Author POVDihari yang gak sebegitu cerah nya, Indo sedang tiduran di kasur sambil maen hp. Yak, yg kemaren tentang soal ulangan gak ada yg tau tuh, atau bisa dibilang gak ketahuan, tapi ketempean //plak.
Indo sedang Chat-an dgn salah satu haremnya.. Ya bisa ditebak lah ya, si Netherlands ternyata.
----
TOELIP
online- Hae Indie~
Paan -
- Kau sedang apa?
Emang Napa? -
- Nanya doang kok:')
- Ohya, bolehkah aku kerumah mu?Ngapain? Mau nyebarin korona - dirumah gw? Enak aja!
---
Neth: "Sabar, ini ujian:')"
---
- Jadi boleh kan?Syp? -
- Aku-
Ha? Aku? Jadi duta sampo lain? -
-
Serius nanya:')
Emang kalo gak serius napa? -
-//Leave read
----
"Awok, ngambek dia"
Malaysia masuk ke kamar Maphilindo dan melihat ke arah Indo.
"Kau tidak ke rumah saudara mu?" Mal berjalan ke kasurnya lalu berbaring sambil memainkan Hpnya."Untung kau beritahu, aku benar² lupa" Indo berdiri lalu pergi keluar kamar. "Jika ada yang mencari ku, aku pergi keluar"
"Mhm"
"Bagaimana Kau tau tentang saudaraku.." Indo menahan langkahnya sebentar.
"Kau pergi kesana setiap sekali sebulan kan?" Mal tetap tidak menoleh dari Hp nya.
"Hm benar juga":v
---
Indo sedang otw ke rumah saudara kandungnya yang tentunya masih hidup, bukan yang udah mati.
Kenapa saudara Indo tidak tinggal dirumah Asean? Karena dia sendiri yang menolak. Asean sudah pernah bertemu dengan nya sebelum nya, dan menawari untuk tinggal bersama Indo saja. Tapi tetap ditolak. Siapa juga yang mau sama Indo, Awok-
Rumah itu memang tidak terlalu jauh, tidak terlalu dekat. Tapi Indo pergi kesana dengan sayap Garudanya, dengan terbang.
Indo mendarat tepat didepan rumah itu, rumah saudaranya. Rumah tersebut sederhana, dan memiliki banyak peninggalan tentang orang tuanya.
"Misi numpang masuk" Indo membuka pintu yang tidka dikunci itu.
"Ketuk dulu Napa" Sosok itu keluar dengan membawa sapu, sepertinya lagi nyapu nih.
"Ga boleh masuk? Yaudah ku pulang" Indo langsung membuka sayap nya.
"Ngambek yee~"
"Siapa?"
"Kau"
"Nanya"
"Peduli?"
---
Setelah debat setengah jam dua puluh tiga menit empat belas detik, akhirnya Indo masuk kerumah saudara kandung yg dibilangnya laknat itu.
Mereka diem² an, yang membuat rumah sunyi. Hanya terdapat bunyi perabotan rumah seperti kipas atau yg lain.
"Sendirian?" Akhirnya Indo membuka suara duluan.
"Ya.. walau katanya Japan mau datang kesini"
[ Author kasih tau deh, saudaranya Indo itu Nesia, susah amat ]
"Perasaan tiap hari tu orang kesini-?" Indo mulai curiga kepada adiknya, walau itu kembarannya tapi terserah lah, yang penting Indo lebih tua, gitu aja.
"Terus? Biarin lah mereka kesini, sepi juga disini" Nesia berjalan ke dapur, masih melanjutkan bersih² nya.
Indo pun berdiri, berniat untuk berkeliling sebentar, sama halnya pas di Chapter 2. Tapi ini kan rumah sodara sendiri? Napa mau takut?
Indo memang diperbolehkan jalan² dirumah Nesia, asal ada satu ruangan yang tidak boleh dimasuki, yaitu kamar si Nesia, wah jadi penasaran~ //plak
Indo POV
Bosan deh tiap bulan cuma jalan² sini terus, ya walau agak ada perubahan, paling perubahan gak besar besar amat. Jadi kepingin pulang-
Aku berjalan menuju halaman belakang, pemandangan disini memang lebih indah. Itu semua karena rumah ini dekat dengan desa, sedangkan rumah papa? Di kota deng.
Aku tiba² terpikirkan seseorang, terpikirkan masa lalu, yang benar² menjadi kenangan hebat yang tak akan kami lupakan.
"Aku harap aku bisa kembali ke sana, bermain, canda tawa bersama, dan juga orang tuaku-"
Kata kata ku terputus sejak disitu, air mata mengalir. Aku bergegas menghapus air mata itu, lalu tersenyum menghadap langit.
"Aku sudah berjanji tidak akan pernah menangis"
Tiba² seseorang datang memegang pundak ku, aku pikir itu Nesia, ya tapi bukan.
"Indo sedang apa disini" Itu Japan, dia ternyata benar² datang. "Aku dengar kau berbicara, dengan siapa?"
"Bicara sendiri, hari ini aku emang agak stress" Aku menatap nya sekilas, lalu melihat ke arah langit.
"Bukankah kau emang sudah stress?" Nesia yang hanya lewat mengejek ku, aku tidak menghiraukan nya, sudah terbiasa.
"Ohya aku ingin bertanya sesuatu pada mu" Aku menatap Japan, lumayan dalam, aku juga tidak paham arti tatapan yang dalam.
"Eh? Ada apa?" Japan menantap ku bingung.
"Apa yang kau lakukan setiap hari disini? Jangan jangan.."
"A- aku tidak akan menculik nya" Japan agak menjerit, yang membuat Nesia mendatangi kami.
"Hei, ngapain kalian jerit²" Aku membalikkan bola mata, tidak peduli. Nesia juga bertindak tidak peduli, lalu meninggalkan ku dan Japan.
--
Cerita kali ini lumayan pendeq ya, btw ini buatnya sebelum bulan ramadhan jadi ya..:v
Dan juga soal Japan, author bukan vvibu.. dan author juga bukan kipopers lah ya, jangan salah paham-
Juga buat yg puasa, moga lancar;)👌
Yang non muslim, saia hargai:D
Jangan lupa vote, follow dan comment, dan jangan lupa tambahkan di liat cerita kalian~ sekian~
Bai:'3💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Asean family •°Countryhumans°•
HumorCerita tentang kelakuan negara Asia tenggara yang bar bar dan tak waras... Sub: Indonesia *Semua pic di cerita ini Not Mine, jika anda pemiliknya maka ijinkan saya, kalau tersinggung beri tau!* ( Oke:v?👌)