Ulangan

692 44 0
                                    


Author POV

Asean sedang berjalan menuju ruang tengah, hari ini kantor tutup untuk 1-2 hari gara² korona, ya tapi cuma 2 hari aja.

Tiba tiba Asean hampir terpeleset, untung ada si Phil. Kalo gak dah jatoh tuh.

"Terima kasih Phil" Asean berdiri. Sebelum itu, dia mengambil kertas yang membuat nya jatoh tadi.

Itu kertas ulangan, yang terdapat angka nilai yang rendah. Asean yang melihat itu pun terkejut.

"Ada apa pa..?" Phil melihat wajah Asean yang terlihat marah+terkejoet itu.

"Ini milik siapa?" Asean mengontrol emosinya lalu memberikan kertas ulangan tersebut kepada Phil.

Phil melihat kertas ulangan tanpa nama itu. Kenapa pula tak diberi nama? Ya mana saya tau:v

"Tidak tahu" Jawab Phil singkat. Dia memberi kertas tersebut kepada Asean lalu beranjak pergi. Tapi tangannya ditahan oleh Asean.

"Tolong tanyakan kepada yg lain jika kau hendak kekamar mu ya?" Asean memberi kertas itu. Phil menerima nya.

"Mhm, baiklah" Phil pergi meninggalkan Asean.

-

Phil memasuki kamar nya atau bisa dibilang, kamar Maphilindo. Dia melihat Mal yang sedang duduk di kasurnya, tapi disana tidak terlihat ada Indo. Phil langsung memberikan kertas itu kepada Mal.

"Hm? Apa ini?" Mal menaruh hp nya lalu melihat kertas tersebut. Phil mengangkat bahu. "Papa Sean menyuruhku mencari pemilik kertas ini"

"Lalu kenapa kau tidak memberikannya ke kamar lain?" Mal sedang memeriksa kertas tersebut.

"Aku memutuskan memberinya ke kamu dulu" Jawab Phil.

"Wait, kayanya aku tau deh ini punya siapa-" Mal yang melihat kertas itu pun langsung tersenyum kejam. Phil yang melihat itu tiba² heran.

"Heh, kau kenapa? Kerasukan MPaja?" Tanya Phil yang masih heran.

"Ga ada kok, aku gak kenapa Napa" Jawab Mal santuy. Lalu berdiri dari kasurnya, menuju pintu kamar.

"Hey, kau mau kemana?" Phil mengikuti arah Mal.

"Hehe.. Liat aja" Mal pergi ke lantai bawah, menuju halaman belakang.

"Hey kau mau kemana? Beri tahu aku!" Phil yang terus mengikuti Mal memaksa.

"Diem ih" Mal mempercepat langkah nya.

"Jangan tinggalin ey!" Phil berlari mengikuti.

-

Di halaman belakang, terdapat Indo yang sedang duduk di kursi dekat pohon. Mal pergi menyusul Indo.

"Hey, kalian ngapain kesini? Mau liat gw yg ganteng inieh?" Tanya Indo yang membuat Mal jengkel.

"Najis amat, jelek gitu muka lu" Mal lalu memberi kertas ulangan tadi kepada Indo secara tidak ikhlas.

"Cih, gak sopan anda" Indo menerima nya dengan tidak ikhlas juga.

"Bacot" Mal pergi kedalam meninggalkan Phil dan Indo sendiri.

"Eh, kalian dapat ini dari mana?" Indo bertanya ke Phil yang sejak tadi hanya menonton.

"Gatau, Papa Sean yang Nemu, eh btw, itu punya mu ya-" Kata² Phil terhenti oleh Indo, Indo menutup mulut Phil.

"Papa Sean yang nemu!?" Seru Indo belum melepas tangannya dari mulut Phil.

Phil melepas paksa tangan Indo. "Ih iya! Apaan sih nutup²" Phil mendengus kesal lalu menghempas tangan Indo.

"Nemu dinama!?" Indo tetap bertanya.

"Males ngasih tau" Kata Phil ngambek, lalu berjalan kedalam. Indo menahan tangannya.

"Apaan sih anjir!?" Phil berkata dengan kesalnya.

"Nemu dimana? Kasih tau gak! Ku panggil PKI baru mati ditempat kau" Indo mengancam, yang membuat Phil agak ketakutan.

"Di dekat ruang tamu" Kata Phil kesal, padahal sebenarnya takud tuh.

"Ohya, dan jangan kasih tau Papa ya?" Jawab Indo dengan senyuman mengerikan. Phil hanya meninggalkan nya.

"Ey Ndo, tumben manggil" Tiba² datang PKI dari belakang Indo.

"Nggak lah, cuma ngancam orang ajah" Jawab Indo santuy lalu meninggalkan aurah bar² itu.

"Yaelah, manggil kok gak ada gunanya sih" Kata PKI agak kesal lalu menghilang dari tempat. Ya, semua orang juga kesal kok kalo debat sama Indo, siapa yang enggak?

-

Phil masuk kedalam, sementara Indo diluar bersama PKI yang hanya berbicara singkat. Sebelum Phil naik ke atas, tiba² Asean memanggil nya.

"Phil, kertas ulangan tadi milik siapa?" Tanya Asean yang tiba² membuat Phil kaget.

"G- gatau punya siapa! Ga ada yang ngaku" Jawab Phil sambil mengingat kejadian di belakang taman tadi.

"Hm, baiklah kalau begitu" Asean meninggalkan Phil lalu menghela nafas.

"Hampir.." Phil memegang jantung eh dada nya. Lalu melihat Indo yang berjalan menuju kamar

Phil menatap Indo penuh benci, tapi dia tak bisa melakukan apa² sih.

"Apa? Aku salah apa?" Indo bertanya selagi meninggalkan Phil.

-

"Gak ketahuan?" Mal bertanya kepada Indo saat sudah sampai di kamar.

"Mana tau, tanya papa sana" Indo hanya berjalan menuju kasurnya.

"Tidak ketahuan" Phil tiba² muncul dari pintu luar.

"Hm, sudah ditebak"

Author mau minta maap, soalnya 2 Minggu yg lalu gak update :').
Banyak tugas + otak author lagi kosong:v.
Jadi sekian untuk yg ini, maap pendek :).
Dan juga terimakasih buat yg udah mau baca atau nge vote cerita gaje ini:')))).

Terima kasih lagi, dan sekian;).
Enjoy part berikutnya:D.

Asean family •°Countryhumans°•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang