Corona Pirus (2)

712 52 9
                                    


Author POV

"What?!" Indo tiba² terkejut.

"Ada apa Indo? Kau tampak kaget" Phil yang sedang melihat Thai memasak ikut terkejut.

"Sudah 119 orang wargaku yang terjangkit korona?!" Indo masih kaget+menjerit.

"Tapi.." Tiba² Indo mulai tenang.

"Kenapa Indo?" Mal yang baru selesai membersihkan diri ikut duduk di ruang makan.

"Sekolah libur 2 Minggu ges.." Indo tampak santuy kembali, tapi dia masih tetap khawatir soal itu.

"Sekarang yang paling banyak korona itu di S.K" Tiba² Thai yang sedang menyiapkan makanan dimeja makan ikut bergabung.

"Kau harus waspada Ndo, jangan kesitu terus" Mal memasang wajah serius, yang sebenarnya hanya candaan.

"Iya iya, bicit lu"
"Tu juga si Vietnam jangan ke Wuhan lagi lah" Indo menunjuk Vietnam yang sedang duduk tak jauh darinya.

"Suka saya lah"

.
.
.
.
.
.
.
.

Indo POV
Hari ini memang harus waspada sih.. Tak boleh keluar rumah, itu membosankan..

"Hey, Indo. Kau tampak suram" Tiba² Brunei datang lalu duduk di sampingku.

"Hey, jauh². Aku tak mau disalahkan hanya karna dekat dengan mu" Aku mengusir Brunei lalu duduk agak jauh dari nya.

"Disalahkan siapa?" Brunei malah bertanya dongg, polos kali dah nih anak-

"Sama singa lah! Sama siapa lagi coba" Jawabku kesal.

"Iya iya, ish emosian" Brunei pergi meninggalkan ku.

Aku sudah mencoba untuk tidur, tapi tidak bisa. Pengen ngemil tapi gak lapar. Mau keluar gak boleh. Mau main PeUBeGe MoBiLe tapi kuota sekarat. Ngapain enaknya:')..

Ha! Aku tau! Mending cari rusuh ajalah ya, lebih seru dibanding semua yang ku katakan tadi. Muehehe...
-
-
-
-
First target
Vietnam

Aku akan mengambil Laba² mainan milikku yang kubeli disekolah sebelum ku terkena Korona sialan itu-

"Mhm.. Ini akan berhasil.."
Aku melemparkan laba² itu tepat didepan kaki Vietnam. Lantas apa reaksinya? Dia menjerit seperti orang yang rumahnya kebakaran. Aku hanya bisa tertawa riang, ngukuk soalnya..

Cambodia pun turun dari lantai atas, lantas menjerit, "Jangan ribut wey! Kedengaran sampai atas tau gak."

"Ada laba²! Di ruang tamu! Cepat liat ayo!!" Vietnam menarik tangan Cambodia, yang mencoba untuk melepaskan genggaman tangan Vietnam.

"Itu! Laba² ny-!" Seru Vietnam lalu tiba² terdiam.

"Wait wait kok laba² gak gerak? Eh bentar, ini kan-" Vietnam mengambil mainan laba² tersebut, Cambodia memegang perut, Manahan tawa. Punya adek kok gobloq gini sih.. Itu lah maksud wajahnya.

Vietnam hanya bisa terdiam, lalu membuang mainan tersebut. Lantas berlari mengambil sapu didekatnya, lalu berteriak teriak tak jelas.

"SIAPA YANG TARUH MAINAN DISINI HAH!?!?!?!?!" Dia menjerit jerit yang membuat orang² memerhatikannya, termasuk aku. Aku sudah duluan masuk kedalam kamarku lalu mengunci pintu kamar. Takutnya ketahuan, awoq-

Sekitar 10 menit-an aku turun lagi untuk mencari cemilan. Aku melihat Vietnam sedang meng-introgasi saudara² nya yang tidak berdosa itu. Aku hanya bisa menahan tawa.

"INDO! Pasti aku yang menaruh benda ini didepan ku!" Vietnam berteriak sambil menunjukkan mainan laba² milikku itu.

"Baru turun juga" Aku berjalan ke dapur, namun langkah ku dihentikan.

"Indo. Itu milik Indo" Mal tiba² lewat dengan santuy nya didepan ku.

"Indo! Sudah ku tebak!" Vietnam berlari menyerang ku. Dia melompat ke arah ku.

"Bukan aku! Mudah percayaan sih!" Indo yang menyingkir dari serangan Vietnam yang membuat Vietnam terjatuh.

"Justru aku tidak percaya dengan mu!" Vietnam berdiri. Sebelum dia berdiri sempurna, aku sudah kabur duluan. Berlari ke lantai atas, kamarku.

Vietnam mengejar ku, sampai aku tiba dikamar ku sendiri. Aku mengunci kamarku, Mal br*ngsek-

Vietnam mendobrak pintu kamarku, aku menahan dobrakan tersebut. Yeah, masalah baru datang, dan aku tidak menyesal. Karna ini lah tujuan ku mengerjai orang, mendapat masalah.

Akhirnya Vietnam menyerah, dia tidak dapat mendobrak pintu kamar ini. Dia pun pergi, aku mengintip nya lewat lubang pintu. Awas aja lu nanti, demikianlah maksud wajah itu.

Aku membuka pintu ku, aku pun teringat tentang makan cemilan tadi. Akibat kebanyakan tertawa, jadinya lapar kan.. Aku turun kebawah, melihat kiri-kanan. Berjaga jaga kalau ada Vietnam, untung saja dia tak ada, kalau ada mampus aku-

Aku pergi ke dapur, mengambil botol Marjan yang akan kujadikan sebagai cemilan ku. Papa selalu melarang ku meminum ini. Tapi kan papa lagi gak ada, minum ajalah:D

Sekian, batas sini dulu dari author:')

Vietnam: "Aku pengen bantai Indo Thor>:(!"

Thanks buat yang baca( ._.)..
Buat yang vote juga:')
Harap kalian terhibur dengan cerita gaje ini:v

Bye~

Asean family •°Countryhumans°•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang