***
Dengan malas Saras menuruni setiap anak tangga untuk menuju ke ruang makan. Ia merasa sangat mengantuk pagi ini karna tadi malam tepaksa begadang, tidak untuk mengerjakan tugas atau belajar untuk ulangan nanti tapi saras begadang karna menonton drakor di leptopnya. Meski Saras terkenal cuek tapi dia juga prempuan normal yang suka melihat lelaki tampan
Terlihat di ruang makan sudah ada dua abang kembar Saras yaitu Aufa dan Saif yang sedang melahap makanan di depan mereka dengan muka di tekuk, juga ada Bunda Wati yang sedang tersipu dan Bakri Ayah Saras yang tekekeh
Saras langsung menghampiri merekan dan duduk di sebelah Saif
"Pagi,"sapa Saras
"Pagi," jawab mereka hampir bersamaan
Terlihat bunda wati yang mulai menuangkan air ke gelas Ayah Bakri yang kosong
"Bunda makin cantik deh kalo perhatian gini," Bakri tersenyum kearah istrinya
"Ayah bisa aja,"ucap Bunda Wati yang tersipu
"Ayah serius Bunda, "
"Ihh Ayah," Bunda Wati makin tersipu
Aufa, Saif dan Saras yang melita itu hanya memasang tampang cermberut karna merasa jadi nyamuk
"Eh, wajah kalian kenapa pada manyun gitu?" tanya Bakri pura-pura tidak tahu
"Namanya juga jomblo, Pah," celetuk Bunda wati di akhiri dengan kekehan geli
Saras sekarang mengerti kenapa wajah dua abangnya itu sedari tadi cemberut. Ternyata Ayah dan Bundanya sedang pamer kemesraan pada anak-anaknya yang masih jomlo. Saras yang melihat itu juga menjadi kesal sendiri karna merasa di ejek oleh kedua orang tuanya secara tersirat
"Ga apa-apa jomblo yang penting ganteng,"Saut Saif
"tapi masih kalah ganteng sama gue,"ucap Aufa santai
"Iya ganteng kalo di lihat dari atas monas," ejek Saif yang tak mau kalah
"lu juga ganteng mirip kodok," timpal Aufa yang sama tak ingin kalah
Saras yang menyaksika perdebatan yang menurutnya unfaedah itu hanya memutar bola mata jengan
Muka kembar aja ribut heran!
"Heh, mata kamu kenapatuh kaya panda. Begadang lagi iya!" ucap Bunda pada Saras membuat orang-orang yang ada di meja makan itu mengalihkan pandangannya ke arah Saras
"Maklum bun anak sekolah," nonton drakor ucap Saras melanjutkan ucapannya dalam hati
"Wah anak bunda rajin iyaa," puji bunda yang sepertinya salah paham. Bunda wati kira anaknya begadang karna belajar
"Hehe iya dongg,"
"Helleh pencitraan. Tadi malam kamu abis nonton drakorkann, ngaku!" Tuduh Aufa yang sayangnya tepat sekali
"Dih nuduh," balas Saras
"Ngaku aja kali Pak haji," celetuk Saif yang sepertinya sekarang sudah bersekongkol dengan Aufa untuk membully adiknya
"Dih pada sok tau deh," saras kesal karna dituduh begitu, meski itu kenyataannya
"Ish, udah-udah jangan ribut," Kata bunda Wati menengahi pertengkaran tiga anaknya
Setelah menyantap sarapannya Aufa, Saif dan Saras pun pamit untuk berangkat sekolah. Aufa saif memang satu sekolah dengan saras beradanya Saras kelas 11 MIA 2 sedangakan Aufa dan Saif kelas 12 MIA 3
"Saras berangkat iya, " Saras penyalimi tangan Ayah dan Bundanya, di susul Aufa dan Saif
"Assalamu'alaikum,"
"Wa alaikum sallam,"
Merekapun berangkat dengan mobil BMW warna putih.
***
"De, bangun!" ucap Aufa sambil menepuk-nepuk pipi Saras pelan. Saras tetap bergeming seperti tak merasa terganggu sedikitpun
"Pak Haji, bangun!" Saut Saif sambil bantu menggoncang tangan kanan Saras. Saras hanya melenguh kecil lalu tidur lagi, Aufa dan Saif yang melihat itu hanya bisa mengelus dada sabar
"Ya Allah, punya adek cewe kok gini amat iyak? Tidur udah kaya orang mati, ga bangun-bangun!" Cerocos Saif masih dengan mengelus dadanya mencoba sabar. Ia tak ingin khilaf menutup hidung sang adik dengan tangannya dan membuat Adiknya tertidur sekalian untuk selamanya
"Hus, kalo ngomong jangan sembarangan, Adek gue nih!" Tegur Aufa
"Adek gue juga kali!" Kata Saif
"Masa? Gue ga yakin," ucap Aufa dengan tatapan menyelidik
Saif yang mendengar itu hanya memutar bola mata malas, "Kita ini member bego! Kalo dia Adek lu berarti dia Adek gue juga!" Gemas Saif
"Weit, Kita?! Lu aja kalee! Eh, dia Adek gua juga sih bener," Jawab Aufa ngawur. Saif yang mendengar itu ekspresinya berubah datar karna gemas menghadapi saudara membernya yang ia pikir otaknya tinggal deparuh itu
"Bacot ah! Mending bangun--" ucapan Saif terpotong saat tak melihat Saras didepannya
"Heh, Adek gue kemana?!" Panik Saif, padahal ia yakin sekali tadi Adiknya itu sedang tertidur di depannya tapi sekarang la tak tahu Saras hilang kemana
Aufa juga ikut panik melihat Saras sudah tak ada di tempatnya, Ia pun keluar Mobil dan langsung mengedarkan pandangannya ke arah sekitar parkiran. Hingga tatapannya terhenti pada gadis yang sedang merjalan membelakanginya dengan langkah gontai. Aufa menghembuskan nafasnya lega saat tau ternyata itu Saras, la sangat hafal perawakan adik perempuan satu-satunya itu
Aufa pun kembali masuk kemobil, tatapannya langsung tertuju pada Saif yang sedang mengubek-ubek tasnya yang ada di jok depan seperti mencari sesuatu
"Cari apa If?" Tanya Aufa heran
"Cari Saras lah," Jawab Saif dengan entengnnya
Aufa yang medengar itu memutar bola mata jengah, "Begonya ngalir sampe jauh."
_____________________
Ngga tau kenapa gue suka banget sama karakter Saif hehe😅 Bego-bego gemes, Eh! Ngga dengggg😂[Akan di revisi saat sudah and]
Btw next part Gian nongol lohh 😂
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/216470979-288-k67632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Girl
Teen FictionSaras Ambarawa, seorang gadis dingin yang sangat suka suasana tenang, namun ketenangannya mulai terusik semenjak pertemuannya dengan seorang most wantted di sekolahannya yaitu Gian Fikri Bani yang memiliki sifat barbar, petakilan dan gila akan popul...