Listrik mati

680 46 14
                                    

Indo POV

"Eh? Saia dimana? Eh kok gelap-"

Aku merubah posisi dari tidur ke duduk (apasih), lalu melihat sekitar. Gelap, aku tidak bisa melihat.

"Eh tunggu, jam berapa sih? Eh ku gak buta ni kan-" Aku meraba meja disebelah kasur ku, lalu mengambil hp diatas meja itu, lalu menghidupkan hp tersebut.

"Masih belum buta ternyata," Jam 4 malam, aku melihat kearah kasur Malaysia, orang nya tidak ada.

"Ih kok gelap betul, panas lagi-"

Aku berdiri, benar² gelap. Aku tidak bisa melihat apa apa. Yeet, kakiku mengenai meja- Sakit yang benar² tidak berdarah.

Aku menuju pintu keluar, aku membuka pintu itu. Masih gelap, tapi tidak terlalu. Aku melihat ke arah kasur Phil, masih tidur dia.

Aku pergi ke lantai bawah, tempat ruang tamu berada. Dimana anak itu? Mainan listrik? Pagi gini main jadi PLN aja.

Kakiku mengajak untuk tetap melangkah, tapi langkah ku terhenti. Ada seseorang yang memegang bahuku, itu si Thailand.

"Indo, kau sedang apa pagi ini?"

"Kau sendiri lagi ngapain?"

"Aku memang sudah terbangun dari tadi, tapi aku mendengar suara langkah kaki diluar. Jam 3-an kalo gak salah? Ternyata itu hanya Malaysia, aku hanya mengikuti nya" Thailand menunjuk halaman belakang, mengajak ku kesana. Ikut ajalah.

"Malaysia dan aku mencoba membenarkan listrik, soalnya listrik sudah mati sejak tengah malam tadi. Maka itu aku tidak bisa tidur"

"Sekarang anak tu dimana?" Kami sampai ke halaman belakang, disana terdapat Mal sendiri.

"Indo? Kau juga bangun ternyata" Malaysia duduk sebentar, mungkin dia lelah akan cobaan hidup ini.

"Aku sudah membeli pulsa rumah, lumayan mahal. Tapi tetap tidak bisa"
Mal mengeluh.

"Duit nya dapet dari?" -Indo

"Minjem, hehe" -Mal

"Bilang maling aja sulit sekali ya?" -Thai

"Maling dari mana? Maling tetangga?" -Indo

"Maling punya Papa, tadi udah ijin kok" -Mal

"Maling atau minjem sih" -Indo

"Iya-in ajalah, sesulit itu kah" -Thai

---

Sudah pagi, listrik nya masih ngambek, pen tak ihhhhhhhh-

Ya, rumah kami menampung banyak bencana, semua karna listrik nih.

Ternyata PLN yang salah, karna katanya diperkirakan seharian ini listrik sedang di perbaiki. Kenapa gak dari kemarin sih..

[ "Tapi kan kalo hari ini sudah berlalu, namanya juga kemarin kok" -Author
"Iya juga-" -Indo ]

"Untung air dikamar mandi masih banyak, kalo gak mamvus kita" Phil melihat ke arah bak mandi kamar kami, untung gak kaya tetangga kamar sebelah.

"Indo~" Wih, dari dalem aja sudah tercium aroma yang tidak enak, aroma kok enak? Emang dimakan.

Perlahan pintu kamar kami dibuka, "Indo ku yang ganteng baek dan cool"
Itu Cambodia.

"Gak" Mal langsung buka suara, sepertinya dia merasakan hal yang zama dengan ku.

"Belum kasih tau tujuan udah gitu aja" Cambodia memancungkan mulutnya, yang membuat ku benar² jijyk.

Asean family •°Countryhumans°•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang