Ujian Mtk!?

811 47 4
                                    


Indo POV

Pagi ini.. hari yang paling mengerikan yang pernah ada-

Papa Asean mengadakan ujian dadakan kepada anak² nya!? Sungguh tega.. Ujian mtk pula, serasa tak punya hati.

"Kalian tampaknya tidak senang, mengapa? Lagian ini hanya soal pilihan ganda" Papa Asean sedang merapikan kertas kertas ujian di kedua genggaman tangan nya.

"Tentu saja, ujian mendadak, mtk, sudah tau kami tidak pernah belajar kalo tidak ujian.." Keluh ku menyandarkan punggung ke kursi.

"Ya itu benar! Ini tidak adil!" Seru Mal sambil berdiri dari kursinya, membiarkan kursinya jatuh tergeletak.

"Ya, coba pikirkan apa rasanya kalau papa digituin, tidak enak tau!" Seru² negara Asia tenggara kepada papa Sean.

Papa menghela nafas, mencoba untuk bersabar.

"Ya tapi keputusan telah dibuat, mau bagaimana lagi?" Tanya papa Asean kepada anak² nya yang berseru seru marah.

Kami terdiam sejenak, saling berhadapan. Lantas memberi isyarat lewat mata, kami tersenyum. Laos pun berdiri dari duduknya.

"Asal ada satu syarat.." Ucap nya sambil tersenyum licik.

Papa Asean kembali menghela nafas.
"Apa?"

Kami saling berhadapan, tersenyum licik. Sekarang Thailand yang membuka suara, Laos kembali duduk.

"Asalkan kami boleh kerjasama disini, daripada menyontek buku. Lebih baik kan?"

Papa Asean tampak berpikir. Lagian tidak ada cara lain, atau kami tidak akan ujian. Tampaknya papa pasrah, papa menghela nafas again..

"Baik-" Belum habis kata² papa Asean, kami bersorak kemenangan. Papa membagikan soal soal tersebut kepada anak² nya.

"Tapi jangan ribut ya" Papa Asean keluar dari kelas, menutup pintunya. Kami seakan akan merdeka-

"No 2 kau apa?"
"No 13!"
"Apa jawabannya ini?"
"Kau tau yang ini?"
"A atau B?"
.
.
.
.
.
.
.
Author POV

Kemungkinan besar semuanya bekerja sama, tapi ya..

Ada yang liat buku jaga ujung² nya..

Dasar keluarga bar² :v
Ketularan warga +62 iya;-;..

---------------------------------

Di rumah..

"Wait wait, nilai kalian kok bagus bagus semua?" Asean melihat lihat kertas ujian yang telah ia nilai, tidak ada yang dibawah KKM.

"Biasalah ya, kami kan anak yang pandai pandai," Indo mengganti siaran di televisi.

"Kok saya curiga ya.." Gumam Asean dalam hati. Tapi ya, mau gimana lagi.. Pasrah adalah cara terbaik👌

Indo tersenyum-senyum sendiri, melihat wajah Asean yang kebingungan melihat kertas ujian mereka, Indo kembali menatap layar televisi.

"Indo, kaya nya kau kurang obat dah.." Mal yang duduk disebelah Indo sambil meminum Milo melihat Indo yang tersenyum licik.

"Tumben peka" Ucap Phil merasa tak bersalah.

"Yaelah, peka pala mu" Balas Mal.

"Nilai kalian memang bagus sih, apa kalian menyontek buku?" Asean masih kebingungan, lalu menaruh kertas tersebut ke atas meja.

"Tidak," Indo membalas pendek.

Bohong dosa loh~ -author
Ga usah ikutan napa.. -Indo
-
-
-
-
-
-
Esok hari~
Sekarang Maphilindo Trio sedang gavut + nolep, bosan kepanjang. Emang nya mau kemana?

Tiba tiba Indo mendapat ide.
"Wey ges ku dapet ide" Indo berdiri sambil menghadap ke Mal dan Phil.

"Apa.." Jawab Malay yang masih menggalau.

"Jalan kekantor UN kuy.." Belum habis kata² Indo, Phil pun berdiri antusias. Mal menyingkirkan kegalau-an nya.

"Baiklah kalau itu ide yang bagus" Mal ikut berdiri, walau masih agak galau sedikit, tapi ya daripada nolep.

"Yodah yok" Phil jalan duluan keluar kamar dengan wajah antusias. Wajah² kenolep-an tadi sudah digantikan dengan wajah ceria.

Indo POV

Kami berjalan menuju kantor tersebut, tidak begitu jauh.. Hanya kira² 10 km dari rumah kami.

Tanpa membutuhkan waktu 1 jam, kami telah sampai didepan kantor itu. Kantor tersebut sangat besar dan megah.

Kami memencet bel kantor. aku baru tau kalau kantor punya bel... Tak usah dipikirkan. Lalu keluar om UE dari balik pintu.

"Ah, anak² dari Asean ya?" Om UE menatap kami dengan senyuman ramah, kami membalas senyuman itu. Dia mempersilahkan kami masuk.

"Ayo duduk" Kami pun duduk di kursi yang tersedia disana, om UE juga ikut duduk.

"Anak²?" Papa Sean lewat dari ruangan kerja, melihat kami.

"Kami sudah remaja, bukan anak² lagi pa" Jawab ku, aku membalikkan bola mata.

"Kenapa kalian kesini?" Papa Asean ikut bergabung.

"Main aja gak boleh apa.." Phil memasang muka cemberut, papa Asean pun langsung menarik kata² kembali.

"Kami lebih banyak mengobrol dengan om UE, tentang keseharian kami dirumah. Termasuk papa, dia menanyakan banyak hal tentang papa Asean. Sungguh author bangga-

[ Kok sampai ke author sih? -Indo
Suka suka ku lah -Author ]

Kami pulang bersama papa, karena hari ini papa juga pulang cepat. Papa masih memikirkan tentang nilai ujian kami, segitunya..

"Pa, kenapa om UE lebih banyak bertanya soal papa? Atau jangan jangan..." Kalimat Phil terputus, digantikan jiwa ship² mereka yang bergejolak. Papa hanya bisa menghela napas.

Batas sini dulu ges:')
Soalnya gak ada ide.. Tapi di ada ada-in ajalah ya:D

Indo: "Pa, kapan nikahan dengan om UE?"

Asean: "Ampunilah anak² hamba ini ya allah-"

Bye~

Asean family •°Countryhumans°•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang