisi harapan dan doa, yang Daren tulis secara langsung membuatnya yakin Daren memang sudah benar-benar melupakannya dan menggantikan posisi dirinya dengan Danissa. Seharusnya ia pun sama seperti Daren, namun Elea bukanlah orang yang bisa mengganti seseorang yang sudah melekat erat di hatinya dengan mudah. Terkadang ia sangat menyesali kemampuannya dalam mengingat apapun dengan sangat kuat, sehingga membuatnya sulit melupakan hal-hal yang seharusnya ia lupakan, termasuk kejadian penculikan yang menimpanya ketika kecil. Sampai hari ini masih ia ingat dengan sangat jelas. 

Tiga hari lalu ia benar-benar melepas masa lajangnya, merubah statusnya menjadi nyonya Aksara Keenan, dan satu hari setelah pernikahannya ia dibawa pindah ke apartemen milik Aksa. Tidak ada hal yang berkesan dengan pernikahannya selain ia melihat seorang lelaki, cinta pertama di hidupnya menangis. Yaitu Revan. 

Lelaki kebanggaannya menangis di hari pernikahannya. Dimata Elea Revan adalah sosok yang tegas, dan tidak pernah menunjukan sisi rapuhnya. Namun ketika hari itu, ia melihat bagaimana sosok yang selalu ia banggakan itu menangis ketika ia meminta restu dan ketika tanggung jawabnya sebagai orang tua kini berpindah tangan kepada Aksa, menantunya.  

Pernikahan yang diselenggarakan secara mendadak itu hanya dihadiri keluarga terdekat. Bahkan Elea dan juga Aksa tidak mengundang sahabat mereka. 

Aksa dan Elea memang sepakat hanya mengundang keluarga inti dan acara pernikahan hanya diadakan di sebuah gedung kecil yang menampung tidak kurang dari seratus orang. 

Kedua keluarga merencanakan pernikahan yang megah dan meriah, namun ternyata pihak pengantin justru menolak dan memilih acara yang sangat sederhana untuk keluarga terpandang seperti Revan. Namun, seakan tidak ingin mempersulit keadaan akhirnya pihak keluarga menyetujui keinginan Elea dan juga Aksa, dengan hanya mengundang saudara terdekat saja. 

Pernikahan yang sederhana tapi tidak mengurangi kebahagiaan untuk dua keluarga yang kini menjadi satu, namun dibalik itu semua ada dua orang yang selalu tersenyum palsu, agar semua orang tidak menyadari jika mereka berdua sedang berpura-pura bahagia. 

Elea bukan wanita manja yang meributkan hal-hal sepele, termasuk kamar yang kini ia tempati setelah ia menyandang status barunya sebagai istri dari Aksa. Aksa menyediakan sebuah kamar untuk ditempatinya, meskipun tidak sebesar kamar yang ditempatinya tapi cukup nyaman dan bersih membuat Elea tidak perlu mempermasalahkan kamar yang kini akan ia tempati. 

Aksara untuk EleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang